Biden Ingin Perkuat Kemitraan Strategis dalam Kunjungan ke Arab Saudi Pekan Depan

Washington: Amerika Serikat (AS) akan memperkuat kemitraan strategis dengan Arab Saudi. Presiden AS Joe Biden mengungkapkan, penguatan kerja sama akan dilakukan selama kunjungannya ke Negeri Petro Dolar pekan depan.
 
Namun, Biden menegaskan, ia akan tetap memegang teguh ‘nilai-nilai fundamental Amerika’.
 
“Saya tahu bahwa ada banyak yang tidak setuju dengan keputusan saya bepergian ke Arab Saudi,” kata Biden dalam artikel opini di Washington Post.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Pandangan saya tentang hak asasi manusia (HAM) jelas dan sudah berlangsung lama, dan kebebasan mendasar selalu jadi agenda ketika saya bepergian ke luar negeri, seperti yang akan terjadi selama perjalanan ini,” sambungnya, dikutip dari AFP, Minggu, 10 Juli 2022.
 
Biden diperkirakan akan menekan untuk meningkatkan produksi minyak Saudi dengan harapan menjinakkan biaya bahan bakar yang melonjak dan inflasi di dalam negeri.
 
Diperkirakan juga kunjungannya menandakan perubahan – yang dianggap sebagai pengabaian dari upaya mengucilkan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
 
Baca juga: Joe Biden akan Bertemu MBS di Arab Saudi Bulan Depan
 
Pada 2018, saat menjadi kandidat presiden, Biden mengatakan pembunuhan Khashoggi menjadikan Arab Saudi ‘paria’. Paria adalah negara yang dianggap tersingkir dalam komunitas internasional.
 
Temuan intelijen AS yang dirilis oleh pemerintahan Biden mengidentifikasi Pangeran Mohammed, yang sering disebut sebagai MBS, sebagai dalang operasi tersebut.
 
Bulan lalu Biden berusaha menjauhkan diri dari pertemuan yang akan datang, menekankan kepada wartawan bahwa dia akan bertemu dengan Raja Salman dan timnya. Namun, Gedung Putih mengkonfirmasi awal pekan ini bahwa dia akan bertemu dengan Putra Mahkota MBS sebagai bagian perjalanan tersebut.
 
“Sebagai presiden, adalah tugas saya untuk menjaga negara kita tetap kuat dan aman,” tulis Biden di Washington Post.
 
“Kita harus melawan agresi Rusia, menempatkan diri kita pada posisi terbaik untuk mengalahkan Tiongkok, dan bekerja untuk stabilitas yang lebih besar di wilayah dunia yang berpengaruh,” lanjut dia.
 
Menurutnya, untuk dapat melakukan hal tersebut, Negeri Paman Sam harus terlibat langsung dengan negara yang dapat memenuhi hasil tersebut.
 
“Arab Saudi adalah salah satunya, dan ketika saya bertemu dengan para pemimpin Saudi pada hari Jumat, tujuan saya adalah memperkuat kemitraan strategis ke depan yang didasarkan pada kepentingan dan tanggung jawab bersama, sementara juga memegang teguh nilai-nilai fundamental Amerika,” tegasnya.
 
Biden juga akan mengunjungi Israel dan Tepi Barat selama perjalanannya 13-16 Juli. Ia mengatakan, perjalanannya akan ‘memulai babak baru dan lebih menjanjikan atas keterlibatan Amerika’ di Timur Tengah.
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.