Polisi Bentuk Tim Buru Pelaku Vandalisme di Poslantas Makassar

Makassar, CNN Indonesia

Pos Satuan Lalu Lintas (Satlantas) di wilayah Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi sasaran perusakan dan vandalisme diduga terkait protes atas Tragedi Kanjuruhan.

Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Nana Sudjana menuturkan pihaknya telah membentuk tim untuk mengejar pelaku pembakaran dan vandalisme di poslantas tersebut.

“Kami sudah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan karena disitu ada tulisan yang kurang pantaslah, karena kejadiannya bukan di Sulsel tapi akan dilakukan penyelidikan,” kata Nana di Mapolrestabes Makassar, Senin (3/10) malam.

Pihak kepolisian saat ini telah memintai keterangan sejumlah saksi-saksi, termasuk mengumpulkan barang bukti rekaman CCTV yang berada di dekat lokasi.

“Kami sedang selidiki untuk mengungkap kasus ini,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan sebelumnya, pada Poslantas persimpangan Jalan Sultan Alauddin-Jalan AP Pettarani yang menjadi korban aksi perusakan itu di salah satu dindingnya ada coretan cat semprot yang bertuliskan, “Polisi Pembunuh Suporter Arema“.

Dikonfirmasi terpisah, Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS mengatakan pihaknya menemukan sejumlah barang bukti di dekat pos lantas tersebut.

“OTK ini memang sengaja ingin membakar pos lantas, karena ditemukan ban bekas, spanduk yang dibakar lalu diletakkan dibelakang pos dekat pintu. Api sempat masuk ke dalam ruangan dan botol bekas bensin,” kata Lando.

Sebelumnya, pos lantas yang berada di pertigaan Jalan Sultan Alauddin-Jalan AP Pettarani dilempari bom molotov oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (2/10) malam. Kejadian itu diduga akibat peristiwa di Kanjuruhan Malang.

“Iya benar, kejadian itu terjadi sekitar pukul 22.45 WITA,” kata Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS kepada CNNIndonesia.com, Senin lalu.

Selain itu, kata Lando, para pelaku juga mencoret dinding pos lantas. Diduga kejadian tersebut berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan Malang yang menewaskan sekitar 125 orang.

“Diduga terkait dengan kejadian di Kanjuruhan Malang. Diduga perbuatan pelaku ini adalah spontanitas,” ujarnya.

Meski demikian, kata Lando, pihaknya telah melakukan penyelidikan untuk mengungkap para pelaku pelemparan bom molotov di pos lantas.

“Masyarakat kita imbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan kejadian tersebut,” kata dia.

(mir/kid)

[Gambas:Video CNN]



Artikel ini bersumber dari www.cnnindonesia.com.