Arkora Hydro Raup Laba Bersih Rp28,4 Miliar di Kuartal I

Jakarta: Perusahaan pembangkit tenaga listrik, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp69,1 miliar pada kuartal I-2022, meningkat 36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari pendapatan tersebut, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp28,4 miliar, melonjak tajam hingga 58 persen (yoy).
 
Dalam upayanya mendorong kinerja, ARKO pada tahun ini menggelontorkan investasi sebesar Rp100 miliar hingga Rp120 miliar untuk proyek Yaentu. Sedangkan untuk proyek Kukusan-2, perseroan mengucurkan sekitar Rp45 miliar sampai Rp55 miliar di 2022 dan Rp100 miliar di tahun depan.
 
“Selain daripada site-site yang sudah beroperasi, perseroan tahun ini melakukan pembangunan konstruksi pada dua site. Dengan diselesaikannya kedua proyek ini di masa depan, perseroan akan bisa meningkatkan produksi listrik sehingga akan mempunyai cash flow yang sangat baik untuk menopang rencana pengembangan perusahaan di masa depan sekaligus memberikan dividen kepada shareholder,” ungkap Direktur Utama ARKO Aldo Artoko dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 15 Juli 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selain itu, perseroan juga berencana membelanjakan modal untuk proyek lainnya, yaitu Arkora Tenaga Matahari sekitar Rp20 miliar. Karena itu, capex perseroan pada 2022 sekitar Rp200 miliar hingga Rp250 miliar.
 
Selain mengembangkan potensi-potensi yang sudah dimiliki perseroan, ARKO juga berencana mencari peluang akuisisi. Perseroan juga aktif mencari proyek hidro berpotensi besar di atas 25 megawatt (MW) guna meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia melalui pengembangan potensi-potensi tenaga air di tanah air. “Harapan ini didukung oleh kemampuan teknis, keuangan, dan fundamental perusahaan yang kuat,” tegasnya.
 
Aldo optimistis fundamental perseroan ke depan semakin solid. Optimisme ini didukung antara lain oleh kinerja perseroan yang kian membaik dari masa ke masa. Pada 2021, perseroan telah membukukan pendapatan bersih sebesar Rp198,1 miliar pada 2021. Pencapaian ini meningkat sebesar Rp145,9 miliar atau melejit 280,23 persen dari pendapatan perseroan sebesar Rp52,1 miliar pada 2020. Peningkatan pendapatan tersebut, mendorong perseroan meraih laba bersih Rp48,9 miliar pada 2021.
 

 
Aldo menambahkan, ARKO baru saja melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2022. Dalam aksi korporasi ini, perseroan meraup dana segar dari pasar modal sebesar Rp182,7 miliar.
 
Investor sangat antusias menyambut saham ARKO. Hal itu terlihat dari tingginya minat selama masa penawaran, sehingga mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 10,89 kali.
 
“Tingginya antusiasme investor tersebut membuat perseroan melakukan penambahan penerbitan saham baru yang berasal dari portepel sebanyak 28,995 juta saham. Sehingga saham yang diterbitkan menjadi 608,895 juta saham, dari rencana semula 579,90 juta saham,” tutup Aldo.
 

(HUS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.