Jakarta: Sebuah kafe di bilangan Tebet, Jakarta Barat mendapatkan sertifikat Better Comunity Certificate. Di mana sertifikat tersebut merupakan yang pertama diberikan kepada kafe yang diinisiasi oleh komunitas autism. 

Kafe ini bernama Kouji Cafe. Kouji sendiri berasal dari nama seorang barista di kafe tersebut di mana ia juga salah satu yang memiliki kebutuhan khusus atau autism. Di kafe ini Kouji tidak sendiri, pasalnya sejumlah barista yang juga berkebutuhan khusus menjadi partner kolaborasinya dalam membangun bisnis kopi tersebut.

Kouji mengaku sangat bahagia dengan banyak pihak yang mengapresiasi tentang kedai kopi untuk orang berkebutuhan khusus ini. Dirinya pun sangat senang terlebih dengan adanya kafe dengan orang-orang berkebutuhan khusus ia bisa bersosialisasi dengan siapa pun. 

“Pokoknya sama siapa aja jadi bisa ngobrol. Untuk membuat kopi dengan gambar hati harus butuh waktu perlu lama sekali. Untuk mebuatnya perlu juga mood yang baik,” papar Kouji.

Kouji Caffe, Wadah Komunitas Autism Pertama di Indonesia

(Founder Autism career Pathways.id selaku pihak yang memberikan sertifikat Better Comunity Certificate mengharapkan nanti ada bisnis bisnis semacam ini yang mengangkat komunitas autism. Foto: Dok. Istimewa)

Sementara itu, Miss Maisie Sutantyo, Founder Autism Career Pathways.id selaku pihak yang memberikan sertifikat mengaku bangga dengan adanya salah satu penggagas komunitas autism yang melakukan usaha. 

Terlebih dengan adanya unit usaha tersebut pada anak muda yang berkebutuhan khusus seperti autism ini dapat berkumpul melakukan kegiatan kreatifnya, yang diharapkan ke depan dapat memuat bisnis-bisnis baru yang bisa memajukan produk dalam negeri. 

“Ya pokoknya kegiatan ini sangat bagus gitu, diharapkan nanti ada bisnis bisnis semacam ini yang mengangkat komunitas autism. Kita juga ada training untuk membantu mengembangkan usaha ini baik dalam bentuk online seperti pelatihan dalam video,” ujar Miss Maisie.

Tidak hanya itu, di kafe ini juga terbuka pintu kolaborasi dari sejumlah anak muda berkebutuhan khusus untuk membuat suatu produk sendiri. Seperti yang ada di kafe ini sejumlah karya dibuat untuk dijual kembali seperti ada yang membuat desain baju untuk para barista yang juga dijual untuk umum.

Ke depannya diharapkan tumbuh unit usaha lain dari komunitas autism di tanah air yang bisa mencontoh Kouji sebagai penggagas kedai kopi dengan berkebutuhan khusus ini, agar komunitas autism dapat dikenal masyarakat luas yang bisa bekerja layaknya masyarakat pada umumnya.

Levie Wardana
(TIN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.