Medan, CNN Indonesia

Tiga personel Polrestabes Medan, Sumatera Utara, yang diduga terlibat dalam percobaan perampokan sepeda motor akhirnya ditahan.

Kasus itu menyebabkan seorang wanita bersama balitanya mengalami luka-luka usai terseret mobil yang ditumpangi para tersangka.

“Benar, ketiganya sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Ketiganya berinisial Bripka A, Bripka B dan Briptu H,” kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda, Senin (10/10).

Dia mengaku akan memberikan sanksi tegas terhadap tiga oknum Polri tersebut. Percobaan perampokan itu juga dibantu dua orang warga sipil. Para tersangka dijerat dengan Pasal 363 jo Pasal 53 dan Pasal 368 jo Pasal 53 dengan ancaman di atas lima tahun penjara.

“Untuk para tersangka telah dilaksanakan pemeriksaan oleh penyidik. Dan juga untuk pelanggaran kode etik profesi akan diproses karena tiga orang ini adalah anggota Polri,” jelasnya.

Menurutnya tiga oknum polisi itu akan dijatuhkan sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) atau dipecat dari Polri.

“Saya sampaikan kita akan menindak dengan tegas sesuai dengan perbuatan yang dilakukan, sampai dengan pemecatan ataupun PTDH. Kasus ini juga menjadi perhatian dari bapak Kapolda Sumut,” sebutnya.

Selain itu, lanjutnya penyidik akan mendalami kasus tersebut apakah memiliki jaringan atau tidak. Untuk tersangka lainnya, masih dalam pengejaran.

“Kami akan mengungkap apabila memang ada jaringan atau komplotan, ataupun kejadian-kejadian kasus lainnya yang pernah dilakukan oleh para pelaku ini,” kata Valentino.

Diketahui, dalam video yang beredar, kejadian berawal saat korban Ully bersama anak dan suaminya Benny Sembiring mengiklankan penjualan sepeda motor di media sosial. Sepeda motor Benny memiliki kelebihan mesinnya bisa dimatikan menggunakan remote control.

Kemudian, para tersangka yang merupakan calon pembeli motor korban mengajak bertemu di salah satu lokasi di Kecamatan Medan Sunggal pada Rabu (5/10) malam. Lalu, Benny datang bersama anak dan istrinya. Awalnya Benny bertemu dua pelaku.

Tidak lama berselang, datang 3 orang lainnya yang mengendarai Kijang Innova. Kelima pria tadi mengaku bertugas di Polda Sumut. Benny pun sempat mempertanyakan identitas kelima pria tadi.

Benny merasa sepeda motor yang dijualnya tidak bermasalah. Namun kelima pria yang mengaku polisi tadi memaksanya naik ke mobil.

Mereka beralasan bahwa Benny akan dibawa ke Polda Sumut. Terjadi perdebatan antara Benny dan kelima orang tadi.

“Mereka bilang motor yang saya jual ini bermasalah. Saya enggak mau naik ke mobil. Saya bilang ke Polsek Sunggal aja, kalau bapak memang dari kepolisian sana, kita ngomong di sana,” urai Benny.

Salah seorang pelaku hendak menghidupkan sepeda motor korban, namun dihalangi Benny dan istrinya. Saat kejadian, kunci sepeda motor dan STNK nya, sempat dipegang pelaku.

“Saat itu mau saya foto, terus kata orang itu, ngapain kau foto-foto katanya. Terus kata mereka, ayo kabur-kabur kata kawannya itu semua,” sebut Benny

Saat itu istri Benny yang kebetulan sedang menggendong anaknya berusaha merebut kunci sepeda motor di tangan pelaku yang berada di mobil. Sementara mobil mereka terus melaju.

“Terus istri saya terpelanting, saat membawa anak, ada terpental lebih kurang 5 meter. Lalu pelaku melemparkan kunci sepeda motor dan STNK tadi,” katanya.

(fnr/kid)

[Gambas:Video CNN]



Artikel ini bersumber dari www.cnnindonesia.com.