Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dimas Anggara jadi salah satu aktor yang laris di tahun ini, karena empat film yang ia bintangi tayang dalam waktu yang berdekatan diseluruh bioskop Indonesia.

Namun, Dimas Anggata begitu senang terlibat dalam film drama comedy ‘Crazy, Stupid, Love (CSL)’ yang berperan sebagai Surya.

Baca juga: Bintangi Film Horror, Begini Cara Naysilla Mirdad dan Dimas Anggara Merajut Chemistry

“Alasan gua menerima film ini karena naskah skenarionya itu lucu dan menarik,” kata Dimas Anggara saat berbincang di kantor redaksi Tribunnews.com Netwokr di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022) malam.

Bagi Dimas, jalan cerita di film yang rencananya akan tayang diseluruh bioskop Indonesia pada 27 Oktober 2022 itu begitu dekat dengan masyarakat.

Pria berusia 34 tahun menceritakan film CSL menggambarkan orsng tua yang terus menanyakan pilihan dari anaknya, baik jodoh, kerjaan, hingga apapun itu.

“Padahal setiap anak ada intereet dan seleranya sendiri, pasangan hidup ada ketertarikan sendiri, tapi orang tua bodo amat dan meminta ada bibit, bebet, bobot,” ucapnya.

Baca juga: Alasan Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata Belum Berencana Gunakan Jasa Baby Sitter

Selain itu, suami Nadine Chandrawinata itu merasa komposisi pemainnya cukup lengkap. Ia menjadi lawan main dari Susan Sameh, Chicco Kurniawan, Tyo Pakusadewo, Ibnu Jamil, Ira Maya Sopha, dan masih banyak lagi.

Dimas Anggara dan Deva Mahenra pemeran di film Until Tomorrow yang tayang di bioskop mulai hari ini, Kamis (29/9/2022).
Dimas Anggara dan Deva Mahenra pemeran di film Until Tomorrow yang tayang di bioskop mulai hari ini, Kamis (29/9/2022). (Instagram.com/filmuntiltomorrow)

“Ditambah ada bumbu komedi yang saya mau. Itu alasan saya terima ini,” ungkapnya.

Dimas menyebut semua pemain yang terlibat memberikan ruangnya masing-masing dengan tujuan mensukseskan film karya dari produser Sukhdev Singh itu.

Selain itu, Dimas merasa senang karena semua pemain mau diskusi untuk mengembangkan skenario yang ada dibuat tim produksi.

“Sebisa mungkin memainkan dengan baik tanpa mengubah skenario. Jadi sebelum cut diberikan ruang memainkan itu. Kalau katanya berat diucapkan, diskusi sama sutradara lah seenaknya kita ucapin katanya,” jelasnya.

Dimas Anggara merasa masyarakat harus menonton film Crazy, Stupid, Love karena bisa dinikmati dengan canda, tawa, dan pulang bawa kesan spesial dari jalan ceritanya.

“Karena banyak pesan moral didalamnya yang bisa diserap sama penonton, makanya wajib nonton,” ujar Dimas Anggara.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.