media-nasional.com – Apa saja keuntungan berinvestasi di pasar modal? Investasi di pasar modal merupakan bentuk investasi yang seringkali ditakuti dan diragukan, apalagi bagi investor pemula. Kenali 6 keuntungan berinvestasi di pasar modal yang dapat menutupi keraguan tersebut.

Rubrik Finansialku

Keuntungan Berinvestasi di Pasar Modal

Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar ‘investasi di pasar modal’?

Anda mungkin sering mendengar perkataan orang lain seperti

    “itu risikonya besar”,

    “kalau saham sih easy come easy go”,

    “jangan, nanti bisa bangkrut”

Kebanyakan investor pemula sangat takut dan ragu untuk berinvestasi di pasar modal seperti investasi saham. Risiko memang ada dalam investasi di pasar modal, tetapi Anda juga perlu tahu bahwa tidak ada satu pun investasi yang tidak berisiko. Seluruh instrumen investasi yang ada pasti memiliki risiko. Biasanya setiap risiko selalu diikuti dengan keuntungan yang sepadan.

[Baca Juga : Investor Pemula, Ini Modal Dasar untuk Berinvestasi Saham yang Penting]

Anda perlu tahu apa saja keuntungan berinvestasi di pasar modal. Setelah mengetahui keuntungan-keuntungannya, mungkin Anda akan mengabaikan ketakutan dan keraguan untuk berinvestasi di pasar modal. Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa didapatkan jika berinvestasi di pasar modal :

#1 Capital Gain dan Kekuatan Bunga-Berbunga

Capital Gain adalah keuntungan yang didapatkan ketika Anda membeli saham pada harga yang rendah kemudian menjualnya pada harga yang lebih tinggi. Dalam ‘bahasa investasi’ biasanya disebut dengan Buy Low Sell High, atau Buy High Sell Higher. Keuntungan ini bisa didapatkan jika berinvestasi di pasar modal. Baik untuk saham maupun reksa dana, keduanya memiliki sistem yang serupa.

[Baca Juga : 3 Jenis Investor yang Harus Anda Ketahui Sebelum Mulai Berinvestasi]

Setelah mendapatkan keuntungan capital gain Anda dapat menginvestasikan lagi keuntungan tersebut. Inilah fenomena yang disebut bunga berbunga. Misalnya :

Andi seorang karyawan perusahaan swasta di Jakarta. Andi berinvestasi pada saham perusahaan ABC yang harga sahamnya Rp 1.000 per lembar saham. Andi memiliki 1.000 lembar saham sehingga total investasinya adalah :

Rp 1.000 x 1.000 lembar = Rp 1.000.000

Pada akhir tahun, nilai saham perusahaan ABC meningkat dan memberikan return sebesar 20% sehingga sekarang harga saham per lembarnya adalah :

Rp 1.000 + (20% x Rp 1.000) = Rp 1.200 / lembar

Dengan begitu sekarang total investasi yang dimiliki Andi adalah :

Rp 1.200 x 1.000 lembar = Rp 1.200.000

Artinya modal investasi Andi sudah meningkat sebesar Rp 200.000. Pada tahun berikutnya Andi menginvestasikan lagi uang yang didapatkan pada saham yang sama. Jika nilai saham meningkat lagi, maka modal awal plus bunga yang didapatkan akan berbunga lagi. Misalnya pada tahun berikutnya saham ABC kembali memberikan return sebesar 20% maka nilai saham per lembar pada tahun ke-dua adalah :

Rp 1.200 + (20% x Rp 1.200) = Rp 1.440 / lembar

Dengan begitu total investasi yang dimiliki Andi pada tahun ke-dua adalah :

Rp 1.440 x 1.000 lembar = Rp 1.440.000

Padahal modal awal yang disetorkan Andi hanya sebesar Rp 1.000.000. Karena adanya konsep bunga ber bunga, setelah terus berinvestasi akhirnya uang yang diinvestasikan terus berlipat ganda.

[Baca Juga : Apa Bedanya Investasi Saham dan Trading Saham?]

#2 Pendapatan Pasif

Dalam berinvestasi di pasar modal Anda bisa mendapatkan dividen. Dividen adalah nilai pendapatan bersih perusahaan setelah dikurangi pajak dan laba ditahan. Laba ditahan adalah laba yang digunakan sebagai cadangan perusahaan. Pendapatan bersih ini kemudian dibagikan kepada seluruh pemilik saham perusahaan setiap akhir tahun sesuai persentase yang telah ditentukan.

[Baca Juga : Apakah Karyawan Bisa Bebas Keuangan dengan Andalkan Gaji?]

Dividen merupakan salah satu bentuk pendapatan pasif, artinya Anda tidak perlu bekerja untuk mendapatkan pendapatan tersebut. Aset yang Anda milikilah yang bekerja untuk menghasilkan pendapatan. Dalam hal ini, saham adalah aset yang dapat menghasilkan pendapatan pasif. Beberapa perusahaan membagikan dividen pada pemilik sahamnya.

