media-nasional.com – SINGAPURA, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan petinggi Boeing, membicarakan tentang pemenuhan kebutuhan pesawat di Indonesia, sebagai upaya recovery (pemulihan) industri penerbangan pasca-pandemi.

Diketahui, jumlah pesawat yang beroperasi di Indonesia saat ini masih di bawah standar yang dibutuhkan, karena sebagian dari pesawat-pesawat itu telah dikembalikan ke pihak lessor (perusahaan pembiayaan pesawat), akibat pandemi Covid-19.

“Kita minta kepada Boeing untuk berkomunikasi dengan entah itu Garuda Group atau Lion Group, sehingga jumlah pesawat bisa dipenuhi,” kata Menhub Budi Karya di sela acara Changi Aviation Summit, Rabu (18/5/2022).

Dirjen Perhubungan Udara, Novie Riyanto pun mengungkapkan jumlah pesawat yang aktif digunakan di Indonesia saat ini sekitar 350 pesawat, masih di bawah jumlah pesawat yang beroperasi sebelum pandemi, yakni sekitar 590-an pesawat aktif.

Namun, meski dengan kondisi jumlah pesawat yang seperti itu, ternyata masih mampu untuk menangani lonjakan penumpang selama momen lebaran 2022 lalu.

“Dengan pergerakan efisien, pembukaan bandara, jam operasional bandara yang ditingkatkan juga, sehingga utilitas bisa naik,” ujar Novie.

Novie pun memperkirakan, dengan lalu-lintas penumpang bandara yang terus meningkat, serta kebutuhan masyarakat tinggi, maka idealnya dibutuhkan sekitar 500-an pesawat untuk mencukupi permintaan perjalanan udara dalam waktu dekat ini.

Garuda Indonesia dan Lion Air Group sendiri merupakan dua operator pesawat Boeing besar di Indonesia. Sebagian dari armada mereka, seperti B777, B737-800, dan B737-900, telah dikembalikan ke pihak lessor.

Garuda Indonesia juga sebelumnya mengumumkan merampingkan 80 pesawat dari berbagai tipe yang saat ini dimiliki, dan menegosiasikan ulang atau bahkan membatalkan pesanan untuk lebih dari 90 unit pesawat, sebagai bagian dari restrukturisasi yang diajukan kepada lessor-nya.

Secara total, berdasar data Planespotters.net, Garuda Indonesia saat ini mengoperasikan 34 pesawat dari berbagai tipe dengan 46 pesawat yang statusnya AOG (Aircraft on Ground/tidak beroperasi).

Sementara Lion Air Group total memiliki 86 pesawat aktif dari berbagai tipe, dengan 32 pesawat yang statusnya AOG.

Untuk armada B737-800 sendiri, tipe pesawat yang paling banyak digunakan untuk melayani rute penerbangan dari kedua maskapai itu, Garuda Indonesia saat ini memiliki 36 pesawat (22 aktif/14 AOG). Sedangkan Lion Air Group memiliki 35 pesawat (31 aktif/4 AOG).