Lika Liku Startup dan Dunia Digital untuk Masa Depan

media-nasional.com – Menurut Muhammad Idris dari kompas.com, startup adalah perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi. Dengan kata lain, startup artinya perusahaan yang baru masuk atau masih berada pada fase pengembangan atau penelitian untuk terus menemukan pasar maupun mengembangkan produknya. Kata Startup sendiri berasal dari serapan Bahasa Inggris yang berarti bisnis yang baru saja dirintis atau bisnis rintisan.

Dapat dianalogikan yaitu startup bagaikan seorang pertukaran pelajar. Artinya bahwa seorang pertukaran pelajar, merupakan pelajar yang baru di wilayah barunya tetapi memang sudah belajar dalam artian sudah belajar sama seperti pelajar lainnya, maka sama seperti perusahaan yang baru namun sudah terencana pembuatanya. Lalu, di sisi lain bahwa pelajar itu hadir dengan lika likunya positif negatif, misal harus meninggalkan zona nyaman, lalu harus memperjuangkan nilainya di sekolah barunya, maka sama seperti bagi orang yang ingin bekerja di startup dimana ada lika liku dimana bekerja di luar deskripsi pekerjaan, bekerja fleksibel, dll.

Dalam start up sendiri tidak hanya di e commerce saja, ada transportasi, pendidikan, dll. Kemudian kedua jumlah start up yang tercatat dalam OJK di akhir tahun 2021 yaitu sebanyak 2.319 perusahaan artinya kesempatan untuk masuk tentunya banyak, akan tetapi angka yang ingin masuk juga banyak.

Bekerja dalam perusahaan startup work life balance dan kekeluargaannya sangat baik, tentunya akan membuat kita nyaman bekerja. Di sisi lain, jika kita bekerja di startup bisa saja kita bekerja di luar deskripsi pekerjaan. Kemudian bahwa bekerja sesuai dengan kerjaan, artinya jam fleksibel asalkan kerjaan selesai bisa pulang, tetapi justru bisa jadi kerja di atas 8 jam. Yang menarik juga, bahwa jika bekerja di startup baru akan mendapat gaji yang tetap, dan harus bisa membuat perusahaan tersebut bertahan.

Maka untuk masa depan bisa dilihat bahwa dunia digital akan menguasai dunia kehidupan manusia. Maka akan membuat startup digital bisa lebih bertahan daripada perusahaan yang kurang menggunakan teknologi digital. Hingga pada akhirnya Indonesia bisa maju dengan pemikiran startup yang secara tidak langsung bisa mengetahui pemikiran generasi penerus bangsa. Namun juga akan bersaing dengan perusahaan yang sudah besar, karena akan terus berkembang mengikuti zaman.

Agar mimpi itu bisa terwujud maka semua industri, masyarakat, bahkan tentunya negara harus terus mengikuti zaman dan terus berkembang menuju revolusi digital. Yang pada akhirnya akan membantu mereka bisa bertahan dan bisa maju. Sehingga pada akhirnya Indonesia menjadi negara yang melek digital dan menjadi negara berkembang.

Dengan demikian, seluruh bagian yaitu masyarakat dan pemerintah / negara harus saling bekerja sama, harus percaya satu sama lain, dan membantu sesama. Hingga pada akhirnya titik berkembang bisa dicapai oleh Indonesia.

KOMPASIANA ARENA

    Survei Pembaca Kompasiana 2022 Berhadiah 1 Juta Rupiah!

    Survei Berhadiah Tentang Employer Branding

    TTS – Teka – Teki Santuy Eps 102 Tanaman Obat Paling Populer di Indonesia

Survei Pembaca Kompasiana 2022 Berhadiah 1 Juta Rupiah!

Survei Berhadiah Tentang Employer Branding

TTS – Teka – Teki Santuy Eps 102 Tanaman Obat Paling Populer di Indonesia