Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO –  Menjelang pemakaman kenegaraan mantan PM Jepang Shinzo Abe, keamanan di Jepang mulai minggu ini dilipatgandakan sampai dengan usai acara tersebut dan kembalinya tamu  diplomat asing ke negara masing-masing.

“Kita akan melipatgandakan pengamanan menjelang acara pemakaman kenegaraan 27 September mendatang,” ungkap sumber Tribunnews.com hari Rabu (14/9/2022).

Jelang pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Abe pada akhir bulan ini, digelar rapat pengamanan Badan Kepolisian Nasional Jepang yang dipastikan akan memberikan perlindungan menyeluruh, dalam penyusunan  rencana.

Sekitar 30 orang, termasuk pejabat senior dari Badan Kepolisian Nasional Jepang dan Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo, menghadiri pertemuan yang diadakan di Badan Kepolisian Nasional Jepang kemarin (13/9/2022).

Pada awalnya, Kepala Kepolisian Jepang Yasuhiro Tsuyuki mengatakan, “Sejumlah besar pejabat dari Jepang dan luar negeri diharapkan untuk menghadiri pemakaman kenegaraan, dan ancaman terorisme internasional terhadap Jepang terus berlanjut hingga kini,” paparnya.

Setelah itu, dalam pertemuan   kami menegaskan tiga hal yang perlu mendapat perhatian khusus dari segi keamanan, tambahnya.

Pertama, berdasarkan tinjauan radikal operasi keamanan setelah insiden penembakan mantan Perdana Menteri, rencana keamanan terperinci disiapkan berdasarkan analisis menyeluruh tentang tingkat bahaya melalui survei tempat, jalan di sekitar, hotel, dan lainnya secara menyeluruh komprehensif.

Hal kedua, selain di venue, polisi akan waspada tidak hanya di bandara nasional, tetapi juga di pusat perbelanjaan, taman hiburan, dan fasilitas lain yang menarik pelanggan.

Selanjutnya hal ketiga, selain pemeriksaan dan pengaturan lalu lintas, pengamanan di berbagai tempat memerlukan pengertian dan kerjasama dari masyarakat umum, termasuk pengemudi umum dan pengusaha swasta, sehingga kami akan berupaya untuk menyebarluaskan informasi dan memberikan penjelasan yang detail.

“Selain itu, kami berencana untuk memperkuat langkah-langkah melawan serangan siber,” ungkapnya lagi.

Dengan pengamanan dua kali lipat daripada biasanya, polisi kemungkinan akan mengamati ketat semua gerak-gerik yang ada di masyarakat dan memungkinkan untuk menanyakan seseorang yang sedang berjalan apabila dinilai mencurigakan, papar sumber Tribunnews.com lebih lanjut.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.

Info lengkap silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.