4 menit

Pernah melihat bangunan-bangunan dengan desain tanpa aturan yang jelas? Mungkin saja itu arsitektur dekonstruksi. Untuk penjelasan lengkapnya, simak ulasan berikut ini, yuk!

Seiring berjalannya waktu, konsep arsitektur semakin berkembang mengikuti zaman.

Jika sekarang ini gaya minimalis lebih populer, tahun 80-an lebih dikenal dengan arsitektur dekonstruksi.

Munculnya gaya baru pada ear itu berdampak begitu besar hingga saat ini.

Nah, apa itu arsitektur dekonstruksi dan bagaimana sejarah kemunculannya?

Yuk, simak jawabannya lebih lanjut di bawah ini!

Apa itu Arsitektur Dekonstruksi?

sumber: archdaily.com

Kata dekonstruksi sendiri merujuk pada zaman perkembangan setelah kemunculan post modern pada tahun 1980an.

Dekonstruksi menurut situs kbbi.web.id memiliki arti, Bentuk struktur bangunan yang tidak lazim, misalnya bangunan berbentuk miring”.

Namun, dari sisi arsitektur, dekonstruksi berarti pendekatan terhadap perancangan sebuah bangunan dengan bentuk yang tidak dapat dideskripsikan.

Gerakan pandangan ini mampu berdampak besar pada arsitektur kontemporer karena mampu menciptakan cara pandangan sesuatu yang baru.

Beberapa tokoh terkemuka arsitektur dekonstruksi adalah

  • Bernard Tschumi,
  • Peter Eisenmen,
  • Frank O Gehry,
  • Rem Koolhaas,
  • Daniel Libeskind,
  • Coop Himmelblau, dan
  • Zaha Hadid.

Sejarah Kemunculannya

Seperti yang disinggung sebelumnya, sejarah dari gaya arsitektur ini bermula dari gerakan post modern.

Dilansir designingbuildings.co.uk, dekonstruksivisme dalam arsitektur dipengaruhi oleh teori dekonstruktivis dari filsuf Prancis, Jasques Derrida.

Tak hanya itu, gaya tersebut dipengaruhi juga oleh arsitektur konstruktivisme awal abad ke-2o yang dikembangkan di Soviet, Rusia.

Dekonstruktivisme pertama kali mencuri perhatian lewat kompetisi arsitektur Parc de la Villette pada tahun 1982.

Jacques Derrida, Peter Eisenman, dan Bernard Tschumi adalah beberapa orang yang mengajukan desain berkonsep arsitektur dekonstruksi.

Pada tahun 1988, dekonstruktivisme kembali mendapatkan perhatian publik.

Arsitekturnya dipajang di pameran berjudul Deconstructivist Architecture di Museum of Modern Art, New York.

Pameran tersebut menampilkan karya arsitek dari tokoh yang kini terkenal seperti Frank Gehry, Rem Koolhaas, dan Zaha Hadid.

Ciri dan Karakteristiknya

bangunan Antwerp Port House karya Zaha Hadid

sumber: archdaily.com

Sama seperti halnya gaya lainnya, arsitektur dekonstruksi pun memiliki ciri dan karakteristik khas dari bangunannya.

Ciri dan karakteristik tersebut ini yang membuatnya tampil begitu unik dan tak terprediksi.

Nah, berikut ini adalah karakteristiknya:

1. Bentuk yang Tidak Berhubungan

Hampir sebagian besar bangunan bergaya dekonstruktivisme menentang gaya bangunan tradisional yang mengutamakan keharmonisan dan stabilitas desainnya.

Hal ini terlihat dari bentuk bangunannya yang tidak memiliki keharmonisan dan keseimbangan sehingga menghasilkan bentuk yang impresif dan spektakuler.

2. Lebih Menonjolkan Geometri Tiga Dimensi

Ciri arsitektur dekonstruksi adalah lebih terlihatnya geometri tiga dimensi pada berbagai elemennya.

Hadirnya elemen ini memberi kesan miring dan semrawut jika dilihat dari berbagai sisi.

3. Warna sebagai Aksen

Bangunan bergaya dekonstruktivisme umumnya menggunakan warna sebagai aksen.

Sementara, bangunan ini cenderung mengesampingkan penggunaan tekstur.

Ini terjadi karena prinsip utama arsitekturnya yang memberikan kesempatan pada setiap elemen yang sama untuk berkembang.

4. Terdapat Cladding yang Tidak Beraturan

Bangunan yang memakai gaya arsitektur dekonstruksi umumnya memunculkan cladding dengan bentuk tidak beraturan.

Material cladding yang digunakan adalah GRC karena mudah dibentuk sesuai selera.

5. Penyatuan Berbagai Elemen yang Saling Bertentangan

Karakteristik dari gaya arsitektur dekonstruksi adalah menyandingkan berbagai elemen yang saling bertentangan.

Hal ini membuat banyak gedung yang mengusung gaya arsitektur ini memiliki pintu berbentuk lingkaran, atap yang meliuk, hingga fasad rumah yang aneh.

