Intip Spesifikasi 50 Motor Listrik yang Diboyong GOTO buat Warawiri di G20

media-nasional.com – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melalui Electrum, perusahaan patungan bersama (joint venture) yang didirikan dengan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) sediakan 50 motor listrik untuk transportasi pada perhelatan KTT G20 di Nusa Dua Bali, November mendatang.

Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja mengungkapkan, saat ini pihaknya menyediakan kendaraan listrik merek Gesits dan Gogoro. Gogoro sendiri merupakan merek ternama asal Taiwan, sementara Gesits ialah produksi lokal dari PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) selaku anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Untuk ketahanan baterainya, Patrick mengatakan, dalam kondisi baterai penuh motor listrik yang disediakan Electrum mampu menempuh maksimum 80-90 km per jam, dengan jarak tempuh serta ketahanan baterai di kisaran angka yang sama per motornya.

“Spek teknis dari motor yang kita punya sekarang, maksimum speed bisa di 80-90 km per jam, dengan jarak tempuh ya sekitar 80-90 km per jam untuk satu motornya satu baterai,” ungkap Patrick, dalam diskusi media di Nusa Dua Bali, Rabu (19/10/2022).

Sementara dalam kondisi kosong, dibutuhkan waktu untuk charging sampai penuh selama 3 jam. Meski demikian, Patrick menekankan sistem isi baterai dari kedua merek motor listriknya ini menggunakan swap baterai. Dengan demikian, driver hanya tinggal menukar baterainya dengan yang sudah terisi penuh di swap station.

“Dari 0-100 membutuhkan hampir 3 jam. Cuman rasanya, di sarankan ketika sudah sampai 25-30%, utamakan langsung di swap,” kata Patrick.

Patrick pun menjelaskan skema penukaran baterainya. Semua aktivitas penukaran baterai hanya memakan waktu 2-3 menit. Inilah salah satu alasan pihaknya menggunakan swap baterai, di mana kerap kali waktu driver terbuang banyak demi mengisi BBM fosil.

“Itu buat drivernya sendiri sudah selesai 2-3 menit. Ada beberapa kegiatan QR scan dan lain-lain. Baterai dari stasiun akan ter-eject, lalu bisa diambil. Dan dia akan masukan baterai baru itu ke kendaraannya. Baterai lamanya akan di-charge di swap station,” jelasnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Di sisi lain, pihaknya berfokus pada baterai swab dan belum mencoba pengembangan pada baterai charging. Hal ini didukung berbagai pertimbangan, salah satunya yakni dibutuhkan daya yang cukup besar untuk mengisi daya baterai kendaraan listrik yang tentunya akan membebani listrik rumah tangga.

“Karena uji coba kita ke teman-teman Gojek, per hari ini kita hanya mengusung swab charging. Kami sangat open minded untuk hybrid. Tetapi, salah satu pertimbangannya (fokus swap) ialah daya listrik di rumah minim. Tapi kami percaya ada pasar untuk swap, ada pasar untuk charge,” katanya.

Hingga saat ini, Patrick mengatakan pihaknya masih terus melakukan uji coba kendaraan listrik. Di mana hingga saat ini, penggunaan kendaraan listrik belum diterapkan secara penuh di Gojek sendiri. Ke depan, apabila uji coba tersebut telah selesai, tidak menutup kemungkinan produknya akan dipasarkan secara komersial.

Uji coba tersebut telah berlangsung sejak Februari 2022 di beberapa titik di DKI Jakarta, dengan penggunanya para driver Gojek. Untuk itu, ia menjadikan kesempatannya dalam mendukung kendaraan listrik di G20 ini sebagai uji coba di kawasan dengan topografi berbeda. Harapannya, pihaknya akan dapat menyediakan kendaraan listrik yang sesuai dengan situasi dan kondisi RI.

Sebagai tambahan informasi, Electrum akan menyediakan sebanyak 50 unit motor yang beroperasi sepanjang perhelatan G20 pada bulan November mendatang. Akan ada 11 shelter yang terbagi dalam 6 titik drop off yang terintegrasi dengan halte kendaraan listrik dari Kementerian Perhubungan serta 5 titik shuttle.

Para delegasi dan penyelenggara KTT dapat memanfaatkan motor listrik tersebut sebagai moda transportasi di sekitar lokasi konferensi. Electrum juga menyediakan 10 motor listrik untuk membantu operasional dan mobilitas perwakilan Kementerian Perhubungan.