media-nasional.com – Rumor terbaru soal proyek blockchain TON besutan Telegram, beredar di komunitas blockchain. Sumbernya menyeruak kemarin, Rabu (23/01) dari media siber Bell yang katanya berbasis di Rusia. Menurut media itu, seseorang yang dekat kemajuan proyek itu, mengatakan, main net blockchain TON berikut kriptonya, GRAM akan diluncurkan pada Maret tahun ini.

“Tim Telegram dan Durov mengumumkan kepada para investor bahwa TRON siap diluncurkan pada awal tahun 2019. Tetapi tertunda 2-3 bulan karena adanya ‘innovative nature of the development’,” kata sumber itu kepada Bell.

Kendati Telegram adalah aplikasi terpopular di dunia, proyek TON terkesan agak “gelap-gelapan”. Pasalnya tidak ada website resmi yang memastikan proyek itu memang dijalankan oleh sang CEO, Pavel Durov. Durov sendiri enggan memberikan informasi langsung dan bernas kepada publik. Sejumlah sumber mengungkapkan, Durov hanya mengatakan proyek TON didanai oleh sejumlah perusahaan dan konglomerasi.

Pada tahun 2018, misalnya proyek itu disebut-sebut telah meraup dana investasi hingga US$1,7 miliar. Sejak proyek itu disebutkan berjalan pada tahun 2017, hanya dua orang yang mengaku sebagai investor di proyek TON itu, yakni Sergei Solonin, pendiri Qiwi dan David Yakobashvili, pendiriWimm-Bill-Dann.

Bell juga menyebutkan, terdapat sebuah kanal Telegram (@Tgram) yang memuat sejumlah informasi perkembangan terkini proyek TON itu. Berdasarkan penelusuran Blockchainmedia.id, kanal itu memuat beberapa hal, di antaranya yang dikirimkan pada 24 Desember 2018 lalu. Bahwa, “bot Telegram yang menerima pembayaran menggunakan kartu kredit, kelak bisa dilakukan menggunakan kripto. Pengguna dapat menggunakan kripto GRAM yang bisa dikonversi dengan kripto lainnya di bursa efek. GRAM berperan sebagai penghubung antara uang fiat dan kripto, sebagaimana yang terjadi pada Bitcoin saat ini. Disebutkan pula, GRAM dapat digunakan di Telegram sebagai “donasi” lintas grup dan kanal.” [cointelegraph.com/Bell/vins]