Jakarta: Sesuai Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) baru-baru ini mengumumkan bahwa subvarian Omikron BA.4 dan BA.5 telah menjadi dominan di AS. Menurut badan kesehatan tersebut, pasangan subvarian Omicron ini telah melampaui apa yang disebut “Omicron siluman”. 

Dilaporkan, BA.4 dan BA.5 juga berada di balik peningkatan mendadak kasus covid di beberapa negara termasuk India. 

Begitu pula yang dikatakan oleh profesor Irlandia Luke O’Neill, “Kebanyakan kasus di Irlandia saat ini adalah BA.5, sama seperti di AS. Ya, BA.5 adalah varian dominan yang ada saat ini.” 

Jadi apa yang membuat subvarian ini begitu mengkhawatirkan, bahkan jika dikatakan menyebabkan infeksi ringan. Sama seperti strain induknya, sub-garis keturunan BA.5 diyakini lebih ringan dan lebih mudah diatur daripada varian sebelumnya seperti Delta. 

Namun, subvarian baru menyebar dengan cepat dan sangat menular. Ini telah dikaitkan dengan kemampuan mereka untuk menghindari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi dan/atau vaksinasi sebelumnya. 

Yang lebih buruk adalah para ahli percaya bahwa BA.5 Omicron memiliki kemampuan untuk menginfeksi kembali orang dalam beberapa minggu setelah tertular virus.

Keringat pada Malam Hari Jadi Gejala Baru Subvarian BA.5 Omicron

(Tidak semua keringat di malam hari pasti gejala covid-19. Kamu harus memeriksakannya dengan pemeriksaan covid-19. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

“Apa yang kami lihat adalah peningkatan jumlah orang yang telah terinfeksi BA.2 dan kemudian terinfeksi setelah empat minggu. Jadi mungkin enam hingga delapan minggu mereka mengembangkan infeksi kedua, dan itu hampir pasti BA.4 atau BA.5,” jelas Andrew Roberston, kepala petugas kesehatan di Australia Barat, seperti yang dilansir dari Times of India.

Mengingat perkembangan baru dan meningkatnya kasus covid-19, sangat penting untuk tetap waspada terhadap tanda dan gejala virus. 

“Penyakitnya sedikit berbeda karena virusnya telah berubah. Ada beberapa kekebalan terhadapnya, dengan sel T dan sebagainya, dan campuran sistem kekebalan kamu dan virus yang sedikit berbeda mungkin menimbulkan penyakit yang sedikit berbeda di mana keringat malam menjadi ciri khasnya,” ungkap Pat Kenny dari Newsstalk

Demam, sakit tenggorokan, pilek, kelelahan, nyeri tubuh, dan masalah pencernaan terus menjadi beberapa gejala Omicron yang sering dilaporkan dan subvariannya. 

Namun begitu, jika mengalami keringat malam, pastikan kamu mewaspadai gejala lain yang terkait dengan covid-19. Cara terbaik untuk menentukan apakah kamu memiliki virus korona atau tidak adalah dengan melakukan tes pada diri sendiri. Karena berkeringat di malam hari tidak selalu berarti covid-19.

Yang harus diingat, tidak ada cara yang lebih baik untuk melindungi diri sendiri daripada mengambil tindakan pencegahan. 

Meskipun mendapatkan suntikan vaksin memberi Anda tingkat perlindungan tertentu, mengenakan masker, menjaga jarak sosial, dan mengikuti kebersihan tangan yang tepat dapat meningkatkan keselamatan Anda dan mencegah infeksi.
(TIN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.