Jakarta: Dikala bisnis fesyen muslim belum berkembang seperti sekarang, Luna Hijab,
brand fesyen muslim asal Kudus telah hadir sejak tahun 2007 silam. Berawal dari bisnis rumahan yang menerima pesanan jahitan, lalu membuat baju sendiri yang dijual sampai ke luar kota Kudus.

Kemudian, Luna selaku Founder dan CEO Luna Hijab, tertantang untuk mengembangkan bisnisnya ke Jakarta dengan membuka toko di pusat perbelanjaan Thamrin City.

Ia mengaku bersyukur Luna Hijab bisa bertahan lebih dari satu dekade. Perjalanan Luna Hijab dari kota kecil hingga menembus bisnis fesyen Ibu Kota tidak mudah, karena harus bersaing dengan brand muslim ternama pada saat itu.

“Berkat konsistensi dan ciri khas dari design yang kami tawarkan yaitu fesyen festive, Luna Hjab memiliki pelanggan setia dari awal berdiri hingga saat ini. Bahkan, pelanggan kami sudah berkembang ke berbagai kota,” ujar Luna dalam siaran pers.

Untuk mempertahankan eksistensinya, Luna Hijab rutin mengeluarkan koleksi terbaru dengan tema-tema tertentu. Seperti pada bulan ini, Luna Hijab merilis koleksi scarf dengan tema ‘The Wonderland’ atau Negeri Ajaib. 

Eksis Lebih dari 1 Dekade, Luna Hijab Rilis Koleksi Scarf Bertajuk The Wonderland

(Koleksi scarf The Wonderland pattern Dewata. Foto: Dok. Luna Hijab)

Wonderland series adalah sebuah cerita yang menggambarkan lahirnya seorang wanita

cantik nan anggun di negeri yang indah dan di kelilingi oleh hamparan bunga-bunga, serta kupu-kupu yang seakan menyapa keindahan alam yang tercipta.

Tema tersebut dituangkan dalam koleksi scarf dengan beberapa pattern yang diberi nama tersendiri. Meylin adalah pattern bunga yang menggambarkan seorang putri Tiongkok dengan keberagaman Indonesia. Constellation yang merupakan rasi bintang, lalu Snowflake yang merupakan kepingan salju, dan Dewata sebagai pattern kupu-kupu dan wonderland-nya Indonesia, Dewata. 

“Seperti ceritanya yang sangat indah, wonderland series dikerjakan di area Kawah Putih Ciwidey, Bandung, areanya yang dingin, hamparan hijau, dan pesona alam yang indah menjadi daya tarik bagi siapa saja. Kami berharap wonderland series ini dapat membawa Luna dikenal lebih luas, dan dipercaya masyarakat Indonesia sebagai brand muslim fesyen yang berkualitas. Dengan tagline Hijab is Our Crown, Luna Hijab hadir untuk menyempurnakan penampilan muslimah Indonesia yang mengutamakan kenyamanan,” ungkap Luna. 



(Koleksi scarf The Wonderland pattern Meylin. Foto: Dok. Luna Hijab)

Dampak pandemi lebih dari dua tahun juga dirasakan Luna Hijab, omset penjualan turun signifikan. Namun, Luna Hijab mampu bertahan dengan melakukan strategi penjualan saat pandemi, seperti penjualan beralih ke online, serta mengeluarkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan saat pandemi yaitu kerudung instan (bergo), gamis dan masker.

Luna mengaku sangat bersyukur dapat bertahan melewati pandemi hingga saat ini lebih dari satu dekade. Luna Hijab berkembang menjadi salah satu brand fesyen ternama di industri fesyen muslim Indonesia. Kini Luna Hijab memiliki empat toko offline di Kudus, Semarang, Jakarta, dan Bandung. 

“Luna Hijab menaungi lebih dari 400 karyawan dengan penjualan mencapai rata-rata 2.000 produk varian per bulan. Dengan menggandeng reseller, Luna Hijab akan semakin kuat melebarkan sayapnya,” pungkas Luna. 
(yyy)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.