Pengertian Manajemen Bisnis, Fungsi, dan Komponennya

media-nasional.com – Manajemen bisnis adalah bagian dari bisnis yang tidak dapat terlewatkan. Suatu bisnis dapat berjalan bila ada manajemen bisnis yang tepat. Tanpa manajemen, suatu bisnis hanya menjadi keinginan semata tanpa perwujudan yang jelas.

Ingin mengetahui apa itu manajemen bisnis beserta fungsi dan komponennya? Simak artikel berikut ini!

Mengutip uc.ac.id, manajemen bisnis merupakan kegiatan perencanaan, pengerjaan, hingga proses pengawasan yang dilakukan untuk suatu bisnis demi mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, manajemen bisnis diartikan sebagai usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu target. Tanpa manajemen, suatu target usaha tidak dapat tercapai.

Sementara itu, Universitas Bung Hatta menjelaskan manajemen bisnis sebagai kegiatan perancangan, pengelolaan, dan pengoperasian suatu usaha atau bisnis sesuai dengan pengaturan tertentu untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

Manajemen bisnis merupakan bagian penting dalam suatu usaha. Fungsinya beragam dan diberlakukan untuk banyak situasi. Berikut adalah lima fungsi dari manajemen bisnis:

Aksi yang dijalankan setelah perencanaan akan berjalan lebih baik daripada aksi yang dimulai tanpa perencanaan. Namun, perencanaan tidak sebatas pada perencanaan awal, tetapi juga perencanaan berulang layaknya siklus. Skala perencanaan ini dapat berupa makro atau mikro, sesuai dengan kepentingan bisnisnya. Sebagai contoh, perencanaan dapat dimulai dari perencanaan produk yang ingin diproduksi dan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan.

Fungsi manajemen bisnis kedua adalah organizing atau pengorganisasian, yang berarti pembagian tugas untuk orang-orang yang mahir atau berkompeten di setiap bidangnya. Pengorganisasian yang rapi dan tepat dapat menjadikan proses usaha lebih strategis dan menjaga bisnis berjalan lancar hingga berkembang ke arah yang lebih baik. Jika terdapat ketidaksesuaian, pengorganisasian dapat dilakukan ulang demi mencapai hasil kerja yang lebih baik.

Staffing berarti fungsi yang berkaitan dengan pengaturan sumber daya perusahaan, seperti pengadaan bahan baku dan penggunaan mesin. Pengaturan yang tepat dalam pengadaan bahan baku akan menghasilkan proses usaha yang baik. Sebaliknya, pengadaan bahan baku yang kurang tepat, seperti mendahulukan bahan baku non prioritas, dapat mengarahkan perusahaan pada pembengkakan modal yang berpotensi merugikan.

Pengarahan atau directing termasuk berarti tindakan mengarahkan anggota untuk bekerja secara optimal pada porsinya masing-masing demi mencapai target. Dalam tahap ini, sosok pemimpin dengan jiwa kepemimpinan yang tinggi diperlukan agar dapat melakukan pengarahan dengan baik pada setiap pekerjanya. Directing diperlukan karena dinamika dalam pekerja yang dapat sewaktu-waktu meningkat dan menurun.

Pengendalian atau controlling dibutuhkan secara berkala untuk mengetahui apakah bisnis berjalan sesuai rencana manajemen bisnis yang berlaku atau tidak. Fungsi manajemen berikut ini berusaha mengukur kinerja capaian dan melakukan perbandingan kinerja dengan standar kinerja. Jika ada kinerja yang perlu diperbaiki, penting untuk melakukan perbaikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kegiatan pengawasan tidak hanya dilakukan oleh pimpinan, tetapi juga ketua kelompok atau tim yang ditunjuk secara khusus.

Penting untuk memperhatikan komponen-komponen yang berlaku dalam manajemen bisnis. Tanpa komponen-komponen ini, suatu manajemen bisnis tidak dapat dikatakan sebagai manajemen bisnis yang tepat untuk suatu perusahaan. Komponennya yaitu:

Setiap bisnis secara umum memerlukan deskripsi bisnis yang jelas, dalam artian mampu dipahami dengan mudah oleh semua orang. Deskripsi bisnis meliputi bentuk dan produk yang nantinya akan dijual, untung dan rugi, biaya operasional, hingga harga yang dipatok. Sertakan juga visi dan misi atau tujuan yang ingin diraih perusahaan beserta manajemen inti seperti lokasi bisnis, konsep, target pasar, dan keunggulan yang dimiliki.

