Wakil PM Australia mengatakan bahwa Canberra ingin menstabilkan hubungan bilateralnya dengan China

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles mengatakan bahwa Canberra telah berusaha untuk “menstabilkan” hubungan bilateral dengan mitra dagang terbesarnya, Beijing. Para menteri luar negeri kedua negara juga diperkirakan akan mengadakan pembicaraan di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.

Marles, yang juga menjabat sebagai menteri pertahanan, menekankan selama jumpa pers di Canberra bahwa hubungan bilateral Canberra-Beijing di bawah pemerintah Australia yang baru ini akan berbeda dari sebelumnya, yang telah sampai pada tingkat nadir dimana kedua negara sempat menyerukan “persiapan perang”.

Marles mengatakan bahwa meskipun Canberra terbuka untuk terlibat interaksi dengan China secara konstruktif, namun pemerintah masih akan terus mengkaji ulang untuk disesuaikan dengan kepentingan nasionalnya.

Presiden Serbia Sebut Dunia Dibawah Ancaman Konflik Besar Tak Kasat Mata

“Tetapi memajukan kepentingan nasional kami dilakukan dengan memastikan bahwa kami terlibat dengan dunia secara profesional, bijaksana, diplomatik, dan itu berarti menstabilkan hubungan kami dengan China,” kata Marles, dikutip Sputniknews.

Lebih lanjut, ia mencatat bahwa kemungkinan pertemuan antara Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di sela-sela Sidang Umum PBB di New York harus dilihat sebagai bagian dari “proses untuk menstabilkan hubungan dengan China”.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Wong, yang sekarang berada di AS, mengatakan kepada wartawan bahwa rencana soal pertemuan antara dirinya dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat ini sedang “diselesaikan”.

Jika benar terjadi, pertemuan itu akan menjadi pertemuan tatap muka kedua mereka sejak pemerintahan Partai Buruh berkuasa di Australia.

Pertemuan tersebut juga akan menjadi kontak tingkat tinggi pertama antara kedua negara sejak ketegangan militer di Selat Taiwan, yang dipicu oleh kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan bulan lalu.

“Apa yang akan kami katakan dari perspektif Australia adalah kami memiliki kepentingan untuk bekerja dengan pihak lain untuk memastikan keseimbangan strategis. Kami menginginkan wilayah di mana kedaulatan dihormati, dimana aturan dan norma dapat mengatur perselisihan, bukan hanya kekuasaan dan ukuran. Kami menginginkan kawasan yang tidak hegemonik,” kata Wong.

Hubungan bilateral telah mencapai titik terendah di bawah mantan PM Scott Morrison setelah ia menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul COVID-19 pada tahun 2020.

Agustus lalu, Australia, Inggris, dan AS membentuk aliansi pertahanan trilateral AUKUS. China menyebut pembentukan aliansi tersebut akan memicu “perlombaan senjata” di kawasan Asia-Pasifik.

PBB Minta Hambatan atas Ekspor Bahan Pangan dan Pupuk Rusia Dihilangkan


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.