Menguji Performa Pengereman Michelin XM2+ dengan Kompetitor

media-nasional.com – Michelin meluncurkan ban terbarunya, Energy XM2+. Karet roda termurah di jajaran produk Michelin ini, adalah penyempurnaan dari produk sebelumnya, Energy XM2. Versi sebelumnya, diklaim memiliki jarak tempuh 20% lebih jauh dan mampu mengurangi konsumsi bahan bakar sebanyak 8%. Ia pun diklaim memiliki tingkat keselamatan yang lebih baik dibanding kompetitor, karena punya jarak pengeraman yang lebih pendek, sekitar 1,2 meter.

Versi baru yang diluncurkan kemarin, mendapat imbuhan tanda ‘+’. Maksudnya, Michelin XM2+ mendapat penyempurnaan senyawa full-silica rubber compound. Katanya, ban ini mampu perpendek jarak pengereman di atas permukaan jalan basah. Menurut klaim, jarak pengereman untuk kondisi ban baru lebih pendek 1,5 meter dan 2,6 meter untuk kondisi ban aus. Untuk membuktikannya, Michelin mengajak kami mencobanya langsung di seputar area sirkuit Sepang, Malaysia (20/6).

Karena bukan ban khusus mobil berperforma tinggi, kami mengujinya bukan di lintasan balap. Tapi Michelin menyiapkan dua arena dengan tantangan berbeda. Pertama area Gymkhana dan area pengereman. Kedua lintasan dalam kondisi basah dengan genangan air setinggi sekitar 5-15 mm atau kondisi jalanan yang habis diguyur hujan dengan intensitas sedang. Lintasan pertama untuk menguji kualitas grip ke permukaan jalan dan lintasan kedua untuk menguji performa pengereman.

Honda City generasi terbaru dengan bantuan fitur keselamatan rem ABS (Anti-lock Braking System) menjadi kendaraan yang kami gunakan. Untuk membandingkan performanya, Michelin memasang ban Bridgestone Ecopia EP300 dan Continental ComfortContact CC6 di kendaraan yang sama.

Pengujian Pengereman di Lintasan Basah

Pertama menguji performa pengereman. Saya diminta melakukan akselerasi maksimal dari posisi diam sampai 80 kpj. Putaran pertama saya berada di dalam Honda City yang memakai ban Bridgestone Ecopia EP300 dalam kondisi baru. Tiba di titik pengereman, saya diminta melakukan pengereman maksimal sampai mobil berhenti sempurna. Jarak pengereman diukur secara akurat melalui koordinat GPS (Global Positioning System) menggunakan alat Racelogic Performance Box VBOX Motorsport.

Selanjutnya saya duduk di dalam Honda City yang memakai ban Continental ComfortContact CC6, juga masih baru. Saya diminta melakukan hal yang sama dengan sebelumnya. Begitupun saat duduk di depan kemudi Honda City yang menggunakan ban Michelin Energy XM2+. Hasil yang dicatat oleh semua peserta dikumpulkan dan hasil rata-ratanya sebagai berikut:

Performa Pengereman Lintasan Basah 80-0 Kpj (Kondisi Ban Baru)

Ternyata hasil pengujian menunjukkan ban Michelin Energy XM2+ memiliki jarak pengereman lebih pendek 2,5 meter dari Bridgestone Ecopia EP300 dan 4,8 meter dari Continental ComfortContact CC6. Selisih jaraknya, bahkan lebih jauh dari hasil klaim atau pengujian yang dilakukan oleh TUV Rheinland Thailand. Bahkan hasil pengujian saya, mencatat 27,1 meter atau 2,2 meter lebih pendek dari catatan rata-rata seluruh peserta.

Pegujian selanjutnya masih sama. Bedanya kami menggunakan ban yang sudah dipakai dengan kondisi sisa pemakaian tinggal 15%. Ketiga jenis ban memiliki kondisi serupa dan kami diminta melakukan metode pengujian yang sama seperti sebelumnya. Hasilnya sebagai berikut:

Performa Pengereman Lintasan Basah 80-0 Kpj (Kondisi Ban 15%)

Siapa yang sangka ternyata meski dalam kondisi terpakai, performa pengereman Michelin Energy XM2+ terpaut tak sampai 1 meter jauhnya dibanding kondisi baru. Kondisi ini jauh berbeda dengan kedua kompetitornya yang masing-masing memiliki jarak pengereman lebih panjang 2,5 meter (Bridgestone Ecopia EP300) dan 3,9 meter (Continental ComfortContact CC6) dibanding kondisi barunya. Bayangkan, dalam kondisi terpakai, Michelin Energy Xm2+ punya jarak pengereman lebih pendek hampir 8 meter dari Continental ComfortContact CC6.

Pengujian Pengendalian di Lintasan Basah

Selanjutnya kami menguji grip ke permukaan pada lintasan basah ketiganya. Bridgestone Ecopia EP300 dan Continental ComfortContact CC6 yang kami uji dalam kondisi baru. Di rintangan dalam kondisi basah, kami gagal mencatat waktu tercepat satu putaran di bawah 29 detik. Sedangkan saat mengemudikan Honda City yang memakai ban Michelin Energy XM2+ saya sanggup mencatatkan waktu 27,75. Bahkan saat menguji ban yang sudah bekasnya pun, Michelin Energy XM2+ masih sanggup membawa saya menyelesaikan satu putaran rintangan di bawah 29 detik.

Grip ke permukaan basah yang melimpah meminimalkan gejala understeer di tikungan, sehingga Honda City bisa saya ajak menikung dengan kecepatan yang lebih tinggi tanpa takut keluar lintasan. Tak sampai harus menginjak pedal rem, cukup kurangi pijakan pada pedal gas sedikit lalu injak lagi dalam bagian moncong sudah dapat mengoreksi arah mobil secara sempurna. Seluruh data yang tercatat berhasil membuktikan konsistensi dan performa pengereman Michelin Energy XM2+ lebih baik secara signifikan dibanding kedua kompetitornya.

Lantas kapan ban ini mulai dipasarkan di Indonesia? Roslina Komalasari, Head of Marketing Consumer Products Michelin Indonesia, mengaku tidak lama lagi. Harganya pun menyusul saat peluncuran resmi di Indonesia. Ban dengan tingkat keselamatan terbaik di kelasnya ini, tersedia untuk ukuran 13 sampai 16 inci dan dapat digunakan pada Honda City, Honda Brio, Honda Jazz, Honda Mobilio, Toyota Vios, Toyota Yaris, Toyota Avanza, Toyota Agya, Toyota Calya, Nissan Livina, Mitsubishi Xpander, Suzuki Ertiga, hingga Nissan Teana dan lainnya. (RS)