Pelaku indutri menilai Amerika Serikat tidak akan bisa mengatasi krisis energi yang tengah membelit Eropa

JAKARTA, JITUNEWS.COM – AS tidak dapat meredakan krisis energi UE dengan meningkatkan pengiriman minyak dan gasnya, Financial Times melaporkan pada hari Rabu, mengutip pernyataan dari kepala grup ekuitas swasta Quantum Energy Partners, Will VanLoh.

“Ini tidak seperti AS dapat memompa lebih banyak. Produksi kami adalah apa adanya. Tidak ada bailout yang datang, tidak di sisi minyak, tidak di sisi gas,” katanya.

Menurut laporan media, Eropa tengah bergulat dengan berkurangnya pasokan energi. Mereka mencoba mengamankan sumber pasokan baru sambil mengurangi ketergantungannya terhadap pasokan energi Rusia. Analis khawatir bahwa embargo Uni Eropa yang akan datang pada minyak Rusia akan mengirim harga komoditas itu ke rekor tertinggi baru.

Presiden Venezuela Desak OPEC Tetapkan Harga Minyak Dunia di Level $100 per Barel

Menurut Badan Energi Internasional, penjualan minyak dari Rusia bisa turun hampir 20% ketika embargo Uni Eropa diberlakukan secara penuh, yang merupakan kerugian besar bagi pasar global dengan Rusia sebagai salah satu pengekspor minyak terbesar dunia. Selama beberapa bulan terakhir, Eropa telah meningkatkan pembelian minyak dan gas alam cair (LNG) dari AS, tetapi menurut para pelaku indutri, hal itu tidak banyak merubah situasi krisis.

“Kami tidak menambahkan rig (pengeboran minyak) dan saya tidak melihat orang lain menambahkan rig,” Scott Sheffield, CEO Pioneer Natural Resources, salah satu produsen minyak terbesar di AS, mengatakan kepada FT.

Menurut laporan itu, jumlah keseluruhan rig minyak yang beroperasi di wilayah Amerika Serikat tidak bertambah dalam beberapa minggu, sementara produktivitas yang beroperasi telah turun.

Selain itu, meskipun ada seruan baru-baru ini dari Washington kepada para pelaku indutri untuk menaikkan produksi guna menurunkan harga di pompa di dalam negeri, para ahli mengatakan bahwa investor tidak mungkin mengizinkannya.

“Investor umumnya tidak ingin perusahaan serpih (shale industry) mengejar model pertumbuhan … Ketersediaan modal sangat terbatas,” kata Ben Dell, kepala eksekutif grup ekuitas swasta Kimmeridge Energy. Dengan kata lain, tidak ada cara untuk memastikan bahwa harga akan tetap tinggi dalam waktu lama untuk menutupi biaya pengeboran sumur baru.

Sejumlah Parpol di Jepang Boikot Upacara Pemakaman Shinzo Abe


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.