MPV Murah Renault Triber, Apakah Cocok Buat Indonesia?

media-nasional.com – Maxindo Renault Indonesia menjanjikan produk baru MPV. Jawabannya sudah terungkap, Renault Triber. Desainnya seperti Kwid yang dipanjangkan, dengan sentuhan elemen crossover SUV. Mobil ini punya konfigurasi kabin 7-seater. Makanya Maxindo Renault Indonesia percaya diri, Triber bisa dipasarkan di sini. Tapi apakah bekal spesifikasi Triber benar-benar bisa menarik minat pecinta MPV murah di Indonesia?

Soal kursi memang berjumlah tujuh. Tapi bagaimana dengan kelapangan kabin? Dari dimensi yang ditawarkan, Triber punya panjang yang mirip Datsun Cross. Panjangnya 3.990 mm, lebih pendek sedikit dari Toyota Calya sekalipun. Sedang jarak sumbu roda Triber, 2.636 mm, mendekati angka yang dimiliki Toyota Avanza. Makanya kalau diperhatikan bentuk Triber, overhang belakangnya sangat pendek, menyerupai mobil hatchback.

Dimensi panjang seperti Datsun bikin sangsi soal ruang kaki kalau dijadikan tiga baris. Tapi untungnya, jarak sumbu roda lebih panjang dari yang dimiliki Datsun. Ruang kaki bisa lebih terjamin, meski digunakan semua barisnya. Untungnya lagi, baris kedua mendukung sliding dan reclining. Jadi ketika baris ketiga tak diisi, penumpang baris dua bisa mendapat ruang kaki lebih lega dengan memundurkan kursi. Menurut situs Cardekho, ruang kaki bisa sampai 200 mm untuk baris kedua.

Jika tujuh kursi dinilai terlalu banyak, baris ketiga bisa dilepas. Ya, dilepas. Tak cuma dilipat. Dengan itu, Triber jadi MPV 5-seater dengan kapasitas bagasi sangat lapang, hingga 625 liter. Triber juga menawarkan fleksibilitas pelipatan kursi. Baris kedua punya rasio pelipatan 40:60, sedang baris ketiga 50:50.

Mesin jadi pertimbangan lain kalau Triber jadi diboyong ke Indonesia. Di India, Triber memakai mesin 3-silinder 1,0 liter bertenaga 72 PS dan torsi 96 Nm. Seperti diketahui, rata-rata LMPV memakai kapasitas mesin 4-silinder 1,5 liter. Sedang LCGC kebanyakan punya mesin 1,2 liter. LMPV yang punya mesin mirip Triber, Daihatsu Xenia 1.0 L. Ya, Xenia pernah punya varian dengan mesin 3-silinder 1,0 liter VVT-i dengan daya 63 PS dan torsi 90 Nm. Kini posisinya digantikan Sigra 1.0.

Sedang mobil lain, LCGC Suzuki Karimun Wagon R. Tenaga milik Wagon R, 68 PS dan torsi 90 Nm. Kalau dibandingkan, mesin Triber punya tenaga dan torsi lebih besar dari Xenia dan Wagon R. Transmisi juga sama. Di India, Triber ditawarkan dengan girboks manual dan automated manual transmisi (AMT) 5-speed. Transmisi itu seperti yang dipakai Suzuki Karimun Wagon R AGS dan Wuling. Kombinasi mesin kecil dan transmisi yang dipakai Triber, jelas mengejar efisiensi bahan bakar.

Berbekal dimensi dan jantung mekanis itu, Renault Triber bakal disajikan untuk masyarakat Indonesia. Pihak Maxindo Renault Indonesia, punya pekerjaan rumah banyak untuk bisa meyakinkan daya saing Triber di Indonesia. Paling tidak, dari harganya terlebih dahulu. Kalau harga sudah cocok, kesempatan Triber berhasil di Indonesia kian besar. Sebagai perbandingan, harga Renault Triber di India berkisar antara 5,5 – 7 lakh. Kalau dikonversi, sekitar Rp 142 juta untuk yang termahal.

Tapi semua itu harus kita tunggu sampai Triber jadi dipasarkan di sini. Rencananya, GIIAS 2019 bakal jadi panggung perdana Triber di Indonesia. (Tom/Odi)

Sumber: Cardekho