media-nasional.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi di awal tahun, kendati penguatannya terbatas karena minimnya sentimen.

Rubrik Finansialku

IHSG Cetak Level Tertinggi di Awal Tahun

IHSG naik tipis 9,63 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.500,52 pada penutupan perdagangan saham, Senin (22/1/18). Sementara indeks saham LQ45 menguat 0,15 persen ke posisi 1.101.

Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi, 194 saham meningkat dan mengangkat level IHSG, namun ada juga 151 saham yang melemah dan 129 saham lainnya tidak bergerak.

IHSG sendiri sempat berada di level tertinggi 6.529,20 dan terendah 6.484,20.

Tercatat sebesar Rp117,60 miliar aksi penjualan saham di seluruh pasar yang dilakukan oleh para investor asing, dengan nilai transaksi harian saham Rp 8,8 triliun. Kini posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp13.341.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham tambang naik 2,54 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Naiknya saham sektor tambang diikuti oleh saham sektor pertanian yang merangkak naik di 1,28 persen, dan sektor saham barang konsumsi menguat 0,54 persen. Sedangkan sektor saham aneka industri melemah 0,98 persen, dan catatkan pelemahan terbesar.

Saham-saham yang catatkan penguatan di awal pekan antara lain saham LEAD naik 17,78 persen ke posisi Rp106 per saham, saham MBSS melonjak 16,33 persen ke posisi Rp855 per saham, dan saham FINN menanjak 13,46 persen ke posisi Rp177 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham INTP melemah 4,98 persen ke posisi Rp21.450, saham EXCL melemah 4,76 persen ke posisi Rp3.000, dan saham LPPF turun 3,41 persen ke posisi Rp10.625.

[Baca Juga: Weekly Update 15 – 19 Januari 2018 IHSG, Emas, Reksa Dana, Saham, Kurs]

Reza Priyambada selaku Analis PT Binaartha Sekuritas menuturkan, IHSG kembali cetak rekor tertinggi baru di 6.529 secara intraday.

Penguatannya masih berada ditengah aksi jual investor asing dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Seperti dilansir oleh Liputan6.com, Senin (22/1/18) Reza memaparkan:

“Masih positifnya pergerakan sejumlah harga komoditas, terutama harga minyak mentah memberikan imbas positif pada pergerakan saham pertambangan.”

Reza pun menambahkan, masih ada berita positif dari sejumlah emiten turut membantu pencapaian IHSG di teritori positif.

Sebagian besar bursa saham Asia menguat kecuali indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,72 persen.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,43 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,03 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,39 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,54 persen dan indeks saham Taiwan melonjak 0,72 persen.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 214.344 kali dengan volume perdagangan saham 6,2 miliar saham, dan nilai transaksi harian saham sekitar Rp4,2 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp79,62 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.336.

Senada dengan pendapat Reza Priyambudi, Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, IHSG berpeluang menguat ditunjang oleh aliran dana investor asing yang masih terlihat terus terjadi.

Menurut William, investor asing akan melihat Indonesia menjadi tempat investasi yang menarik, didukung kondisi ekonomi yang stabil.

Sentimen lainnya yaitu dari rilis kinerja emiten secara tahunan yang diperkirakan membaik sehingga jadi katalis positif untuk IHSG. William pun memprediksikan:

“IHSG akan bergerak di kisaran 6.278-6.523 pada awal pekan ini.”

Apa pandangan dan pendapat Anda tentang penguatan nilai IHSG? Berikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah!

Sumber Referensi:

    Agustina Melani. 22 Januari 2018. Naik Terbatas, IHSG Mampu Tembus Rekor Tertinggi di 6.500. Liputan6.com – https://goo.gl/hBJtF4

Sumber Gambar:

    IHSG – https://goo.gl/yk1XUG

    IHSG 2 – https://goo.gl/oqMmJL

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula