5 Contoh Essay Mahasiswa yang Baik dan Benar Berbagai Topik

6 menit

Sebelum membuat essay yang menarik, tak ada salahnya kamu melihat contoh essay mahasiswa yang baik dan benar untuk menambah referensi penulisan. Simak ragam contohnya pada artikel ini, ya!

Esai atau essay bisa dengan mudah dijumpai di media massa cetak atau online, blog, buku, atau kanal lainnya.

Penulisan essay juga sering kali diperlombakan baik untuk umum, siswa sekolah, hingga mahasiswa.

Untuk mahasiswa, essay biasanya menjadi salah satu tugas dari mata pelajaran tertentu.

Nah, jika kamu hendak membuat essay, ada sejumlah hal yang tak boleh kamu lewatkan.

Kamu juga harus mengetahui jenis-jenis essay yang terdiri dari essay formal dan informal.

Lantas, bagaimana cara membuat essay yang baik dan benar?

Simak penjelasannya berikut ini, Property People.

Cara Membuat Essay yang Baik dan Benar

Essay adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah dari sudut pandang pribadi penulisnya.

Jadi, esai merupakan tulisan prosa berupa gagasan subjektif tentang suatu masalah berdasarkan sudut pandang pribadi.

Selain menentukan topik atau tema yang menarik atau yang dipahami oleh penulis, cara membuat essay harus memahami struktur penulisannya.

Struktur essay terdiri dari judul, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka.

Melansir fia.ub.ac.id, berikut cara membuat essay:

  • Judul ditulis secara singkat dan jelas sesuai dengan isi essay
  • Pendahuluan mencakup latar belakang, pemaparan mengenai fenomena permasalahan atas isu yang diangkat dan alasan pentingnya isu tersebut.
  • Pembahasan essay berdasar pada kajian literatur dan kajian teori serta dapat memuat alternatif pemecahan masalah atau solusi.
  • Kesimpulan essay berisi rangkuman singkat hasil pembahasan, sedangkan saran mengacu pada hasil pembahasan.
  • Daftar pustaka memuat sumber-sumber dalam penulisan essay dan disarankan agar referensi yang digunakan mutakhir baik dari buku, jurnal, tesis dan disertai, hingga situs tepercaya.

Jika sudah paham cara membuat esai, simak contoh esai termasuk dari pemenang lomba nasional di bawah ini.

5 Contoh Essay Mahasiswa

1. Contoh Essay Mahasiswa

contoh essay mahasiswa contoh essay mahasiswa contoh essay mahasiswa contoh essay mahasiswa

Sumber: demafasya.iainponorogo.ac.id

2. Contoh Esai Singkat

Si Kecil yang Terlewatkan

Rizki Ayu Wibowo Putri

“Pada umumnya, mahasiswa tidak diijinkan mengenakan sandal jepit saat mengikuti PBM, dan hal itu juga berlaku di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.”

Bukan, kalimat pembuka itu bukan menjadi topik penulisan esai ini. Bila disadari, ada pengganggu kecil yang menjadikan pengumuman resmi itu tidak baku. Bisa jadi, kalimat tersebut hanya sekedar menyinggung salah satu pengumuman yang ada di depan kantor KACMUAJY.

Entah sejak kapan ejaan baku ditetapkan, dan entah siapa yang menetapkannya, namun, ejaan baku itu menjadi masalah tersendiri sekarang. Ejaan yang salah, walau kecil, bisa menjadi gangguan yang cukup meresahkan.

Berdasarkan kisah nyata, di suatu sesi presentasi kelompok pengantar ilmu politik, sang dosen sering mengadakan interupsi karena kesalahan ejaan yang terpampang jelas dalam presentasi tersebut. Salah satu pernyataan beliau yang berkesan adalah, “Jangan sampai kesalahan-kesalahan seperti itu terulang di skripsi kalian. Kalian bisa gagal.”

Dari pernyataan itu, tersirat dua kenyataan pribadi dan dua kenyataan umum. Dua kenyataan pribadi adalah dosen tersebut sudah lelah menangani kasus kesalahan penulisan dalam skripsi dan dosen tersebut bisa jadi gerah dengan banyaknya kesalahaan ejaan yang tersurat dalam presentasi itu. Kemudian, dua kenyataan umum yang dimaksud adalah kesalahan kecil, seperti kesalahan ejaan, bisa menjadi masalah besar dan ternyata masih banyak kesalahan ejaan dalam skripsi! Seorang calon wisudawan ternyata masih memiliki masalah yang sama dengan murid-murid sekolah.