Ada 2 macam dividen yaitu dividen saham dan dividen tunai. Jika perusahaan menjanjikan dividen tunai maka setiap tahun Anda akan langsung mendapatkan uang tunai sesuai persentase yang sudah dijanjikan. Sementara jika diberikan dividen saham maka Anda akan mendapatkan dividen dalam bentuk lembar saham dengan proporsi tertentu.

#3 Likuiditas

Dalam investasi di pasar modal, seluruh investasi relatif sangat likuid. Artinya, investasi Anda akan mudah dicairkan. Misalnya saja jika Anda berinvestasi saham di bursa efek. Ketika ingin mencairkan uang, Anda cukup memasang order jual atau order beli dan semua transaksi langsung terjadi. Peluang investor lain akan membeli saham yang dijual sangatlah tinggi. Berbeda dengan investasi properti, menjual dan membeli properti bukanlah transaksi yang dapat dilakukan dalam hitungan menit. Tidak mudah menemukan orang yang mau membeli properti yang dimiliki. Anda mungkin perlu waktu bulanan atau bahkan tahunan untuk menyelesaikan transaksi properti.

#4 Fleksibilitas

Kelebihan lain berinvestasi di pasar modal adalah fleksibilitas. Anda dapat keluar masuk suatu pasar kapanpun Anda mau. Jika suatu saham menarik perhatian, maka Anda dapat ikut bergabung dalam pasar saham tersebut. Sebaliknya jika suatu pasar sudah tidak menarik lagi maka Anda dapat keluar dari pasar tersebut. Tidak ada keterikatan apa-apa sehingga investasi menjadi sangat fleksibel.

[ Baca Juga : Apa yang Dimaksud dengan Nabung Saham dan Apa Manfaatnya?]

#5 Dapat Dikontrol

Banyak orang beranggapan bahwa berinvestasi di pasar modal seperti saham sama saja seperti berjudi. Memang anggapan ini bisa jadi benar jika seorang investor melakukan transaksi hanya atas dasar ‘tebak-tebakan’. Berbeda jika Anda adalah investor yang benar-benar menganalisa risiko dan kondisi pasar.

Sebenarnya transaksi saham dapat dikontrol jika Anda benar-benar melakukan analisa. Investor yang sebenarnya bukanlah investor yang bermain tebak-tebakan dalam bertransaksi saham. Anda dapat mengontrol berapa besar risiko yang ingin ditanggung berdasarkan pilihan dan prioritas sendiri. Jika suatu investasi memiliki risiko yang terlalu besar maka pilihlah investasi dengan risiko yang lebih rendah. Banyak teknik untuk menganalisa kinerja saham yaitu dengan risk management, money management, analisis teknikal serta analisis fundamental.

#6 Leverage

Leverage adalah daya ungkit. Dalam transaksi saham, Anda dapat menggunakan modal kecil untuk bertransaksi dalam jumlah yang besar. Fasilitas ini biasanya disebut dengan margin dalam transaksi saham. Broker akan meminjamkan modal bagi investornya. Fasilitas inilah yang berperan sebagai pengungkit modal Anda. Hampir semua broker menyediakan fasilitas margin ini.

[ Baca Juga : Hati-hati Penipuan yang Mengincar Investor Saham !]

Misalnya :

Dani, seorang karyawan BUMN dan investor pemula memiliki modal investasi sebesar Rp 5.000.000, tetapi ia ingin betransaksi saham sebesar Rp 20.000.000. Jika broker memberikan fasilitas margin yang mencukupi, Dani dapat bertransaksi sebesar Rp 20.000.000. Dengan begitu Dani berutang sebesar Rp 15.000.000 kepada broker.

Tetapi perlu diingat bahwa margin dalam hal ini adalah utang, sehingga pasti ada bunga yang harus dibayarkan. Bunga tersebut biasanya dihitung per hari.

Investasi Selalu Memiliki Risiko dan Keuntungan

Setiap instrumen investasi selalu mengandung risiko tertentu. Di samping itu juga selalu ada keuntungan yang bisa didapatkan. Investasi di pasar modal seringkali dianggap sebagai hal yang menakutkan serta sangat meragukan. Padahal ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan dengan berinvestasi di pasar modal. Pertimbangkan dengan matang setiap risiko dan keuntungan investasi serta sesuaikan dengan kebutuhan dan pilihan Anda. Tidak ada investasi yang buruk atau baik, yang ada hanyalah investasi yang sesuai atau tidak sesuai dengan kebutuhan Anda.

Sumber Referensi :

    Darmawan, F. 2010. Investor Sibuk : Solusi Investasi di Bursa Saham Indonesia bagi Orang Sibuk. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Sumber Gambar :

    Stock Investment – https://goo.gl/NPT8SB

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)