media-nasional.com

Gagasan ini muncul kurang dari satu tahun lalu, saat dua sejoli asal Korea Selatan, Hyundai dan Kia membocorkan rencana untuk menggunakan tenaga matahari untuk mengisi baterai mobil hybrid mereka dengan panel solar yang ada di atap. Dan, ide itu terwujud dengan hadirnya Hyundai Sonata Hybrid.

Dengan panel solar, jelas Hyundai Sonata Hybrid memiliki kelebihan yang tidak dimiliki mobil apapun, mobilnya dapat mengisi baterai sendiri saat berkendara, begitupun saat parkir dan mobil dimatikan. Panel solar menangkap panas matahari, dan mengubahnya menjadi tenaga baterai yang dapat digunakan saat mobil kembali menyala.

Dengan panel surya, jarak tembuh Hyundai Sonata Hybrid dapat bertambah hingga 1.287 Km per tahun

Menurut Hyundai, panel surya Hyundai Sonata Hybrid dapat mengisi kapasitas baterai antara 30-60% tiap hari. Jika Anda tinggal di tempat yang selalu disinari matahari, dengan enam jam pengisian tiap hari, jarak yang ditempuh Hyundai Sonata Hybrid bisa bertambah sampai 1287 Km per tahun, jarak yang tak bisa diemehkan.

Meski teknologi ini sudah ada jelang pergantian millenium, teknologi panel surya bisa menjadi jawaban untuk mobilitas masa depan di mana 100% mobil listrik tidak membutuhkan port charging karena matahari, dan Anda tak perlu kelimpungan mencari stasiun pengisian baterai saat melakukan perjalanan jauh dengan Hyundai Sonata Hybrid.

Namun, teknologi ini masih diragukan mengingat biaya produksi yang sangat tinggi.

Namun, masih dipertanyakan apakah biaya pemeliharaan panel surya ini bisa dibuat sangat rendah mengingat biaya produksinya yang sangat tinggi. Namun yang pasti, tinggal menunggu waktu saja sebelum KIA menerapkan teknologi serupa pada kendaraan hybridnya.