4 menit

Tidak hanya menarik untuk dibaca, dongeng pendek juga memiliki pesan moral yang sangat bermanfaat bagi si kecil. Yuk, simak beberapa contoh dongeng yang bisa kamu bacakan pada anak di sini!

Membaca dongeng ternyata sangat bermanfaat bagi si kecil karena mampu mengasah daya imajinasi serta menambah kosakata anak.

Dongeng juga sering memiliki pesan moral yang dapat membantu si kecil dalam berinteraksi dengan sesama.

Yuk, simak beberapa dongeng pendek yang bisa kamu ceritakan pada anak di bawah ini!

Dongeng Pendek untuk Anak

Berikut adalah beragam dongeng pendek untuk anak yang penuh dengan pesan moral:

1. Dongeng Anak Gembala dan Serigala

Hidup seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya.

Dia bertugas untuk merawat domba majikannya dan meminta tolong warga jika ada serigala yang mendekati domba.

Bosan dengan rutinitasnya menggembala domba, anak gembala tiba-tiba berteriak, “Tolong! Ada serigala di sini!”

Sontak, warga desa pun segera menghampiri dan menolong, tetapi mereka kesal karena anak gembala hanya bercanda.

Senang dengan reaksi warga, anak gembala pun terus-menerus menipu warga dengan mengatakan ada serigala datang.

Sampai suatu sore hari, datanglah segerombolan serigala yang mendekati domba dan anak gembala.

Ketakutan, anak gembala pun berteriak minta-tolong, tetapi tidak ada warga yang menjawab karena mereka sudah tidak percaya.

Akhirnya si anak gembala menyesal dan tidak lagi mengulangi perbuatannya.

2. Si Kura-Kura yang Sombong

Seekor kura-kura sombong merasa dirinya lebih pantas terbang dibanding berenang dan jengkel karena tempurungnya yang berat.

Dia pun selalu kesal ketika melihat burung-burung yang terbang bebas di langit.

Suatu hari, kura-kura memaksa seekor angsa untuk membantunya terbang dan si angsa mengusulkan kura-kura berpegangan pada sebatang kayu.

Batang kayu tersebut pun kemudian diangkat oleh angsa dan dibawa terbang.

Sayangnya, genggaman tangan kura-kura melemah dan dia jatuh dengan keras.

Untungnya kura-kura selamat karena keberadaan tempurung yang paling ia benci.

3. Dongeng Si Kancil dan Buaya

dongeng si kancil

Suatu hari ada seekor kancil yang kelaparan dan berpikir untuk memakan mentimun yang berada di seberang sungai.

Kancil pun mendapatkan ide jitu untuk menggunakan buaya agar bisa menyeberang sungai.

Dia pun berlari ke arah sungai dan menghampiri buaya.

“Buaya, apa kamu sudah makan?” ujar kancil.

Buaya pun kesal karena kancil mengganggu tidur siangnya dan memarahi si kancil.

“Ada apa? Kau mengganggu tidur siangku!” jawab buaya kesal.

“Aku punya banyak daging segar yang ingin aku beri padamu dan teman-temanmu, apa kamu mau?” kata kancil.

Si buaya pun kegirangan dan segera memanggil teman-temannya untuk mendapatkan makanan dari kancil.

Akhirnya, para buaya berbaris dengan rapi di sungai untuk mendapatkan makanan dari kancil.

Sebelum memberi daging, kancil ingin menghitung buaya terlebih dahulu dan akhirnya melompat-lompat kegirangan melewati 9 buaya sambil berhitung.

Setelah menyebrangi sungai, kancil pun tertawa karena berhasil membohongi para buaya dan berhasil memakan mentimun segar.

4. Sangi Sang Pemburu

Di zaman dahulu, terdapat seorang pemburu bernama Sangi yang tinggal di dekat sungai.

Suatu hari, Sangi pergi berburu tapi kesal karena tidak menemukkan satu pun buruan.

Sangi kemudian memilih beristirahat di sungai dan tidak sengaja melihat jejak babi hutan.

Dia mengikuti jejak tersebut dan melihat seekor babi hutan berada di mulut seekor naga.

Sangi ketakutan dan bersembunyi di semak, tapi naga melihat Sangi dan naga berubah menjadi pria tampan.

Pemuda itu mendekati Sangi dan menyuruh Sangi memakan babi hutan tersebut.

Meski kebingungan, Sangi kemudian mendekat babi hutan dan kaget ketika melihat dirinya mampu memakan babi hutan dengan mudah.

Sangi pun kemudian berlari ke saudara-saudaranya dan mengatakan bahwa dia melihat naga.

Namun, setelah rahasianya dibeberkan oleh Sangi, Sangi kemudian dikutuk dan berubah menjadi naga.

5. Pasir dan Batu

pasir dan batu

Andi dan Budi sedang berjalan di padang pasir sambil berdebat dengan satu sama lain.

Tiba-tiba Andi menampar Budi karena kesal dengannya.

Bukannya marah, Budi  justru menuliskan “HARI INI TEMAN BAIKKU MENAMPARKU” di tanah.

Mereka pun melanjutkan perjalanan dan menemukkan sebuah sumber air.

Karena tergesa-gesa, Budi tergelincir dan hampir tenggelam, tetapi berhasil diselamatkan oleh Andi.

