Ikuti Pelatihan Kerja, Warga Terdampak Bendungan Semantok Nganjuk Diasah Menjadi Wirausaha Baru

SURYA.CO.ID, NGANJUK – Bendungan Semantok di Nganjuk yang merupakan bendungan terpanjang di Indonesia sudah tuntas, tetapi warga yang terdampak proyek tersebut tidak bisa dilepaskan begitu saja. Karena itu, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Nganjuk menggelar pelatihan untuk warga terdampak agar memiliki peluang membuka usaha setelah terdampak proyek itu.

Kepala Disnaker Kabupaten Nganjuk, Supiyanto mengatakan, pelatihan itu diikuti sebanyak 20 peserta dari warga Desa Sambikerep, Kecamatan Reoso. Mereka masuk dalam program pembinaan dan pelatihan keterampilan yang dengan pendanaan dari anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2022.

“Pelatihan dan pembinaan tersebut bertujuan untuk menciptakan wirausaha baru yang intens, berdaya saing dan mandiri dari warga terdampak Bendungan Semantok,” kata Supiyanto, Minggu (24/7/2022).

Dikatakan Supiyanto, pelatihan dan pembinaan tersebut dilakukan juga untuk menyongsong Desa Sambikerep yang akan menjadi destinasi wisata baru di Nganjuk dengan adanya Bendungan Semantok.

“Makanya, kami berikan pelatihan sebagai bekal masyarakat Desa Sambikerep untuk mengembangkan diri dalam meningkatkan perekonomian mereka. Mengingat Bendungan terpanjang se-Asia Tenggara itu bakal menjadi destinasi wisata baru di Nganjuk,” ucap Supiyanto.

Hal tersebut, menurut Supiyanto, juga selaras dengan visi misi Plt Bupati Nganjuk, yakni meningkatkan dan mewujudkan kemandirian ekonomi untuk masyarakat Kabupaten Nganjuk.

Lebih lanjut dijelaskan Supiyanto, dalam pelatihan tersebut warga tidak hanya diajarkan keterampilan cara memasak, tetapi juga diajarkan proses dari masalah permodalan terkait pembelian bahan serta mempelajari cara penjualannya.

“Dan pelatihan itu bukan cuma diajarkan saja, tetapi dibuat sampai tahap penjualan. Semuanya kami bantu semaksimal mungkin,” janji Supiyanto.

Bahkan, tambah Supiyanto, bukan hanya berhenti di situ, pihaknya memastikan di akhir sesi pelatihan para peserta pelatihan akan dikumpulkan lagi untuk diberikan materi tambahan di dalamnya.

Termasuk pemasaran secara online dan branding. Diharapkan, dengan pelatihan tersebut akan dapat membuat warga yang mengikuti kegiatan itu bisa meningkatkan ekonomi keluarganya.

“Outputnya nanti, mereka benar-benar menjadi wirausahawan handal yang sukses dan berdaya saing. Dan pada ujungnya perekonomian masyarakat Nganjuk khususnya dan warga terdampak Bendungan Semantok bisa meningkat dan berdaya saing di era industri milenial. Juga bisa menjemput kemandirian serta merangsang pertumbuan ekonomi baru,” tandasnya. ****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.