media-nasional.com – Di era modern seperti sekarang ini, profesi yang berhubungan dengan teknologi semakin dibutuhkan, salah satunya adalah network architect atau arsitek jaringan.

Mungkin profesi ini terdengar cukup asing. Padahal, perannya penting di sebuah perusahaan, lho.

Ingin tahu apa saja tanggung jawab dan skill yang dibutuhkan? Glints sudah rangkum serba-serbinya di artikel ini.

Jadi, langsung simak penjelasannya, ya!

Apa Itu Profesi Network Architect?

© Miro.medium.com

Network architect adalah pekerjaan di bidang IT yang membutuhkan keahlian yang tidak mudah.

Untuk bekerja di posisi ini, kamu perlu edukasi dalam ilmu komputer, teknik, matematika, fisika, atau bidang ilmu terkait lainnya.

Menurut Business News Daily, tugas dari profesi ini adalah untuk mendesain network atau jaringan komputer, seperti local area network (LAN), wide area network (WAN), intranet, dan lain-lain.

Cakupan yang jadi tanggung jawabnya tidak hanya jaringan lokal, tetapi juga secara global, lho.

Arsitek jaringan tidak hanya harus bisa merancang, tetapi juga merencanakan apa saja hal yang dibutuhkan perusahaan di tahun-tahun mendatang perihal jaringan dan perangkat yang mendukungnya.

Jadi, ia juga harus menganalisis kebutuhan bisnis agar bisa mengembangkan teknologi dan jaringan, melakukan modeling, dan juga menghitung biaya yang diperlukan.

Secara garis besar, profesi ini tugasnya adalah merancang sistem jaringan yang efisien, hemat, dan mampu membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan mempertimbangkan aspek finansial.

Tugas Network Architect

© Crxonec.com

Setelah deskripsi secara umum tentang profesi network architect, berikut adalah beberapa tugasnya secara rinci menurut Field Engineer.

Meskipun namanya mirip, tugasnya berbeda dari seorang network engineer.

1. Mendesain jaringan

Sesuai nama profesinya, ini adalah tugas utama dari seorang arsitek jaringan.

Saat mendesain jaringan, efisiensi bukanlah satu-satunya aspek yang perlu dipertimbangkan.

Selain itu, faktor lain seperti kebutuhan bandwidth, infrastruktur, dan keamanan juga harus dipikirkan.

Pasalnya, desain yang dirancang seorang network architect harus bisa memenuhi kebutuhan yang ditetapkan perusahaan berdasarkan kapasitas dan tujuannya.

2. Membuat model jaringan

Tugas lainnya dari profesi ini adalah melakukan network modeling.

Untuk melakukan ini, informasi tentang network traffic perlu digunakan untuk mengestimasi pertumbuhan jaringan.

Dengan begitu, seorang network architect bisa tahu kebutuhan peralatan apa saja yang harus disediakan dari waktu ke waktu agar performa jaringan tetap maksimal.

3. Menjaga keamanan jaringan

Salah satu tanggung jawab yang paling penting adalah memastikan bahwa jaringan yang dibuat juga aman dari kejahatan-kejahatan digital seperti hacking dan sebagainya.

Sebagai profesional, sang arsitek wajib memiliki pengetahuan di bidang cyber security.

4. Membuat jadwal perawatan sistem jaringan

Network architect juga bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi sistem jaringan, termasuk juga membuat jadwal perawatan sistem jaringan.

Pasalnya, maintenance atau perawatan adalah cara menjaga jaringan tetap bisa bekerja optimal.

Skill yang Dibutuhkan Network Architect

© Ferro.inais.ac.id

Untuk berkarier sebagai network architect, tentunya kamu harus memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai.

Dengan begitu, skill-skill dasar yang dibutuhkan untuk profesi ini bisa dimiliki.

Secara umum, tentunya hard skill dan soft skill dibutuhkan untuk bisa menjadi seorang arsitek jaringan.

Pengetahuan yang mendalam tentang jaringan komputer dan komponennya adalah salah satu dasar yang paling penting.

Seorang profesional di bidang jaringan harus mengetahui informasi dan teknologi terbaru tentang komponen sistem seperti router, modem, adaptor, server, dan lainnya.

Selain itu, network architect juga harus memahami teknologi komunikasi terkini, seperti wireless, mobile application, dan sistem telekomunikasi.

Agar bisa menjadi arsitek yang dicari-cari perusahaan, kamu juga sebaiknya menguasai ilmu project management.

Tujuannya adalah supaya bisa mengatur semua aspek yang penting dalam rencana membangun dan merawat sistem jaringan.

Dengan begitu, sistem jaringan bisa terbentuk, terlaksana, dan terawat sebaik mungkin.

Soft skill lain yang dibutuhkan untuk bisa menjalankan pekerjaan ini dengan optimal adalah komunikasi dan problem solving.

Tak hanya itu, dibutuhkan juga kemampuan bekerja sama dalam tim serta memimpinnya.

Nah, itulah serba-serbi profesi network architect atau arsitek jaringan.

Meskipun profesi ini mungkin belum terlalu terkenal di Indonesia, prospeknya secara global cukup baik.

Jadi, apakah kamu tertarik untuk memiliki profesi tersebut?

Kamu bisa memulainya dengan beragam lowongan pekerjaan IT yang ada di Glints.

Ada banyak perusahaan yang tengah menantikan lamaranmu. Kamu hanya perlu buat akun untuk mulai melamar.

Tak perlu tunggu lama, dapatkan pekerjaan idamanmu sekarang juga!

Sumber

    How to Become a Network Architect

    Network Architect