Awas! 5 Kebiasaan Penyebab Burnout Ini Harus Kamu Buang

media-nasional.com – Mungkin kamu tidak sadar bahwa sehari-hari kamu punya kebiasaan yang merupakan penyebab burnout.

Biasanya, kebiasaan ini sudah terlalu sering dilakukan sampai-sampai kamu menganggap hal tersebut menjadi normal.

Mulai dari bangun tidur langsung membuka urusan kerja, sampai begadang menyelesaikan pekerjaan, tidak sehat baik untuk mental maupun fisik, bukan?

Lalu, apa saja sih kebiasaan yang dapat menyebabkan burnout? Yuk, simak lebih lanjut untuk mengetahuinya.

Kebiasaan yang Menyebabkan Burnout

© Pexels.com

1. Mengecek email terus menerus

Mengecek email terus menerus, bahkan ketika jam kerja sudah selesai tidak akan membuat kamu terlihat lebih profesional, kok.

Kebiasaan ini justru dapat membuat kamu cepat burnout karena merasa harus selalu kerja.

Kamu harus membuat batasan antara urusan kantor dan kehidupan pribadi. Jangan sampai hidup kamu hanya penuh dengan perihal pekerjaan saja.

Tips yang bisa dilakukan adalah lakukan dua hal ini setelah jam kerja usai:

    Tolak telepon mengenai pekerjaan

    Jangan hiraukan ketika ada pesan masuk

    Jangan buka email dari handphone

2. Tidak mengetahui batasan diri

Apakah atasan kamu selalu memberikan banyak pekerjaan, namun kamu tidak pernah menolaknya?

Bahkan, ketika kamu tahu tidak sanggup atau tahu cara menyelesaikannya? Hal ini sering sekali terjadi, bahkan jika tugas yang diberikan di luar jobdesk kamu.

Kebiasaan “tidak enakan” ini merupakan salah satu penyebab burnout yang sebenarnya tidak perlu kamu rasakan.

Kamu harus belajar untuk mengetahui batasan diri, mana yang bisa dilakukan, mana yang tidak. Tugas apa yang hanya memberatkan, tugas apa yang dapat membantu kamu berkembang.

3. Jam kerja tidak teratur

Kebiasaan bekerja tanpa break, saat makan siang, atau lembur juga dapat menyebabkan burnout.

Pada saat WFH, kedua hal ini rentan terjadi secara bersamaan. Apalagi di awal-awal ketika kamu masih beradaptasi.

Terlalu sering lembur dapat membuat kamu bekerja berlebihan (overwork), stres, dan akhirnya mengalami burnout.

Untuk menyiasati hal tersebut kamu bisa membuat jadwal kerja yang sesuai dengan kemampuanmu, lalu stick to it. Jangan bekerja di luar jadwal yang sudah kamu buat.

Selain rutinitas jadi lebih jelas, kamu juga dapat menciptakan pola kerja yang sehat untuk dirimu sendiri.

4. Pola hidup kurang sehat

Berhubungan dengan poin sebelumnya, pola hidup yang kurang sehat juga dapat menyebabkan burnout.

Jika kamu tidak memiliki jam kerja yang jelas, kemungkinan besar kamu bisa begadang hanya untuk menyelesaikan pekerjaan saja.

Padahal ada dua kemungkinan, pekerjaannya bisa menunggu sampai keesokan hari atau bisa diselesaikan dalam waktu yang lebih efisien.

Sedangkan di sisi lain, metabolisme dan kesehatan kamu terus menurun karena dipaksa untuk begadang berhari-hari.

Belum lagi, kombinasi antara terlalu banyak makan junk food dan tidak pernah olahraga juga bisa menjadi penyumbang stres yang mengacu ke burnout.

5. Tidak ada waktu untuk diri sendiri

Di hari kerja, kalender kamu biasanya penuh dengan agenda pekerjaan seperti, tugas harian, meeting, laporan, dan lain-lain.

Padahal, kamu juga butuh waktu sendiri. Dilansir dari Forbes, rehat dan memberikan waktu untuk diri sendiri merupakan kunci penting agar tidak mengalami burnout.

Kamu bisa coba memasukan jadwal istirahat dan jadwal untuk melakukan kegiatan sendiri juga di kalender, seperti membaca, makan, screen break, atau bahkan untuk tidur.

Itu dia beberapa kebiasaan penyebab burnout yang umumnya dilakukan. Semoga kamu bisa memberi batasan antara kehidupan personal dan pekerjaan, ya!

Jangan sampai pekerjaan mengambil alih hidup kamu dan membuat kamu stres berkepanjangan.

Untuk menyiasati stres kamu juga bisa cerita atau konsultasi dengan orang lain, agar lega dan mendapat solusi yang cocok untukmu.

Nah, kamu bisa download aplikasi Glints Feed untuk buat postingan dan berdiskusi dengan para pengguna Glints lainnya di sana.

Cobain sekarang, yuk!

COBA GLINTS FEED

Sumber

    10 Signs You’re Burning Out — And What To Do About It