media-nasional.com – Pada tanggal 23 Februari 2018 pemerintah mulai menjajakan sukuk ritel seri SR-010. Sukuk atau obligasi syariah ini ditargetkan lebih besar dari tahun kemarin.
Bank Syariah Optimis Sukuk Ritel SR-010 Terjual Habis
Pemerintah mulai menjajakan sukuk atau obligasi ritel seri SR-010 pada hari ini. Periode penawaran sukuk ritel syariah ini dimulai dari 23 Februari 2018 hingga 14 Maret 2018.
Sejumlah bank yang ikut andil dalam penjualan SR-010 ini yakin akan capai target penjualan.
Salah satu bank yang turut andil yaitu Bank Mandiri Syariah (BSM).
BSM yakin mampu menjual SR-010 ini hingga Rp500 miliar. Sebagai informasi minimum pemesanan SR-010 sebesar Rp5 juta dan maksimal sebesar Rp500 miliar.
SR-010 diresmikan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Surat utang syariah negara atau sukuk negara ini bisa dimiliki oleh siapapun dengan catatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Karena sifatnya ritel, SR-010 diterbitkan dalam mata uang rupiah dan dipasarkan melalui agen penjual yang telah ditunjuk oleh pemerintah.
Hal ini dimaksudkan sebagai upaya pemerintah untuk melakukan diversifikasi instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), memperluas basis investor di pasar domestik, dan mendukung pengembangan pasar keuangan syariah.
[Baca Juga: Para Investor, Kenali Serba-serbi Investasi Sukuk di Indonesia]
Edwin Dwidjajanto, selaku Distribution and Services Director Mandiri Syariah mengatakan pemesanan SR-010 bisa dipesan di seluruh cabang BSM di Indonesia. Dengan tenor 3 tahun, SR-010 akan jatuh tempo pada tanggal 10 Maret 2021.
SR-010 memiliki nilai nominal per unit sebesar Rp1 juta dengan minimal investasi per peserta adalah Rp5 juta dan maksimal Rp5 miliar.
Seperti dilansir oleh Koran Kontan, Kamis (22/2/18), Edwin mengatakan:
“Kali ini kami memberikan fitur spesial bagi nasabah yaitu gratis asuransi sebesar Rp25 juta berupa perlindungan kecelakaan diri selama 2 bulan.”
Pada sukuk seri sebelumnya yaitu SR-009, BSM membukukan penjualan sebanyak Rp508 miliar dengan jumlah nasabah 2.331 orang.
Edwin pun menambahkan, dengan membeli sukuk seri SR-010, nasabah dapat langsung berkontribusi terhadap pembangunan.
[Baca Juga: Apa Perbedaan Sukuk dan Obligasi? Ketahui Dulu Sebelum Anda Berinvestasi]
Sementara itu, SR-010 menawarkan imbal hasil yang cukup baik yakni mencapai 5,9 persen. Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman.
“SR-010 artinya yang ke-10. Tidak berasa berarti sudah 10 tahun perjalanan sukuk. Sukuk ini diterbitkan dengan akad ijarah asset to be leased dan telah mendapatkan pernyataan kesesuaian syariah dari DSN Majelis Ulama Indonesia (MUI).”
Instrumen sukuk ini, lanjut dia, dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah satu periode pembayaran imbalan.
Kehadiran sukuk negara ritel dapat memberikan alternatif investasi berbasis syariah kepada masyarakat Indonesia.
“Masyarakat yang berminat membeli sukuk SR-010 dapat menghubungi 22 agen penjual yang telah ditunjuk pemerintah, seperti Bank Mandiri, BTN, BNI, Muamalat Indonesia, dan lainnya.”
Disisi lain, Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Roby Rushandie mengatakan suksesnya penjualan sukri tergantung dari besar imbal hasilnya atau seberapa bersaingnya dengan suku bunga deposito.
“Karena targetnya kan investor ritel dalam negeri.”
Di saat tren yield yang sedang rendah jadi tantangan untuk menjual sukri, target penyerapan bisa saja baik tergantung strategi penjualannya, bagaimana channel penjualan bisa menjangkau investor ritel lebih luas lagi, dan juga seberapa luas penyebarannya.
Silakan beri pendapat dan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini! Terima kasih.
Sumber Referensi:
Sumber Gambar: