Digagas Unej 11 Tahun Lalu, Kampanye Bersepeda Ring The Bell Sudah Diikuti Ribuan Warga Jember

SURYA.CO.ID, JEMBER – Tidak kurang dari 1.259 orang pesepeda menyusuri jalanan kota Jember, Minggu (24/7/2022). Ribuan orang ini menikmati pagi bersepeda di kegiatan Ring The Bell, sebuah kampanye bersepeda yang digagas oleh Universitas Jember (Unej).

Pada kegiatan Ring The Bell ke-11 kali ini, panitia membawa tajuk ‘Beyond Imagination’. Gowes ‘Ring The Bell : Beyon Imagination’ seakan menjadi wahana pelepas rindu bagi sesama pesepeda.

Peserta dibagi menjadi dua kelompok, kelompok Enduro dan kelompok Family. Kelompok Enduro menempuh jalur 24 KM, sedangkan Family berkeliling Jember kota sepanjang 16 KM.

Ketua Panitia Al Khanif mengakui antusiasme warga pehopi gowes ternyata luar biasa. “Kami membatasi peserta hanya dari Kabupaten Jember saja, meski di lapangan ada beberapa kelompok dari luar kabupaten seperti Situbondo dan Lumajang,” ujar Khanif.

Melihat antusiasme penyuka gowes, kegiatan itu kemungkinan bakal digelar berbarengan peringatan Dies Natalis Universitas Jember. Karena memang dalam sejarahnya, Ring The Bell bermula dari kegiatan bersepeda sejumlah peneliti dan dosen Unej, termasuk beberapa peneliti dari luar negeri.

“Awalnya hanya bersepeda biasa ke seputar kampus. Akhirnya kami sekalian bikin kampanye bersepeda. Karena baru Unej, kampus yang punya program kampanye bersepeda,” imbuh Khanif yang juga Ketua The Centre for Human Rights, Multiculturalism and Migration (CHRM2).

Ring The Bell ini merupakan kerja bareng dua pusat studi di Unej yakni CHRM2 dan Pusat Studi Gender (PSG), serta menggandeng beberapa sponsor.

Kegiatan Ring The Bell biasanya digelar setiap Jumat. Siapa saja boleh bergabung, yang kemudian dilanjutkan berangkat ke tempat kerja masing-masing. Baru memasuki tahun ke-11 ini, kegiatan Ring The Bell dikemas dalam acara cukup besar yang diikuti sampai ribuan peserta.

“Sekaligus kami berkampanye bersepeda menjadi gaya hidup. Bersepeda ke tempat kerja, bersepeda untuk kesehatan, juga bersepeda itu ramah lingkungan. Bersama kita ikut berpartisipasi pencegahan pemanasan global,” tegas Khanif.

Rektor Unej, Iwan Taruna juga terlihat ikut bersepeda dalam kelompok Family. Setelah melepas rombongan, Iwan bersama dua orang wakil rektor ikut ngonthel. Iwan mengaku gembira bisa ikut gowes hari ini.

“Semenjak tahun 2004, saya sudah jarang bersepeda. Alhamdulillah ternyata masih kuat mengikuti rute yang ditentukan panitia. Kampanye kegiatan bersepeda ini harus terus digalakkan agar semakin banyak yang turut serta. Sebab sehatnya dapat, dan kita juga turut berkontribusi aktif terhadap usaha pencegahan pemanasan global,” kata Iwan.

Dari pantauan SURYA, lebih banyak peserta memilih kelompok Family (Seli-Kosti-Family). Ribuan orang pesepeda ini beriringan menyusuri rute mulai dari titik pemberangkatan Unej lalu ke Jalan Kalimantan – Jalan Danau Toba – Antirogo – Baratan – Patrang – Jalan PB Sudirman – Alun-Alun Jember – Jalan A Yani – Jalan Letjen Panjaitan – Jalan Karimata – Jalan Jawa – Jalan Kalimantan dan kembali ke Unej.

Dan kegiatan Unej ini sudah seperti sudah menjadi bagian dari tradisi warga Jember untuk berekspresi. Terlihat ada komunitas sepeda kuno, sepeda lipat, sepeda gunung, juga sepeda mini. Komunitas sepeda kuno berasal dari sejumlah kecamatan di Jember.

Suasana semakin meriah karena pesepeda juga membunyikan musik selama perjalanan. Peralatan penyetel musik dan pengerasnya dibonceng. Dan peserta juga tidak kalah heboh. Sebab sejumlah peserta memakai kostum unik bak karnaval. Ada yang memakai kostum petani, berkebaya, kostum dari karung goni, berbatik, juga memakai kostum pejuang.

Seperti beberapa pesepeda dari Komunitas Gowes Adem Ayem, yang memakai kostum kebaya, bersarung, juga berkain tenun, dan berbatik. Bahkan ada yang memakai caping ala pak tani. ****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.