Setelah diselamatkan, Budi menulis di batu “HARI INI TEMAN BAIKKU MENYELAMATKANKU.”

Melihat kelakukan aneh Budi, Andi bertanya “Ketika aku menyakitimu kamu menulis di tanah, tapi ketika aku menyelamatkanmu kamu menulis di batu, kenapa?”

Budi pun menjawab “Jika orang menyakitimu, kamu harus menulis di pasir agar angin menghapusnya dan kamu memaafkannya. Namun, ketika orang melakukan hal baik pada kita, kita harus mengukirnya di batu agar angin tidak menghapusnya dan perlakuannya selalu kita ingat.”

6. Gajah yang Pelupa

Geri adalah seekor gajah pelupa yang tidak pernah mengingat apapun dan selalu melupakan segala hal.

Dia pun sering melupakan janjinya bersama teman dan mengingkari janjinya.

Ketika dimarahi, Geri hanya dapat meminta maaf dengan tatapan yang menyedihkan.

Karena hal tersebut, Geri dimusuhi oleh seekor gajah bernama Susi.

Susi sering kesal dan memarahi Geri ketika Geri lupa dengan janjinya.

Sampai akhirnya, Susi meminta Geri merayakan ulang tahunnya dan jika Geri tidak datang, maka Susi tidak akan lagi berteman dengan Geri.

Geri pun akhirnya mengikatkan pita besar di kasurnya agar dia bisa ingat untuk mengunjungi pesta Susi.

Ketika pagi hari, Geri melihat pita besar di kasurnya dan ingat dia memiliki janji dengan seseorang, tetapi lupa siapa yang membuat janji dengannya.

Geri pun berkeliling hutan untuk menanyakan semua orang dan berpikir untuk mengunjungi Susi karena Susi gajah terpintar yang ia kenal.

Ketika mengunjungi rumah Susi, Susi senang karena Geri mengingat janjinya dan merayakat ulang tahun bersama Geri.

7. Kelinci dan Kura-Kura

dongeng kelinci dan kura kura

Di suatu hutan, seekor kura-kura menantang kelinci yang sering mengejeknya untuk adu lari cepat.

Dengan penuh percaya diri, kelinci pun mengiyakan ajakan kura-kura dan mengajak teman-teman hewannya untuk menonton kelinci memenangi kompetisi adu lari melawan kura-kura.

Di waktu pertandingan, kelinci pun berlari dengan kencang dan meninggalkan kura-kura.

Namun, kura-kura tetap berusaha sekuat tenaga untuk berlari dan menambah kecepatan larinya.

Di tengah jalan, kelinci memutuskan untuk istirahat karena mengira kura-kura masih jauh berada di belakangnya.

Namun, ketika bangun kelinci kaget karena kura-kura berhasil melewati garis finish.

Para hewan pun bersorak gembira dengan kemenangan kura-kura, sedangkan kelinci pulang dengan malu.

8. Persahabatan Tikus dan Singa

Seekor tikus jail menggoda singa yang sedang tertidur, karena jengkel singa pun marah dan berniat memakan si tikus.

Ketakutan dengan kemarahan singa, tikus pun menangis dan meminta ampun.

Karena kebaikan singa, singa pun memaafkan si tikus dan melepaskan tikus.

Tikus berterima kasih pada singa dan berjanji akan membalas kebaikan singa.

Suatu saat, terdengar suara meringis singa yang tertangkap jaring pemburu.

Tikus pun segera membantu singa dengan menggerogoti jaring pemburu sampai keduanya bisa kabur dari jeratan pemburu.

9. Dongeng Dua Ekor Kambing

dongeng anak tentang kambing

Dua ekor kambing yang gagah ingin menyebrangi jurang menggunakan satu batang pohon kecil.

Namun, batang pohon tersebut sangat kecil dan tidak bisa dilewati dua ekor kambing.

Bukannya mengalah, kedua ekor kambing justru menyebrangi jembatan secara bersamaan sampai akhirnya keduanya bertemu di tengah jembatan.

Karena tidak mau mengalah, keduanya saling mendorong menggunakan tanduknya sampai keduanya jatuh ke dalam jurang dan tersapu air deras di bawahnya.

10. Semut dan Belalang

Seekor semut yang giat bekerja tak lelah mengumpulkan makanan di hutan dan menyimpannya di sebuah lumbung.

Semut melakukan hal ini di hari yang cerah atau hujan agar nanti lumbungnya tidak kosong di musim dingin.

Kebingungan dengan kelakuan si semut, belalang mengejek semut dan mengatakan semut tak harus bekerja giat karena ada banyak makanan di hutan.

Mendengar perkataan belalang, semut pun tidak peduli dan terus mengumpulkan makanan dengan giat.

Tiba-tiba musim dingin pun tiba, semut yang punya banyak persediaan makanan bisa tinggal dengan nyaman di rumah.

Sementara itu, belalang yang bermalas-malasan kehabisan cadangan makanan dan menangis di hutan yang dingin.

***

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat 99!

Simak juga artikel menarik lainnya hanya di portal Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian idaman seperti Chelsea Modern Home di Pasar Rebo, Jakarta Timur?

Dapatkan berbagai kemudahan untuk menemukan rumah impianmu di 99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.