media-nasional.com – g src=”https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2019/04/02/z4XgHune/30271749735-0615623d38-2b2c.jpg”>

Sama seperti pengendara motor, pengguna mobil kerap menemui berbagai masalah baik internal maupun eksternal saat membawa tunggangannya di jalan. Akibatnya sering timbul berbagai insiden dalam berbagai skala, menyebabkan kerugian di berbagai pihak. Berbekal pengalamannya dalam melatih keselamatan berkendara untuk berbagai pihak, Razif, salah seorang instruktur IDDC menuturkan ada beberapa hal yang berpotensi menjadi penyebab berbagai masalah saat mengemudi yang biasa terjadi dalam keseharian kita.

1. Kelelahan

Perhatikan berapa lama Anda telah mengemudi

Karena dikejar waktu, tak jarang beberapa dari kita sering mengabaikan kondisi tubuh supaya sampai tujuan lebih cepat. Banyak pihak menyarankan supaya pengemudi mengambil waktu istirahat setelah empat jam menyetir, supaya kondisi badan bisa kembali segar.

“Pertama adalah fatigue, atau kelelahan. Disarankan pengemudi beristirahat setiap 4 jam sekali, namun [beberapa] masih ada yang mengemudi,” tutur Razif kepada Cintamobil.com. “[Sebenarnya] boleh aja, namun kalau bisa berhenti dulu cari tempat pit stop lalu melanjutkan lagi untuk refresh body.”

2. Penggunaan Gawai

Hindari kebiasaan memakai smartphone saat sedang mengemudi

Perkembangan teknologi ponsel pintar semakin sulit membuat kita jauh darinya. Tak terhitung lagi berapa kali kita membuka smartphone dari bangun tidur hingga tidur lagi. Bahkan ada yang tetap nekat mengoperasikannya saat tengah menyetir, meski hal tersebut telah dilarang banyak pihak.

“Selanjutnya, [mereka] suka texting. Sambil mengemudi suka whatsapp, telpon, itu sangat mengganggu sekalipun memakai handsfree. Ada penelitian di luar sana menyatakan bahwa mengemudi [sambil] memakai handphone itu lebih berbahaya daripada alkohol. Bukan berarti minum alkohol diperbolehkan, itu tandanya sangat berbahaya,” lanjut Razif.

3. Provokasi Dari Penumpang

Tetap kalem, jangan mudah terpancing emosi

Terjebak di kemacetan bukanlah hal menyenangkan. Bagi penumpang yang ingin segera sampai tujuan, tak jarang cara-cara provokasi dilakukan kepada pengemudi supaya lebih agresif melewati tumpukan kendaraan, seperti meneriaki pengemudi. Alih-alih menambah semangat, hal ini justru berpotensi menimbulkan tekanan.

“Kita sebagai penumpang kan suka jadi gangguan ya. Jangan sampai ada teman yang memprovokasi, misalnya saat di jalan menyuruhnya untuk mengemudi lebih kencang, atau menyalip kendaraan di depannya.”

Untuk mengurangi penyebab berbagai masalah saat mengemudi mobil, Razif menyarankan bagi penyuka turing supaya menentukan titik kumpul dan peristirahatan sebelum berangkat. “Kalau [perjalanan] jauh, kita harus [menentukan] berhenti di mana, titik kumpulnya di mana, jangan sampai tidak ada perencanaan yang baik,” tutupnya.