Junta Myanmar Eksekusi Mati 4 Aktivis Pro-Demokrasi

Yangon: Junta Myanmar telah mengeksekusi mati empat aktivis pro-demokrasi, termasuk seorang mantan anggota parlemen dari partai milik pemerintah de facto Aung San Suu Kyi. Menurut laporan surat kabar Global New Light of Myanmar pada Senin, 25 Juli 2022, keempatnya dieksekusi karena telah memimpin “aksi-aksi brutal dan teror yang tak berperikemanusiaan.”
 
Dikutip dari TRT World, keempat aktivis itu dieksekusi mati “di bawah prosedur penjara.” Global New Light of Myanmar tidak menyebutkan kapan eksekusi itu berlangsung, dan metode apa yang digunakan.
 
Sejak melakukan kudeta militer pada 2021, junta Myanmar telah menjatuhkan vonis mati kepada puluhan aktivis pro-demokrasi. Vonis dijatuhkan sebagai bagian dari operasi pemberantasan terhadap mereka yang menenatng kudeta.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Eksekusi mati terhadap keempat aktivis tersebut merupakan kali pertama terjadi di Myanmar dalam beberapa dekade terakhir.

Kecaman Internasional

Phyo Zeya Thaw, seorang mantan anggota parlemen dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang ditangkap pada November, telah dijatuhi hukuman mati pada Januari lalu atas pelanggaran di bawah undang-undang anti-terorisme.
 
Aktivis demokrasi ternama di Myanmar, Kyaw Min Yu — dikenal dengan julukan “Jimmy” — juga menerima vonis serupa dari pengadilan militer.
 
Dua pria lainnya divonis hukuman mati atas pembunuhan seorang perempuan yang dituding sebagai informan bagi junta Myanmar di kota Yangon.
 
Bulan lalu, junta Myanmar mengumumkan rencana menjalankan eksekusi mati terhadap sejumlah narapidana. Pernyataan itu memicu kecaman luas dari komunitas global.
 
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam keputusan junta, dan menyebutnya sebagai “pelanggaran gamblang terhadap hak hidup, kebebasan dan keamanan individu.”

Sikap Keras Junta

Thaw dituduh merancang sejumlah serangan terhadap pasukan Myanmar, termasuk serangan senjata api di sebuah kereta api di Yangon pada Agustus lalu. Serangan itu menewaskan lima polisi.
 
Ia menjadi anggota parlemen dari partai Suu Kyi dalam pemilihan umum tahun 2015, yang membawa Myanmar beralih ke pemerintahan sipil. Namun dalam pemilu 2020, militer Myanmar menuduh adanya kecurangan, dan kudeta pun terjadi pada 1 Februari 2021.
 
Kyaw Min Yu, yang namanya dikenal dalam pemberontakan mahasiswa di tahun 1988, ditangkap dalam operasi penggerebekan pemerintah pada Oktober lalu.
 
Baca:  Lebih Dari Setahun Disepakati, 5 Poin Konsensus ASEAN untuk Myanmar Tak Ada Kemajuan
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.