Wakil Presiden Komisi Eropa dan Komisaris Perdagangan Uni Eropa Valdis Dombrovskis mengatakan bahwa pembatasan harga energi Rusia perlu diterapkan untuk menyetabilkan harga

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Wakil Presiden Komisi Eropa dan Komisaris Perdagangan Uni Eropa Valdis Dombrovskis mengatakan bahwa Uni Eropa tidak menutup kemungkinan untuk memberlakukan pembatasan harga terhadap komoditas minyak Rusia. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan untuk mengurangi kemampuan Rusia dalam membiayai perangnya di Ukraina sekaligus menyetabilkan harga minyak.

“Jadi dalam arti tertentu, dengan batas harga ini, jika diterapkan setidaknya G7 tetapi mungkin juga tingkat yang lebih luas, di satu sisi, kami akan menghilangkan pendapatan tambahan Rusia, yang dapat digunakan untuk lebih lanjut membiayai perangnya melawan Ukraina. Di sisi lain, ini juga membantu menstabilkan harga minyak secara keseluruhan,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Shona Murray dari Euronews.

Saat ditanya apakah kebijakan tersebut akan berpengaruh jika India, Cina, dan negara-negara lain yang mungkin masih dapat memanfaatkan minyak Rusia dan membayar harga yang lebih tinggi, Valdis Dombrovskis menjelaskan:”Dalam hal ini, kita tahu bahwa sekarang Rusia telah menjual minyaknya ke China ke India dengan diskon yang signifikan untuk dibandingkan dengan harga dunia, mungkin mereka harus menjual dengan diskon yang lebih dalam dan juga tidak akan mendapatkan banyak pendapatan. Jadi, tujuan untuk mengurangi kemampuan Rusia untuk membiayai mesin perangnya memang terbantu dengan pengenaan batas harga ini.

Serbia Tak Terima Uni Eropa Jatuhkan Paket Sanski Kedelapan terhadap Rusia

Dombrovskis juga menjelaskan bahwa pihaknya akan menyiapkan berbagai cara untuk memastikan langkah tersebut dapat diterapkan, termasuk terhadap komoditas gas asal Rusia.

“Ya, memang seperti yang Anda tahu, itu adalah sesuatu yang sangat banyak dibahas dan dari sisi Komisi Eropa, kami juga telah menyiapkan berbagai cara tentang bagaimana batas harga ini benar-benar dapat diterapkan. Jadi diskusi tentang masalah ini memang sedang berlangsung. Mungkin dua hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah volume gas Rusia yang masuk ke UE menurun dengan cepat dan sekarang, misalnya, Norwegia adalah pemasok gas terbesar ke UE, bukan Rusia. Dan kedua, ketika kita membahas batas harga ini, penting juga bagi kita untuk memperlakukan mitra tepercaya secara berbeda dari Rusia. Jadi, misalnya, Norwegia telah melakukan banyak hal untuk meningkatkan pasokan gasnya ke UE pada saat kami benar-benar membutuhkannya,” tukasnya.

Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir AS, Presiden Belarus: Kami Benar-benar Beresiko


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.