Ejaan memang sering terlewatkan. Mungkin karena bentuknya yang kecil, kemudian terselip di antara ribuan kata yang lain. Karena itu, dalam membuat tugas, paling tidak, para mahasiswa memiliki dua harapan. Yang pertama, semoga tidak ada kesalahan ejaan, dan yang kedua, kalaupun ada kesalahan ejaan, semoga tidak ada yang menyadari itu. Dan untuk menutupi kesalahan kecil yang mungkin terjadi, mahasiswa sering menggunakan bahasa indah, menghayati bahwa dirinya adalah Kahlil Gibran. Padahal, kesalahan ejaan yang kecil (bila ketahuan), bisa menjadi gangguan tersendiri dan melunturkan keindahan bahasa yang digunakan. Bahkan hal itu juga berlaku bila benar-benar seorang Kahlil Gibran yang melakukannya.

Kesalahan ejaan bisa terjadi karena faktor ketidakpahaman atau bisa juga terjadi karena faktor ketidakpedulian. Bukannya tidak peduli dengan Bahasa Indonesia, namun kasus ini lebih cenderung kepada ketidakpedulian terhadap ejaan Bahasa Indonesia yang baku. Penyampaian pesan dirasa cukup dengan menggunakan bahasa percakapan sehari-hari tanpa perlu repot-repot memikirkan bahasa bakunya.

Ditambah, pertemuan dengan teman-teman baru dari seluruh daerah di Indonesia menjadikan mahasiswa-mahasiswi baru lebih semangat dalam menunjukkan bahasa daerah masing-masing. Entah karena benar-benar cinta kampung halaman atau hanya karena senang melihat teman barunya kebingungan dengan apa yang sebenarnya dibicarakan. Teringat dengan salah satu pernyataan dosen filsafat sains dan teknologi di suatu kelas, “Saya mohon maaf kalau saat mengajar, saya sering menyelipkan istilah-istilah Bahasa Jawa. Sebenarnya, saya baru-baru ini belajar Bahasa Indonesia. Saya lebih fasih berbicara dengan Bahasa Jawa.”

Kasus ini menarik sekali. Di mana pada umumnya, masyarakat mulai melupakan bahasa daerah masing-masing, namun, di lingkungan kecil UAJY, malah berlaku sebaliknya. Bukan berarti, bahasa daerah kemudian layak dijadikan kambing hitam berkenaan dengan lunturnya kesadaran masyarakat terhadap Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kasus ini hanya, sekali lagi, menegaskan bahwa masyarakat, tentu termasuk warga UAJY, berkomunikasi dengan memperhatikan keefektifan dalam penyampaian pesan saja, tanpa memperhatikan benar-benar ejaan baku yang berlaku.

Sebagai mahasiswa baru, suasana Ujian Nasional SMA masih sangat diingat. Selama bertahun-tahun, nilai Bahasa Indonesia masih menjadi yang paling rendah dibanding pelajaran yang lain. Banyak lulusan SMA saat itu menganggap bahwa peristiwa rendahnya nilai Bahasa Indonesia tersebut bermula dari si pembuat soal. “Yang buat soal terlalu susah,” begitu pendapat mereka.

Dan bila pendapat itu masih melekat, maka sampai menjadi seorang mahasiswa pun, tidak ada yang menyadari bahwa kesalahan sebenarnya terletak dari ketidakpedulian diri terhadap Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama terhadap ejaan baku. Dan bila benar-benar masih tidak peduli, maka dosen pengantar ilmu politik yang sempat disinggung tadi, harap bersiap-siap menerima skripsi dengan banyak kesalahan ejaan yang menggerahkan lagi.

