JawaPos.com-Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu membawa korban jiwa 132 orang. Hal itu membuat pemerintah khawatir FIFA akan membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Namun, kekhawatiran itu akhirnya sirna karena FIFA sudah memastikan Indonesia tetap menjadi tuan rumah piala dunia. Karena itulah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali memulai tur keliling stadion se-Indonesia.

Dalam kunjungannya ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada Sabtu (15/10), Amali memastikan Indonesia bakal menjadi tuan rumah dalam FIFA U-20 World Cup 2023. “Kenapa saya datang kesini ke Surabaya? Kan sempat beberapa waktu yang lalu perkembangan bahwa GBT tidak jadi digunakan,” ungkapnya. “Kedatangan saya kesini memastikan bahwa FIFA masih tetap mencantumkan GBT sebagai 1 dari 6 stadion yang akan digunakan,” imbuh dia.

Untuk itu, lanjutnya, Kemenpora hadir untuk memastikan kondisi stadion. Terlebih, dirinya ditunjuk menjadi penanggung jawab acara. “Di dalam Keppres (Keputusan Presiden) itu penanggung jawab penyelenggaraan saya. Kan ada pembagian tugasnya,” terang dia.

Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup 2023, lanjut dia, diserahkan pada Menpora. Penanggung jawab infrastruktur stadion adalah Menteri PUPR. “Prestasi Timnas itu Ketum PSSI. Maka sekarang saya harus datang memastikan satu per satu stadion kota tempat penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup 2023,” tegasnya.

Amali mengatakan, bahwa GBT Berbeda dengan stadion lainnya. Alasan itulah yang membuat FIFA menyetujui GBT sebagai tuan rumah pertandingan. “FIFA kembali melihat dan mereka sudah beberapa kali GBT Surabaya atau Jatim memang layak masuk di dalam daftar venue yang akan digunakan. Saya sudah keliling sampai dengan awal masuk bus, kemudian pemain masuk ke kamar ganti, selanjutnya beberapa tempat,” papar dia.

Memang, lanjutnya, terdapat beberapa catatan terkait GBT. Namun hal itu tak banyak berpengaruh pada gelaran FIFA U-20 World Cup 2023 mendatang. “Stadion GBT dari apa yang saya saksikan sudah sangat memenuhi. Saya sengaja datang sore karena biasanya informasinya aromanya itu sore yang agak kurang bagus,” ungkapnya.

Namun ia mengakui bahwa tidak ada masalah dengan GBT di sore hari. Termasuk aroma busuk dari sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo di samping GBT. “Ternyata saya sudah berapa jam disini aman-aman saja. Kita tidak merasakan aroma apapun. Jadi ini menjadi bagus, jadi seperti kita berada di stadion-stadion lainnya,” klaim dia.

Terakhir, Ia meminta dukungan supaya GBT bisa dipilih menjadi tempat pelaksanaan pertandingan-pertandingan penting. Meski demikian, Ia tidak bisa memastikan bentuk pertandingan apa. “Saya tidak berani mengatakan pertandingan apa, tetapi karena ini semuanya hak FIFA. FIFA yang akan menentukan babak penyisihan dimana, semifinal dimana, babal final dimana, namun kita berdoa pertandingan-pertandingan penting itu juga bisa di pertimbangkan di stadion GBT ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, FIFA Development Project Coordinator Niko Nhouvannasak mengatakan bahwa Piala Dunia U-20 2023 bakal tetap digelar di Indonesia. “Kami akan memastikan Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun depan,” kata Niko saat konferensi pers bersama Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Hutan Kota Plataran GBK, Senayan, Rabu (12/10).  (*)

 

 

Editor : Dinarsa Kurniawan

Reporter : Rafika Rachma Maulidini


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.