Contoh Bangunan Bergaya Arsitektur Dekonstruksi

Seperti dibahas sebelumnya, banyak tokoh-tokoh terkenal berkat bangunan bergaya arsitektur dekonstruksi yang unik dan anti mainstream.

Bahkan, beberapa tokoh tersebut mampu menyabet berbagai penghargaan prestisius di bidang arsitektur.

Di samping mengetahui pengertian dan sejarahnya, tak ada salahnya untuk melihat langsung karya-karya dari arsitek tersebut.

Berikut ini adalah beberapa karya terkenalnya!

1. UFA-Cinema Center Drezno karya Coop Himmelb(l)au (Dresden, Jerman)

bangunan arsitektur dekonstruksi Dresen Ufa Cinema Center karya coop Himmelblau

sumber: Andreas Praefcke/wikimedia

Contoh bangunan bergaya dekonstruktivisme pertama adalah UFA-Cinema Center.

Berlokasi di Jerman, gedung ini adalah bangunan pertama yang mengusung gaya arsitektur tersebut.

Selesai pada tahun 1998, gedung tersebut menampung delapan bioskop dengan total tempat duduk mencapai 2.600 orang.

2. Vitra Design Museum karya Frank Gehry (Weil am Rhein, Jerman)

bangunan arsitektur Vita Design Museum karya Frank Gehry

sumber: Vitra Museum

Vitra Design Museum adalah sebuah museum yang berada di wilayah Weil am Rhein di selatan Jerman.

Bangunan ini diklaim sebagai salah satu kiblat arsitektur dan desainer saat ini.

Pasalnya, bangunan yang dirancang pada 1989 tersebut menjadi wahana ekshibisi bagi arsitektur dan desainer ternama untuk menyajikan ragam inspirasi di bidang desain.

3. BMW Central Building karya Zaha Hadid (Leipzig, Jerman)

bangunan arsitektur dekonstruksi BMW Central Building karya Zaha Hadid

sumber: aeccafe.com

Contoh bangunan dekonstruktivisme berikutnya adalah BMW Central Building.

Bangunan karya Zaha Hadid ini berdiri kokoh di area seluas 25.000 meter persegi.

Dari struktur bangunannya, BMW Central Building mengusung konsep ruang stereomomik.

Konsep ini terdiri dari rangkaian rangka baja yang diekspos untuk memberi kesan kokoh tetapi juga berat pada bangunan.

4. Nunotani Building Edogawa karya Peter Einsenman (Tokyo, Jepang)

bangunan arsitektur dekonstruksi Nunotani Building Edogawa karya Peter Einsemen

sumber: historiasztuki.com.pl

Berlokasi di pinggiran Tokyo, Nunotani Building Edogawa adalah gedung yang menganalogikan gesekan bawah tanah yang terjadi saat gempa.

Bangunan ini mulai dibangun pada 1990 dan selesai dua tahun berselang, yakni pada 1992.

Nunotani Building Edogawa adalah salah satu bangunan karya arsitektur ternama, Peter Einsenman.

5. Kunsthal Rotterdam karya Rem Koolhaas (Rotterdam, Belanda)

bangunan Kunsthal Rotterdam karya Rem Koolhaas

sumber: flickr/Kleiobird

Kunsthal Rotterdam adalah sebuah museum yang mulai dibuka pada 1992.

Bangunan ini berlokasi di Museumpark Rotterdam dan bersebelahan dengan Natuurhistorisch Museum Rotterdam.

Museum tersebut sendiri didesain oleh Rem Koolhaas yang bekerja sama dengan Fuminori Hoshino.

6. Imperial War Museum Manchester karya Daniel Libeskind (Manchester, Inggris)

Imperial War Museum Manchester karya Daniel Libeskind

sumber: wikimedia.org

Imperial War Museum Manchester adalah museum yang memajang koleksi perang seperti tank, pesawat, dan perlengkapan militer lainnya.

Bangunan yang terbilang mencolok ini mempunyai struktur berbalut alumunium yang dirancang oleh Daniel Liberskind.

7. Vacheron Constantin Headquarter Geneva karya Bernard Tschumi (Geneva, Swiss)

Vacheron Constantin Headquarter Geneva karya Bernard Tschumi

sumber: tschumi.com

Contoh bangunan arsitektur dekonstruksi terakhir adalah Vacheron Constantin Headquarter.

Berlokasi di Geneva, bangunan ini dirancang dan dibangun oleh Bernard Tschumi Architects pada 2001 hingga 2005.

Konstruksi dari bangunan tersebut didesain sedemikian rupa untuk memenuhi perkembangan zaman yang semakin modern.

Ini terlihat dari lekukan bangunan yang terlihat unik tetapi tetap memberi kesan mewah.

***

Semoga pembahasan arsitektur dekonstruksi di atas bermanfaat untuk Property People, ya!

Tak lupa untuk mengecek informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian yang diidam-idamkan sejak lama, bisa jadi Villa Pesona Anggrek adalah jawabannya.

Langsung saja akses situs properti 99.co/id dan rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.