Sumber: academia/Dede Danang

3. Contoh Essay Aku Bangga Menjadi Mahasiswa

contoh esai contoh esai

4. Contoh Esai

contoh esai yang baik dan benar contoh esai yang baik dan benar contoh esai yang baik dan benar contoh esai singkat

Sumber: eprints.unpam.ac.id

5. Contoh Essay Mahasiswa tentang Covid

EPICTION (Environment Programs and Action): Pengoptimalisasian Peran PentaHelix dalam Mencegah Pandemi COVID-19 Guna Mewujudkan Green Lifestyle And Sustainable Living

Nurul Izazah

Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), penyakit infeksius menyerang sistem pernapasan yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory SyndromeCoronavirus-2) dan kasus ini menjadi tantangan utamanya di bidang kesehatan bagi masyarakat seluruh dunia (Decaro, 2020; Baloch, 2020).

Indonesia sendiri tercatat sebagai salah satu negara yang terdampak besar dari kehadiran COVID-19 ini. Case Fatality Rate (CFR) Indonesia telah mencapai angka 8,9% pada Maret 2020 (Setiati, 2020). COVID-19 merupakan penyakit zoonosis yang terjadi akibat adanya transmisi penyakit berupa virus atau parasite yang menyebar dikarenakan adanya kontak secara langsung dari hewan ke manusia.

Deforestasi, climate change, emisi karbon, dan juga gaya hidup masyarakat akan turut meningkatkan kasus zoonosis dan penyakit-penyakit lain di masyarakat. Sehingga penulis akan lebih memfokuskan untuk menyelesaikan masalah pandemi melalui pendekatan penyelesaian masalah climate change guna mencegah terjadinya pademi lainnya dikemudian hari. Penulis mengagaskan peran Pentahelix yaitu kolaborasi lima jenis pemangku kepentingan yakni akademisi, bisnis (entrepreneur), komunitas, media, dan pemerintah. Yang dinamai EPICTION (Environment Programs and Actionn).

EPICTION merupakan suatu inisiasi dengan pendekatan One Health, suatu pendekatan kesehatan yang terdiri dari kolaborasi kesehatan manusia, hewan dan lingkungan.Epiction memiliki 4 langkah strategis, yaitu: Pertama, pengembangan sistem surveilans dalam biodiversitas hal ini dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat guna menghadapi lalu lintas hewan ilegal sebagai early warning system hal ini diprakasai oleh pelaku pemerintah dalam hal penegasan peratutan perundang-undangan.

Kedua, perubahan pola hidup masyarakat sehat dan berkelanjutan Green Lifestyle and Sustainable Living. Program ini diprakasai oleh pelaku akademisi baik mahasiswa dan peneliti dalam penciptaan inovasi riset terkait energi baru terbarukan (EBT) seperti penelitian terkait microalgae fuel dan wood pallet sebagai sumber energi dalam hal mengurangi climate change program ini akan diprakasi oleh pelaku bisnis dalam hal produksi produk secara masif dan akan bekerjasama dengan media serta komunitas dalam hal pemasaran dan pengenalan produk di tiap daerah dengan bantuan diseminasi acara melalui media dengan strategi content marketing dan influencer marketing.

Ketiga, Penguatan regulasi pemerintah dalam mewujudkan pembangunan Carbon Pricing, Fair Wood Pricing, Penciptaan model komunikasi konvergensi antara pemerintah dan masyarakat dan optimalisasi Komuniasi Informasi Edukasi (KIE).

Keempat Pendukungan Industri berbasis Lingkungan. Hal ini diimplementasikan Membentuk suatu balai masyarakat yang bersifat di luar subjek politik dengan tujuan kolabarasi multisektoral dan membentuk aliansi media NGO bersifat strategis.

Dalam pelaksanaannya, terdapat empat tahap yang terdiri dari Observasi dan Sosialisasi, Menyusun Pembentukan Aliansi Media dan Balai Masyarakat Lingkungan, Mengimplementasikan Green Living dan Sustainable Living, dan melaksanakan Evaluasi.

Diharapkan gerakan EPICTION mampu mewadahi kolaborasi Penta-Helix dalam berperan membangun lingkungan yang berkelanjutan dan mampu mencegah terjadinya Pademi lainnya di kemudian hari.

Sumber: biologi.fmipa.unri.ac.id

***

Semoga bermanfaat, Property People.

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di Google News Berita 99.co Indonesia.

Cek rumah impian hanya di www.99.co/id dan rumah123.com.

Sedang mencari hunian di Tangerang? Bisa jadi Cendana Homes adalah pilihannya!

Yuk, dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.