Perlahan Tapi Pasti, Bentley Mulai Serius Elektrifikasi

media-nasional.com – Aturan emisi global yang kian ketat, membuat produsen otomotif harus bebenah. Tapi siapa sangka, Bentley, merek mobil papan atas pun harus mulai “berkenalan” dengan motor listrik. Konsumen mereka yang tak peduli dengan mahalnya harga bahan bakar, tidak dijadikan alasan untuk absen mengadaptasikan teknologi ini. Suatu saat mesin W12 6.0-liter yang ikonik, bisa saja hanya tinggal kenangan.

Ihwalnya dari Geneva Motor Show tahun lalu. Mereka meluncurkan Bentayga dengan opsi mesin hibridia. Adapun pengujian pada Continental GT yang menggunakan sistem plug-in hybrid. Dari informasi yang kami dapat di laman Car and Driver, opsi mesin hibridia tersedia secara menyeluruh di 2023. Dan teknologinya dipinjam dari teman satu grup, Volkswagen. Sementara yang full elektrik, mereka memulai debutnya di 2025.

Untuk mesin hybrid, mobil sekelas Continental GT, Flying Spur dan Mulsanne, kemungkinan besar menggunakan basis yang sama dengan SUV bongsor mereka. Yakni jantung pacu berkonfigurasi V6 dengan kapasitas 3.0-liter.

Secara output, konsumen memang tak perlu khawatir dengan kemampuannya. Mesin dinilai sanggup mencatat angka impresif. Gabungan teknologi bensin dan listrik, bisa memproduksi 443 hp dan torsi puncak 700 Nm. Alhasil, akselerasi 0- 100 km/jam sanggup dituntaskan dalam 5,5 detik saja. Sementara laju maksimum di angka 254 km/jam. Ditambah bonus torsi dari baterai lithium-ion sebesar 17,3 kwh yang berlimpah. Ini sangat impresif, mengingat bobot Bentayga lumayan besar.

Dalam wawancara yang dilakukan Car and Driver, Chris Craft, Head of Sales and Marketing Bentley, berbicara mengenai rencana elektrifikasi. “Konsumen kelas atas sebetulnya lebih banyak tertarik dengan jenis mobil seperti itu (hibridia atau elektrik). Sebanyak 35 persen pelanggan mobil mewah, menyatakan minatnya pada mobil listrik. Dan ini terus menerus tumbuh. Mestinya, relatif mudah bagi Bentley memenuhi permintaan itu. Tak hanya membantu kami melaksanakan regulasi. Adanya elektrifikasi, justru bisa meningkatkan elemen kemewahan dari produk Bentley sendiri. Selain itu, toh motor listrik mampu membuat akselerasi mobil jadi lebih unggul lantaran torsi yang sangat instan.”

Menanggapi ini, sebuah sudut pandang menarik ditulis pada laman Motor1. Kendaraan listrik butuh biaya besar untuk riset dan pengembangan. Begitupun pada harga jualnya. Para produsen otomotif di kelas menengah ke bawah, cukup berjuang keras untuk tetap mendapat keuntungan dari setiap penjualan produknya. Mereka berlomba-lomba lebih dulu menciptakan kendaraan mutakhir abad modern.

Namun, produsen mobil kelas atas tak perlu tergesa-gesa dengan ini. Pengadaptasian teknologi listrik di mobil supermewah, bakal jauh lebih mudah. Bukan dalam artian teknis. Melainkan konsumen loyal dan revenue yang didapat bisa menutupi biaya R&D dengan mendapatkan keuntungan yang masih wajar, tanpa terburu-buru. “Bentley memilih mencelupkan kaki lebih dulu sebelum menyelam.” (Hel/Odi)

Sumber: Motor1, CarandDriver