media-nasional.com – Sebagai traveler Indonesia yang mayoritas beragama Islam, hal yang paling sulit saat traveling ke luar negeri khususnya ke daerah Asia Timur, Eropa dan Amerika adalah masalah makanan halal dilanjutkan dengan tempat ibadah. Pasalnya kawasan-kawasan tersebut ternyata mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama non-Islam atau bahkan atheis.

Dilansir Travelingyuk dari Washington Post via National Geographic Indonesia, baru-baru ini sebuah survey dilakukan oleh Gallup International dan WI Network of Market Research terhadap 65 negara di dunia. Survey tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat religiusitas penduduk di negara yang menjadi sampelnya.

Lembaga survey tersebut telah melakukan wawancara terhadap 63.898 responden yang mewakili masing-masing negara dan hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata negara paling tidak religius di dunia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia yakni China.

Hal ini bertolak belakang dengan tradisi religius negara tersebut yang sudah terkenal sejak lama. Ternyata penyebabnya adalah pemerintahan Komunis yang memimpin negara tersebut selama beberapa dekade terakhir. Pemerintah Komunis ini telah berhasil menanamkan materialisme ateistik yang luas kepada warganya. Berdasarkan studi terbaru sebanyak 90 persen penduduk China menganggap dirinya atheis atau tidak beragama.

Di posisi kedua dan ketiga negara paling tidak religius di tempati oleh negara di Eropa yakni Swedia dan Republik Ceko. Dalam survey yang baru saja dilakukan, tiga perempat penduduk kedua negara ini mengatakan bahwa mereka atheis. Bahkan pemerintah Swedia lewat website resminya juga menjelaskan bahwa hanya 8 persen penduduknya yang secara teratur menghadiri acara keagamaan.

Negara Eropa lainnya yang masuk dalam daftar paling tidak religius berturut-turut sebagai berikut, Inggris, Belanda, Jerman, Swiss, Spanyol, Austria dan Prancis. Di kawasan Asia selain China ada Hongkong yang warganya mayoritas atheis. Yang lebih mengejutkan Israel termasuk di dalamnya, meski banyak orang Yahudi melakukan ibadat agama namun mayoritas mereka menganggap dirinya sekuler.

Nah jika Anda pergi traveling ke salah satu negara tersebut jangan kaget dengan kehidupan penduduknya yang jauh berbeda dengan di Indonesia. Sebagai traveler Anda juga harus bisa lebih bijak menyikapi perbedaan tersebut dan yang terpenting Anda tetap teguh dengan kepercayaan Anda.