Penting Siapkan Dana Darurat Saat Resesi, Berapa Jumlahnya?

media-nasional.com – Dalam situasi resesi, dana darurat akan menjadi penyelamat keuangan individu maupun rumah tangga. Namun sayangnya, dana ini tidak bisa datang tiba-tiba, perlu adanya persiapan untuk memastikan bisa sesuai kebutuhan.

Perencana Keuangan, Rizki Marman Saputra kepada CNBC Indonesia, Rabu (19/10/2022) menjelaskan, berdasarkan piramida perencanaan keuangan, dana darurat berada pada posisi paling dasar alias fundamental. Dalam piramida ini, dana darurat menjadi prioritas pos keuangan selain pos kebutuhan sehari-hari.

Dana darurat menjadi bantalan pertama ketika seseorang harus menabrak situasi sulit ekonomi. Entah itu tiba-tiba kena PHK, terjadi kenaikan cicilan, dan berbagai resiko lainnya sebagai dampak dari resesi.

Cara untuk menyiapkan dana darurat adalah dengan menyisihkan bukan menyisakan. Dalam menyisihkan, terdapat perbedaan perhitungan sesuai status seseorang.

“Untuk dana darurat ini tergantung orangnya, kalau belum menikah menyisihkan dana 6 kali pengeluaran bulanan, kalau sudah berkeluarga menyisihkan 12 kali pengeluaran bulanan,” terangnya.

Menurutnya perbedaan ini dikarenakan mereka hidup pada siklus hidup manusia dan keuangan yang berbeda. “Siklus orang yang sudah menikah dengan orang yang belum menikah budget-nya berbeda karena dia punya tanggung jawab yang berbeda,” tambahnya.

Rizki merekomendasikan dana darurat tersebut diletakkan pada beberapa produk, misalnya dalam bentuk uang tunai, deposito tetap jangka pendek, dan reksadana jangka pendek.

Pada kesempatan berbeda, Ruisa Khoiriyah, perencana keuangan, tidak merekomendasikan dana darurat diletakkan pada instrumen investasi. Menurutnya dana darurat perlu berada di tempat yang gampang dicairkan.

“Tidak disarankan untuk meletakkan dana darurat di investasi karena time horizon-nya untuk jangka panjang. Dana darurat diperuntukkan untuk jaga-jaga bukan untuk mencari keuntungan jangka panjang karena itu terlalu beresiko,” katanya.

“Sehingga bisa ditabung di rekening bank yang ada ATM-nya, di deposito online yang memberikan imbal hasil lebih bagus, atau di instrumen liquid reksadana pasar uang yang bisa dicairkan dalam beberapa hari,” tambah Ruisa.