Keluarga Pemuda Madiun Bingung Anak Jadi Tersangka: Kami Orang Kecil

Surabaya, CNN Indonesia

Penetapan Muhammad Agung Hidayatullah atau MAH (21) sebagai tersangka kasus peretasan Bjorka membuat bingung pihak keluarga pemuda asal Madiun tersebut.

Ayah MAH, Jumanto mengatakan anaknya itu sudah dipulangkan oleh polisi dan mendapat surat pelepasan. Namun tiba-tiba MAH ditetapkan sebagai tersangka. Ia pun bingung.

“Kan, sudah pulang. Sudah ada surat pelepasan, kenapa masih jadi tersangka? Keluarga berharap masalah segera selesai,” kata Jumanto, Sabtu (17/9).

Jumanto mengatakan dia tidak tahu harus berbuat apa. Ia hanya bisa meminta maaf bila perilaku anaknya dianggap salah atau melanggar hukum.

“Kami ini orang kecil. Mungkin anak saya ada salah-salah ketik, mohon dimaafkan,” tutur Jumanto yang berprofesi sebagai yang seorang petani ini.

Meski demikian, keluarga mengaku sangat senang begitu anaknya pulang lagi ke rumah. Sebab, sejak penangkapan Rabu (14/9) lalu, keluarga sedih dan khawatir terjadi sesuatu pada MAH.

MAH sendiri mengaku hanya membuat channel Bjorkanism. Kanal itu digunakan untuk mengunggah ulang postingan asli Bjorka dari grup telegram private milik hacker tersebut.

Ia sendiri mengaku tak memiliki kemampuan meretas apapun. Bahkan komputer saja ia tak punya. Saat berkomunikasi dengan Bjorka, ia sendiri menggunakan Bahasa Inggris hasil aplikasi penerjemah.

“Enggak ada belajar coding nggak bisa nge-hack sama sekali. Enggak punya [komputer]. Bisa [Bahasa Inggris] pakai translate, tinggal ketik aja, terjemahan Inggris-nya tinggal kirim,” kata MAH.

Ponsel MAH disebut telah dibeli seseorang yang mengaku polisi tiga hari sebelum dia diamankan pihak berwenang.

“Untuk barang bukti katanya, ponsel diminta seseorang ngaku polisi. Polisinya juga sae(baik), kasih uang Rp5 juta,” ungkap kakak dari MAH, Noviani, Sabtu (17/9).

MAH ditangkap tim siber Mabes Polri karena diduga sebagai sosok di balik hacker anonim Bjorka pada Kamis (15/9). Ia diperiksa di Mapolsek Dagangan terkait dugaan tersebut.

Orang tua MAH, Suprihatin kaget anaknya ditangkap tim siber Mabes Polri karena diduga sosok di balik hacker Bjorka.

Suprihatin menganggap janggal dengan penangkapan itu karena sang anak bahkan tidak punya komputer ataupun laptop untuk melakukan kegiatan peretasan.

Kemudian Mabes Polri mengembalikan MAH kepada keluarganya di Desa Banjaran Sari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun sekitar pukul 09.30 WIB pada Jumat (16/9).

(frd/pmg)

[Gambas:Video CNN]



Artikel ini bersumber dari www.cnnindonesia.com.