2 menit

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku tak ingin jadi presiden. Padahal, ia diklaim sebagai salah satu menteri paling populer yang memungkinkan meraup banyak suara dari masyarakat.

Apa yang diutarakan Luhut memastikan bahwa sosok kelahiran Toba Samosir, Sumatera Utara tersebut tidak akan ikut maju dalam Pilpres Pemilu 2024 mendatang.

Hal tersebut dibeberkan dalam buku biografinya berjudul “Luhut” yang ditulis Noorca M. Massardi.

“Terima kasih pada mereka yang telah bantu saya dalam banyak hal, sehingga katanya saya populer,” kata Luhut seperti dikutip detik.com.

“Tapi, untung saya nggak mau jadi [calon] presiden atau calon wakil presiden. Jadi saya boleh ngomong bebas,” terangnya.

Langganan Menteri di Era Presiden Jokowi

sumber: liputan6.com

Masih melansir detik.com, Luhut Binsar Pandjaitan merupakan menteri yang cukup sering menempati posisi-posisi strategis di Era Presiden Jokowi.

Ia pertama kali menjabat sebagai Staf Kepresidenan Indonesia pada 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015.

Kemudian, dalam kurun waktu 2015 hingga 2016, Luhut Binsar Pandjaitan juga dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Tak hanya itu, pria yang memiliki sekolah di kampung halamannya tersebut sempat menjadi Plt. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Berbagai jabatan yang diembannya itu membuat publik mengenal sepak terjang Luhut di dunia politik.

Bahkan, ia memiliki berbagai julukan tak resmi yang disematkan seperti “superminister”, “superpower” dan lain-lain.

Luhut Mengaku Bahagia ketika Menjadi Tentara

jawaban luhut ketika dikritik dubes as

sumber: dmcdn.net

Dalam penuturannya, Luhut mengaku paling bahagia ketika menjadi tentara meski kini menjabat sebagai menteri di era Presiden Jokowi.

“Kalau orang tanya saya, ‘mana yang paling bahagia di dalam hidup kamu?’ Saya akan tetap jawab waktu saya jadi tentara, waktu saya di Kopassus, waktu saya di Gultor [penanggulangan teror],” katanya.

Ia berucap sangat menikmati masa-masa ketika menjadi Kopassus, terlebih ketika membentuk Detasemen 81 dengan spesialisasi penanggulangan teror.

“Anda mau tanya apa pun privilese yang saya dapat di negeri ini tetap yang paling saya nikmati adalah ketika saya masih menjadi Komandan Detasemen 81 dan waktu bentuk itu,” kata Luhut.

Menurut catatan detik.com, karier Luhut di angkatan bersenjata dimulai ketika masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat.

Ia kemudian meraup predikat sebagai Lulusan Terbaik pada 1970 dan kariernya pun makin mentereng.

***

Semoga ulasannya bermanfaat, ya.

Baca informasi menarik dan terbaru di Google News Berita 99.co Indonesia.

Jika kamu sedang mencari hunian aman dan nyaman di kawasan Jakarta, bisa jadi Citra Garden City adalah jawabannya.

Pilih ragam tempat tinggal terbaik di 99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.