Ustadz Arifin Ilham kini tengah terbaring sakit karena mengidap kanker nasofaring. Arifin Ilham sebelumnya dinyatakan sembuh setelah menjalani pengobatan kanker.

Ustadz Arifin Ilham divonis mengidap penyakit kanker getah bening dengan status penyakit memasuki stadium 4. Namun, setelah menjalani kemoterapi selama dua bulan, ayah Muhammad Alvin Faiz itu dinyatakan sembuh pada Desember 2018.

Terlepas dari penyakit  Ustadz Arifin Ilham itu, menjalani pengobatan kanker terbukti membutuhkan biaya yang gak sedikit.

Bukan rahasia umum kalau biaya pengobatan penyakit berbahaya ini sangat mahal. Minimal dana yang disiapkan mencapai Rp 100 juta per bulan. Tentu aja, besaran biaya tersebut terbilang fantastis.

Ada beberapa pengobatan kanker yang besaran biayanya paling menguras saldo rekening. Apa aja pengobatan-pengobatan tersebut? Yuk, disimak di sini:

Kemoterapi: Rp 2 juta

Capai Rp 100 Juta per Bulan! Ini Rincian Biaya-Biaya Pengobatan Kanker
Kemoterapi

Pengobatan kanker yang satu ini menjadi salah satu yang paling populer, dan bisa diandalkan. Kemoterapi merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan yang diracik khusus untuk membunuh sel-sel kanker.

Sayangnya, kemoterapi memiliki efek samping yang memengaruhi kondisi tubuh, dan penampilan.

Mulai dari lelah, mual, muntah, rambut rontok, sariawan, menurunnya nafsu makan, gangguan pendengaran, hingga rasa sakit di badan.

Kenapa bisa terjadi efek-efek demikian? Rupanya kemoterapi memengaruhi sel-sel tubuh yang sehat. Bisa dibilang, kemoterapi gak pilih-pilih dalam membunuh sel-sel. Efek samping bakal hilang setelah si pasien tuntas menjalani pengobatan ini.

Lantas, berapa besaran biaya buat melakukan kemoterapi ini? Buat sekali kemoterapi, biaya yang harus dikeluarkan rata-rata mencapai Rp 2 juta.

Karena kemoterapi idealnya dilakukan 4 – 12 kali, total biaya pengobatan ini mencapai Rp 8 juta – Rp 24 juta.

Radioterapi: Rp 20 jutaan

Radioterapi
Radioterapi

Berbeda dengan kemoterapi, pengobatan kanker yang satu ini memanfaatkan radiasi sinar buat membunuh sel-sel kanker.

Sinar yang digunakan dalam radioterapi adalah sinar X-ray. Dengan memparkan sinar X-ray ke tubuh pasien, sel-sel kanker bakal mati.

Tanpa ada pengecualian, semua jenis kanker bisa diatasi dengan pengobatan radioterapi ini. Bahkan, untuk kasus penyakit tumor jinak, radioterapi dipilih sebagai solusi pengobatannya. Dengan menjalani kemoterapi dan radioterapi, hasilnya bakal lebih optimal.

Meski selama ini diidentikkan dengan penggunaan sinar X-ray alias radioterapi eksternal, ada juga lho radioterapi yang dilakukan dengan cara memasukkan implan atau cairan ke tubuh alias radioterapi internal. Jadi, pasien gak harus disinari X-ray buat melakukan radioterapi.

Bukan tanpa efek samping, pasien yang menjalani radioterapi bakal merasakan sejumlah dampak di tubuh mereka.

Mulai dari mulut kering, sakit tenggorokan, mual, sariawan, kerusakan gigi, batuk, sulit menelan, muntah, diare, sering buang air kecil, hingga disfungsi seksual.

Berapa biaya yang dihabiskan buat menjalani radioterapi? Seperti dikutip dari Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung, tarif radioterapi mencapai hingga Rp 20 jutaan.

Baca juga: Nih 7 Biaya Rumah Sakit yang Perlu Diwaspadai Kalau Gak Pengin Kantong Jebol

Operasi kanker: Rp 44 jutaan

Pengobatan kanker ini akan dipilih sebagai langkah buat menghentikan penyebaran kanker. Caranya, menghilangkan bagian tubuh yang didiagnosis terkena kanker.

Misalnya, kanker payudara. Agar sel-sel kanker gak sampai menyebar luas, mau gak mau si pasien harus mengorbankan payudaranya dengan jalan operasi. Meski kanker udah diangkat, si pasien masih menjalani kemoterapi maupun radioterapi.

Buat beberapa kasus penyakit kanker tertentu, operasi menjadi satu-satunya pengobatan yang dinilai efektif.

Salah satu jenis kanker yang perlu penanganan operasi adalah, kanker usus besar. Terlebih, operasi dinilai sebagai cara agar kanker gak muncul kembali.

Untuk melakukan operasi kanker, biaya yang harus dikeluarkan mencapai angka hingga Rp 44 juta. Karena ini masih ditambah kemo, dan radioterapi, biaya yang ditanggung secara hitungan kasar sekitar Rp 70 jutaan.

Cryosurgery: Rp 20 juta

Cryosurgery
Cryosurgery

Masih asing di telinga kebanyakan orang. Tapi, pengobatan kanker yang satu ini mulai dilirik banyak orang.

Sekadar diketahui, artis Yana Zein sebelum meninggal sempat mengaku kalau sel-sel kanker di tubuhnya hilang sampai 75 persen setelah lakukan cryosurgery.

Cryosurgery merupakan teknik pengobatan kanker yang mengandalkan nitrogen cair atau argon yang sangat dingin. Setelah ditelusuri, ternyata nih nitrogen cair efektif dalam membunuh sel-sel kanker.

Namun, di balik pengobatan ini ada efek samping yang mesti ditanggung. Semisal kram, nyeri, pendarahan, hingga disfungsi seksual. Bahkan, bisa menyebabkan pembengkakan kalau dilakukan ke pasien kanker kulit.

Biaya pengobatan cryosurgery lebih dari Rp 20 juta buat sekali tindakan. Di beberapa rumah sakit di Indonesia, pengobatan ini udah mulai disediakan.

Setelah diulik, mahalnya pengobatan kanker itu gak tanggung-tanggung ya. Besarannya mulai dari Rp 8 jutaan – Rp 44 jutaan.

Apalagi, pasien diminta melakukan beberapa pengobatan sekaligus. Gak heran sih kalau Rp 100 juta bisa habis buat sembuh dari kanker.

Di sinilah pentingnya punya asuransi. Sekarang, ada lho asuransi khusus penyakit kanker. Cukup bayar premi Rp 125 ribuan, kamu berhak atas uang pertanggungan hingga Rp 250 juta.

Jadi, masih menunda-nunda punya asuransi? Segera deh miliki sekarang demi keamanan finansial di masa mendatang.

Jika memiliki pertanyaan lain seputar keuangan dan masalah finansial lainnya, tanyakan ke para ahli di Tanya Lifepal!

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.