Dalam akuntansi, buku besar memiliki peranan sangat penting sehingga pembuatannya merupakan hal yang krusial bagi bisnis Anda. Buku besar sangat penting karena memuat berbagai ringkasan transaksi akun pada suatu periode akuntansi yang sudah dicatat di jurnal. Pada akhir periode, buku besar akan berfungsi sebagai sumber data untuk membuat laporan keuangan.

Cara membuat buku besar sebenarnya sangat sederhana. Namun, ketika suatu perusahaan memiliki volume transaksi bisnis yang tinggi, hal ini bisa menjadi sulit. Jadi, bagaimanakah cara membuat buku besar?


Definisi Buku Besar, Apa Itu?

Cara Membuat Buku Besar dengan Penjelasan Lengkap

Buku besar akuntansi atau ledger adalah sistem pencatatan data finansial untuk meringkas transaksi yang dicatat dalam jurnal, yang datanya kemudian akan divalidasi dengan neraca saldo. Pengertian lain dari buku besar adalah tahapan catatan terakhir dalam akuntansi yang menampung ringkasan data dari jurnal yang sudah dikelompokkan.

Contohnya, dalam satu periode sebuah perusahaan membeli perlengkapan kantor sebesar Rp1,5 juta pada bulan Januari, Rp3 juta pada bulan Februari, dan Rp2,5 juta pada bulan Maret. Nah, catatan akhir keuangan merangkum transaksi tersebut dengan menjumlahkannya menjadi Rp7 juta.

Setiap perusahaan akan memiliki jumlah catatan akhir keuangan yang berbeda dibandingkan perusahaan lain. Ini disebabkan oleh kondisi keuangan, volume transaksi, jenis kegiatan, serta informasi yang dibutuhkan perusahaan. Meski begitu, karena akun bisa saja tidak menunjukkan data secara rinci, data buku besar pun juga belum terperinci. Seperti misalnya data tentang rekening utang, piutang, dan persediaan barang dagang.

Anda pun dapat merangkum hingga ribuan transaksi dalam satu periode dengan catatan akhir keuangan, tergantung pola bisnis perusahaan. Rangkuman ini akan mempermudah manajemen keuangan. Namun, pastikan bahwa pembuatannya sudah cermat dan akurat untuk meminimalkan kesalahan.

Baca Juga: Aplikasi Kasir Terbaik Harus Memenuhi 7 Syarat Ini!


Manfaat dan Fungsi

Secara, catatan akhir keuangan memberikan berbagai fungsi berikut ini untuk keperluan akuntansi perusahaan:

  • Meringkas seluruh data transaksi yang ada di dalam jurnal umum.
  • Mengelompokkan data keuangan, mulai dari yang jumlahnya besar hingga kecil.
  • Menjadi bahan untuk membuat laporan keuangan.
  • Menjadi validasi dari semua data yang sudah terkumpul.
  • Menjadi pencatatan penyesuaian terhadap akun-akun perusahaan.
  • Juga sebagai persiapan laporan keuangan di akhir periode akuntansi.

Selain dari poin-poin di atas, salah satu manfaat lainnya adalah mencatat transaksi keuangan, yang akan lebih mudah dilakukan jika menggunakan aplikasi POS seperti Moka POS. Moka POS bisa melaporkan penjualan harian secara otomatis, yang tentunya akan mempersingkat waktu yang dibutuhkan.

Baca Juga: Pengertian, Manfaat, dan Rekomendasi POS


Cara Membuat Buku Besar

Inventory Card - mencatat laporan - manajemen stok - count inventory - cara membuat buku besar

Proses pembuatan catatan akhir keuangan bisa dibedakan berdasarkan jenis perusahaan, apakah perusahaan dagang atau jasa. Cara membuat buku besar untuk kedua jenis perusahaan ini tidak jauh berbeda. Perbedaannya terletak pada data akun yang diambil untuk kemudian dimasukkan ke buku besar.

Akuntan yang akan memindahkan data transaksi dari jurnal umum ke buku besar sangat memerlukan kecermatan serta ketelitian tinggi. Biasanya, agar lebih mudah, cara membuat buku besar bisa dilakukan dengan Microsoft Excel.

Berikut ini langkah-langkah pembuatan buku besar:

  1. Siapkan lembar buku besar yang akan digunakan. Lalu, pada kolom tanggal, tuliskan tanggal transaksi dan pastikan angkanya sesuai dengan tanggal transaksi pada jurnal.
  2. Mengisi saldo awal akun pada baris pertama kolom buku besar. Anda dapat mengambil data saldo dari data neraca akhir tahun. Seandainya tidak ada saldo awal pada akun terkait, Anda bisa menuliskan “saldo awal” di kolom uraian. Lalu pada kolom saldo, tuliskan angka 0.
  3. Tuliskan keterangan transaksi pada kolom uraian. Apabila suatu akun mempunyai nilai saldo awal pada neraca dari periode sebelumnya, Anda bisa menulis “saldo awal” di kolom uraian ini.
  4. Masukkan nomor referensi pada kolom nomor referensi. Pastikan nomornya sesuai dengan nomor halaman jurnal dan jenis jurnal yang akan dipindah.
  5. Menulis nominal transaksi sesuai dengan kolom debit atau kredit pada jurnal yang bersangkutan.
  6. Tuliskan nominal saldo sesuai hasil pengurangan atau penambahan dari tiap transaksi pada akun terkait. Dengan demikian, saldo akhir buku besar dari akun tersebut akan diperoleh.

Baca Juga: Hindari 7 Masalah Bisnis dengan Aplikasi Pembukuan Online, Wajib Baca!


Nah, itu tadi penjelasan serta cara membuat buku besar. Dengan mengetahui semua informasi di atas, termasuk fungsi dan manfaatnya, laporan keuangan perusahaan tentunya akan bisa dibuat dengan baik. Perlu diingat bahwa buku besar adalah salah satu proses yang harus dilakukan dalam proses pembuatan laporan keuangan. Jika ada kesalahan pada proses ini, proses selanjutnya juga akan terkena imbasnya.

Untuk memudahkan Anda dalam pencatatan keuangan dan membuat laporan keuangan, gunakan aplikasi Moka POS. Selain mudah digunakan, ada banyak solusi administratif untuk membantu mengembangkan bisnis Anda. Dapatkan laporan penjualan harian, transaksi, dan kelola shift karyawan yang lebih mudah sekarang juga. Kunjungi website Moka POS dan coba gratis sekarang!

Aplikasi kasir-1

 


Artikel ini bersumber dari blog.mokapos.com.