80% Proyek Infrastruktur Era SBY, Sekarang Tinggal Gunting Pita

Jakarta, CNN Indonesia

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan 70 persen sampai 80 persen proyek infrastruktur yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah dimulai sejak era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut dia, pemerintahan Jokowi seharusnya setidaknya mengucapkan terima kasih kepada SBY atau ke Partai Demokrat atas proyek-proyek tersebut. Namun, hal itu tak pernah dilakukan rezim saat ini.

“Kadang-kadang saya speechless juga mengatakannya. Tapi kenapa sih, kita tidak kemudian mengatakan terima kasih telah diletakkan landasan, telah dibangun 70 persen, 80 persen, sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita. Terima kasih Demokrat, terima kasih SBY, begitu,” ungkap AHY dalam Rapimnas Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Kamis (16/9).

AHY menilai banyak orang yang membandingkan masa pemerintahan SBY dan Jokowi.

Berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com, setidaknya ada lima proyek yang sudah dimulai sejak era SBY, tetapi dilanjutkan dan diresmikan oleh Jokowi.

Pertama, Tol Trans Sumatera. SBY pernah merilis Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Dokumen itu memuat sejumlah rencana pembangunan proyek infrastruktur di RI, salah satunya Tol Trans Sumatera. Namun, proyek tersebut kurang diminati oleh investor karena potensi keuntungannya kecil.

Lalu, SBY menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera. Dalam aturan itu, pemerintah memerintahkan PT Hutama Karya (Persero) untuk melakukan pendanaan, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, hingga pemeliharaan empat Tol Trans Sumatera.

Seiring berjalannya waktu, aturan itu direvisi melalui Perpres Nomor 117 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera.

Dengan perpres itu, Hutama Karya yang semula hanya diperintahkan untuk melakukan pendanaan hingga pemeliharaan pada empat ruas jalan tol bertambah menjadi 24 ruas tol di Sumatera.

Jokowi pun meresmikan pembangunan Tol Trans Sumatera pertama di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar pada 30 April 2015 lalu.

Kedua, ada proyek Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Sebenarnya proyek ini sudah digagas dan dibangun sejak kepemimpinan Soeharto.

Namun, pembangunan Tol Cipali mangkrak karena masalah pembebasan lahan. SBY mencoba melanjutkan proyek itu dan berhasil melakukan peletakan batu pertama alias groundbreaking pada 8 Desember 2011.

Meski begitu, proses pembangunan Tol Cipali masih tersendat masalah pembebasan lahan di Subang dan Cirebon. Beruntung, proyek tetap bisa dilanjutkan.

Hanya saja, Tol Cipali akhirnya baru resmi beroperasi pada 13 Juli 2015. Saat itu, SBY sudah lengser dan Jokowi yang menjadi orang nomor satu di RI.

Ketiga, Pelabuhan Patimban. SBY menjadi orang pertama yang menggagas proyek tersebut, namun akhirnya proyek itu baru selesai dan diresmikan di era Jokowi pada Desember 2020 lalu.

Keempat, ada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Proyek ini juga digagas di era SBY, hanya saja, proyek itu baru bisa dieksekusi di masa pemerintahan Jokowi.

Kelima, ada proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Jokowi meresmikan proyek itu pada Maret 2021.

Proyek ini sebenarnya sudah dimulai sejak zaman Soeharto, tepatnya 1973 silam. Namun, pembangunan SPAM Umbulan mangkrak.

Ketika SBY menjabat sebagai orang nomor satu di RI, proyek itu kembali dihidupkan. Tapi lagi-lagi, pihak swasta tak tertarik dengan proyek SPAM Umbulan.

(aud/rds)

[Gambas:Video CNN]



Artikel ini bersumber dari www.cnnindonesia.com.