Penting bagi Anda untuk melakukan analisis pesaing agar dapat membuat strategi dan hasil produk yang berbeda dari pesaing dan menjadi suatu keunggulan. Dengan memahami pesaing, Anda dapat menemukan celah yang menjadi kesuksesan bisnis Anda.

Komponen selanjutnya adalah memiliki strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang baik akan meningkatkan potensi kesuksesan dari pemasaran. Pastikan untuk merencanakan biaya, promosi produk, tempat, target promosi, hingga media untuk berpromosi secara tepat dan sesuai dengan citra perusahaan untuk meraih potensi maksimal.

Laporan keuangan pada dasarnya dapat dibuat secara sederhana, asalkan mampu mencakup semua hal yang perlu dicatat. Oleh karena itu, pengelolaan anggaran menjadi faktor penting bagi laporan keuangan. Perencanaan anggaran yang teliti perlu dilakukan untuk mempermudah pencatatan laporan keuangan. Kejujuran dan transparan dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan yang baik.

Komponen selanjutnya adalah menjaga kualitas produk dan layanan. Kualitas produk dan layanan yang stabil atau justru meningkat akan memuaskan konsumen dan menjadikannya sebagai konsumen loyal dan setia. Sebaliknya, penurunan kualitas produk dan layanan akan menghasilkan hilangnya kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Penjagaan kualitas produk dapat berupa pengecekan kondisi mesin produksi, operator produksi, dan sintesis bahan baku yang digunakan.

Di balik manufaktur yang bekerja, ada departemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang berperan. Komponen ini penting untuk diatur agar mencapai hasil kerja yang efektif dan efisien. Peran Human Resources Department (HRD) menjadi penting dalam komponen ini.

Selanjutnya, manajemen bisnis dapat terbentuk dengan baik dengan unsur-unsur yang memumpuninya. Unsur-unsur ini merupakan bagian utama dari setiap proses manajemen bisnis yang berlaku, yaitu:

SDM atau Sumber Daya Manusia merupakan unsur terpenting dalam manajemen bisnis. Faktanya, tanpa SDM yang tepat, suatu bisnis sulit mencapai tujuannya karena manusialah yang menjalankan proses bisnis tersebut mulai dari perintisan, penentuan tujuan, penyusunan rencana, hingga aksi nyata yang dijalankan.

Berikutnya adalah uang. Tentunya, uang berperan besar sebagai modal utama perusahaan. Bisnis dengan perencanaan dan sebagainya tidak akan berjalan tanpa uang atau modal yang melandasi atau membantu mewujudkan perencanaan tersebut. Uang juga menjadi alat ukur dari keberhasilan bisnis yang dijalankan.

Bahan baku juga menjadi unsur dalam manajemen bisnis. Ada dua jenis bahan baku, yaitu bahan setengah jadi dan bahan jadi. Kedua unsur ini dibutuhkan dalam menghasilkan suatu produk. Tanpa bahan baku, suatu perencanaan untuk membuat produk tidak dapat terwujud.

Setelah SDM yang mumpuni, bahan baku dan modal yang tersedia, ada unsur mesin yang berperan besar dalam pembuatan produk tersebut. Mesin-mesin ini tidak terbatas pada mesin produksi, tetapi juga kebutuhan mesin di kantor untuk mencatat banyak hal.

Unsur selanjutnya adalah metode yang dijalankan untuk semua proses dan kegiatan manajemen demi meraih proses yang efektif dan efisien. Metode yang tepat akan memudahkan pencapaian tujuan perusahaan. Pada unsur inilah kesinambungan antara divisi dan pekerjanya dibutuhkan.

Unsur terakhir dalam manajemen bisnis adalah pasar. Sebaik apapun perencanaan dan produk yang dihasilkan, suatu usaha tidak akan mencapai kesuksesan tanpa pemasaran yang baik. Pemasaran menjadi kunci untuk meraih konsumen tertinggi sekaligus kunci dari kesuksesan bisnis.

Penting untuk menyusun strategi sebaik mungkin demi meraih potensi konsumen tertinggi, misalnya penggunaan media sosial yang tepat, menyesuaikan target konsumennya.

Itulah penjelasan mengenai manajemen bisnis, yaitu usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu target. Manajemen bisnis berperan penting dalam suatu usaha. Tanpa manajemen bisnis, suatu usaha tidak akan mencapai target bisnisnya. Ada setidaknya enam komponen dan unsur dari manajemen bisnis yang perlu diperhatikan.