Suara.com – Pakar kompetensi keamanan siber, I Made Wiryana mengungkap pernyataannya saat wawancaranya bersama Rosi Silalahi. Dalam video bincang-bincangnya tersebut, Made mengungkap bahwa Bjorka hanyalah pengepul data, bukanlah hacker yang sebenarnya.

Hal ini menjadi tanda tanya besar soal kepiawaian Bjorka dalam “mengacaukan” situasi yang dianggap merugikan banyak orang, termasuk aksinya yang diduga membocorkan data pribadi para pejabat penting.

Lalu, siapa sebenarnya I Made Wiryana? Simak inilah profilnya selengkapnya.

Profil dan Sepak Terjang I Made Wiryana

Baca Juga:
Riset Temukan Sektor ESDM Rentan Jadi Serangan Hacker

Dr.rer.nat. I Made Wiryana, S.Si.,S.Kom.,M.Sc merupakan salah satu anak bangsa yang mendalami profesinya sebagai ahli kompetensi keamanan siber. Sepak terjangnya di dunia siber sudah dimulainya sejak usia belia.

Sejak kecil, ia sudah tertarik dengan dunia elektro. Ketertarikannya tersebut menghantarkannya kepada dunia elektro dan IT sehingga membuatnya menggeluti bidang tersebut hingga sekarang. 

Keberhasilannya di dunia siber juga tak luput dari semangatnya untuk menempuh ilmu setinggi-tingginya. Ia bahkan berhasil mendapatkan gelar doktor dari Jerman, tepatnya penyandang gelar Doktor dari Universitas Bielefeld, Jerman. 

Made pun mengungkap di tahun 87-an di Indonesia itu masih sedikit yang menggeluti soal IT. Rasa penasarannya membuat ia bersemangat untuk belajar soal pemrograman.

Hal tersebut menjadi fondasi dirinya untuk menggeluti IT hingga kini telah menjadi salah satu ahli siber dengan kemampuan luar biasa di Indonesia. Ia pun mengenyam pendidikan sarjana di 2 universitas sekaligus, yaitu S1 Fisika Universitas Indonesia dan S1 Teknik Informatika STIMIK Gunadarma. 

Baca Juga:
Nikita Mirzani Senggol Bjorka, Tanggapan Bjorka: ‘Tidak Punya Banyak Waktu Melayani Wanita Yang Mencari Nama Baik’

Made yang sempat tinggal dan menempuh pendidikan tinggi selama 10 tahun di Jerman, membuatnya terinspirasi untuk mengembangkan dunia siber di Indonesia. Selama di negeri Kanselir tersebut, Made banyak mempelajari apa yang positif di sana untuk diterapkan di Indonesia.

Dosen Universitas Gunadarma ini pun mengaku masih sering mengotak atik program yang ia buat, hingga membuatnya disebut “pawang hacker” karena kemampuan analisa tingkat tingginya tersebut hingga dianggap sebagai lawan besar para hacker. 

Made pun sering membuat penelitian soal siber di Indonesia, hal ini juga diapresiasi oleh instansi yang menaunginya Universitas Gunadarma. Ia pun juga disebut “ahli Linux” karena kemampuannya dalam mengotak-atik jaringan komputer. 

Kontributor : Dea Nabila


Artikel ini bersumber dari www.suara.com.