media-nasional.com – Nama besar BMW sebagai salah satu produsen mobil mewah masih menjadi daya pikat bagi sebagian orang untuk membeli mobil-mobil sekennya yang sudah cukup berumur. Banderol murah mobil-mobil klasik keluaran BMW juga menjadi faktor pendorong calon konsumen tertarik untuk membelinya.

Jika kamu termasuk peminat mobil-mobil klasik BMW, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum melakukan transaksi pembelian. Menurut Ketua BMW Car Clubs Indonesia (BMWCCI) Jakarta Chapter, Heru Kusuma Wijaya, jangan terlalu terlena dengan harga murah sebuah BMW klasik. Ia menyarankan agar mencari tahu dulu kisaran harga pasar dan dilakukan komparasi.

“Lalu seri terbaiknya apa saja, dan sebagainya,” ujar Heru seperti dilansir Kompas.com. Setelah mengetahui harga pasar, hal selanjutnya yang harus dilakukan sebelum melakukan pembelian adalah memeriksa kelengkapan interiornya. Heru mengingatkan bagian interior BMW klasik cukup sulit dicari.

“Periksa ketersediaan modul AC, speedometer, door trim, sudah diganti atau belum. Jok atau lapisan stir kemudi sudah sobek atau tidak, dan sebagainya. Karena interior BMW klasik cukup sulit dicari, jadi rebutan teman-teman juga,” ucapnya.

Pemeriksaan selanjutnya, kata Heru, yakni mengecek bagian cooling system. Menurutnya masalah yang sering timbul pada mobil klasik adalah overheat, tak terkecuali mobil keluaran BMW. “Cek oli mobil apakah sudah tercampur dengan air atau tidak. Karena bila air sudah menyebrang ke mesin, mobil bakal sering bermasalah nantinya,” tuturnya.

Berapa biaya perawatannya?

Jika setelah diperiksa kondisi BMW klasik incaranmu cukup oke, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah memeriksa kelengkapan suratnya. Namun di luar kondisi mobil dan kelengkapan surat, calon pembeli juga harus mengetahui berapa biaya perawatan sebuah BMW klasik sebelum melakukan transaksi.

Heru membeberkan kisaran harga biaya perawatan yang harus dikeluarkan pemilik BMW klasik. Untuk biaya service kecil, pemilik mobil biasanya harus merogoh kocek hingga Rp1,5 juta. Namun biaya ini bisa berbeda, tergantung kondisi mobil itu sendiri apakah cukup prima atau tidak.

“Service mobil klasik tidak berbeda dengan mobil biasanya. Hanya saja karena sudah tua, mobil cenderung lebih rewel. Bila digunakan harian, tiap bulan pasti ke bengkel untuk service kecil yang kisaran biayanya sekitar Rp1 juta sampai Rp1,5 jutaan,” paparnya.

Jika BMW klasik jarang digunakan, service kecil biasanya dilakukan setiap tiga bulan sekali. Sedangkan service besar yang meliputi pengecekan mesin, elektrikal, hingga cooling system dan tune up dilakukan setiap enam bulan hingga satu tahun sekali. “Masalah yang sering muncul pada mobil klasik BMW itu overheat, entah karena radiator, exhaust fan, water pump, dan sebagainya. Sedangkan mobil usia tua, cooling system-nya juga berantakan. Karena itu harus rajin diperhatikan dan service berkala,” tuturnya.

“Kalau untuk biaya service besar, tergantung pada kondisi mobil dan juga tipenya. Rata-rata sekitar Rp2 jutaan ke atas,” tambahnya. Adapun terkait service rutin, Heru memberi tip hal ini bisa dilakukan bersama-sama anggota komunitas agar pemilik mobil bisa belajar lebih jauh tentang kendaraannya dan menekan harga service.

Seri BMW klasik untuk pemula

Bagi kamu yang sudah mantap memutuskan akan membeli BMW klasik, ada beberapa seri yang direkomendasikan bagi pemula seperti seri E30. Alasannya, komponen mobil seri ini masih mudah dicari.

Pada zamannya, E30 adalah model paling banyak terjual di dunia. Hal ini yang menyebabkan komponennya cukup banyak, mudah dicari, dan murah. Saat ini, banderol BMW E30 juga tidak terlalu mahal, sekitar Rp40 juta saja. “Perawatan seri tersebut juga lebih enak. Kaki-kaki, eksterior, mesinnya baik. Hanya saja bagian interior yang rada repot. Jadi saat pertama kali membeli, perhatikan bagian itu,” ujar Heru.

Untuk model yang sebaiknya dihindari adalah BMW E46 tahun 2003, E12, dan beberapa seri 5 lainnya. Alasannya, karena eksterior model tersebut lebih ringkih dan mudah berkarat. “Khusus E46, perawatannya agak mahal dan ringkih. Salah satunya karena mesin yang digunakan adalah seri N, bukan M. Seri itu memang terkenal rewel dan mahal. Tetapi jika bicara interior, E46 sudah bagus, nyaman. Jadi kembali pada kebutuhan dan kemampuan masing-masing,” ucapnya.

Sumber gambar: Autoevolution