10 Oktober 2022 21:42 WIB

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa ia dan Presiden Vladimir Putin sepakat mengerahkan pasukan gabungan dari tentara kedua negara untuk mengamankan wilayah perbatasan

Alexander Lukashenko dan Vladimir Putin (the Guardian)

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah menyepakati pengerahan pasukan gabungan kedua negara untuk mengamankan wilayah perbatasan.

“Sehubungan dengan memburuknya situasi di perbatasan barat Negara Kesatuan, kami sepakat untuk mengerahkan pengelompokan pasukan regional dari Federasi Rusia dan Republik Belarus. Ini sesuai dengan dokumen kami. Mereka mengatakan bahwa jika ancaman mencapai tingkat yang ada sekarang, kami mulai menggunakan pengelompokan pasukan Negara Serikat,” kata Lukashenko, dikutip oleh Kantor Berita Belta pada Senin (10/10).

Presiden Belarusia tersebut mengklarifikasi bahwa Tentara Belarusia merupakan basis atau inti dari kelompok kekuatan ini.

Tak Terima Jembatan Penghubung Krimea Dihancurkan, Vladimir Putin Kembali Bombardir Ukraina

“Saya harus memberitahu Anda bahwa pembentukan kelompok ini telah dimulai. Sudah berlangsung selama, saya kira dua hari. Saya memberi perintah untuk mulai membentuk kelompok ini,” tambahnya.

Sebelumnya pada hari itu, dalam pertemuan dengan militer dan pasukan keamanan negara itu, Lukashenko memperingatkan Kiev untuk tidak melanjutkan rencana untuk melakukan serangan ke wilayah Belarusia.

“Saya telah mengatakan hari ini bahwa Ukraina tidak hanya merenungkan, tetapi merencanakan serangan di wilayah Belarus. Tentu saja, Ukraina sama sekali tidak membutuhkan ini. Mengapa mereka perlu membuka front kedua di perbatasan selatan kami, yang merupakan perbatasan mereka? perbatasan utara? Ini adalah kegilaan dari sudut pandang militer. Mereka didorong oleh pelindung mereka untuk melancarkan perang melawan Belarus untuk menarik kita ke dalamnya, “kata Lukashenko.

Presiden Belarusia mengatakan pesan yang diterima dari saluran tidak resmi adalah bahwa Ukraina berencana untuk membuat skenario gaya ‘Jembatan Krimea Bagian II’ di wilayah perbatasan Belarusia.

“Jawaban saya sederhana: beri tahu presiden Ukraina dan orang gila lainnya bahwa Jembatan Krimea akan tampak seperti bunga bagi mereka jika mereka menyentuh bahkan satu meter wilayah kami dengan tangan kotor mereka,” kata Lukashenko.

Rusia Kembali Serang Ukraina, China: Kedaulatan dan Integritas Teritorial Semua Negara Harus Dihormati


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.