Merdeka.com – Seluruh jemaah haji Indonesia sudah berada di Mina sejak dini hari tadi. Setelah beberapa jam beristirahat, jemaah mulai berjalan ke Jamarat untuk melempar jumrah.

Khusus di tanggal 10 Dzulhijjah, jemaah hanya akan melempar jumrah aqabah. Jemaah melemparkan batu sebanyak tujuh butir.

Wakasatops Masyair 3, Harun Al-Rasyid mengatakan, jemaah mulai menuju Jamarat sejak pukul 02 dini hari waktu Saudi. Terpantau hingga sore ini, masih ada jemaah yang menuju Jamarat.

“Pengamatan saya, jemaah mulai pukul 02 masuk terowongan Jamarat. Karena didorong dari Muzdalifah mulai pukul 23.30 WAS. Menurut aturan selesai sampai 06 pagi tadi, tapi sampai saat ini masih terus mengalir,” kata Harun kepada tim Media Center Haji (MCH) 2022, Sabtu (9/7).

Menurutnya, gelombang keberangkatan jemaah haji Indonesia menuju Jamarat paling banyak pagi tadi. Hal itu dikarenakan banyak jemaah ingin mendapatkan waktu afdal melempar jumrah yakni sampai masuknya Zuhur.

“Sebagian besar dini hari tadi sampai subuh. Jemaah masih mencari waktu afdal, padahal di jam-jam itu tidak direkomendasikan untuk jemaah Indonesia salah satunya karena faktor cuaca sehingga sangat diharapkan tidak memaksakan diri, apalagi siang itu banyak jemaah negara lain, tapi kenyataannya jemaah tetap masih terlihat ada yang menuju jamarat,” jelas Harun.

Harun menambahkan, dari sejumlah pos yang siapkan petugas sejak tenda misi haji Mina hingga pos Jamarat, ada beberapa titik yang memang ditemukan jemaah mengalami kelelahan.

“Rata-rata jemaah banyak kelelahan itu setelah memasuki terowongan pertama dan begitupun saat kembalinya dari terowongan pertama arah kembali di lantai tiga,” jelas Harun.

Dia menambahkan, melihat pelaksanaan hari pertama pelemparan jumrah memang ada beberapa hal yang kemudian menjadi evaluasi.

“Jalur dan posnya tetap seperti itu, namun ada beberapa pos yang perlu diintensifkan seperti pos 4 di Jamarat lantai atas, akan kita intensifkan petugas di sana, jangan sampai ll turun ke eskalator. Karena di pos 4 itulah jemaah kita arahkan menuju terowongan dan misi haji,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya akan mengevaluasi jalur bawah di mana ada jalan kecil tidak diisi petugas dan berpotensi jemaah salah arah. Besok, katanya, petugas akan diintensifkan di titik jalur kecil itu menyambut hari tasyrik 11, 12, 13 Dzulhijjah. Harapannya jemaah tidak lagi kebingungan saat menuju arah misi haji Mina.

Sementara itu, mengutip data pusat kesehatan KKHI, sampai pukul 13.30 WAS sebanyak 65 jemaah dibawa ke pos kesehatan Mina. Mayoritas jemaah banyak yang mengalami kelelahan dan kebingungan arah kembali ke tenda misi haji. Selain itu, tiga jemaah harus dirujuk ke RS Arab Saudi.

[eko]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.