Mengenal Dynaflex, Teknologi Shell yang Jago Mengirit Bahan Bakar

media-nasional.com – Seiring peningkatan efisiensi, industri otomotif terus mengembangkan mesin kendaraan karyanya. Hal ini menjadi tantangan bagi Shell, untuk menyediakan bahan bakar yang mendukung perkembangan itu. Salah satunya, menyematkan teknologi Dynaflex ke dalam produknya.

Dynaflex adalah adalah campuran khusus yang disiapkan Shell untuk memperkaya formula bensin dengan zat pembersih yang sangat berguna. Formula ini dibenamkan ke dalam lini produk bensinnya (Reguler, Super dan V-Power), yang dirancang untuk menjaga efisiensi mesin, termasuk model terkini yang semakin canggih.

“Sebenarnya Dynaflex sudah dipakai sejak lama. Tapi kami ingin mengenalkan kembali teknologi ini kepada para konsumen,” ucap Ratna Aggraini, Fuels Marketing Manager PT. Shell Indonesia saat acara Shell Fuels Academy di Jakarta, Rabu (26/06).

Jantung mekanis, saat ini dibuat semakin mengecil, tapi output tenaganya lebih besar. Itulah yang membuat kinerjanya tambah berat. Persoalan yang sering muncul, adanya endapan dan gesekan. Kedua kondisi ini diklaim, paling berpengaruh dalam mengurangi performa kendaraan. Dynaflex pun diciptakan untuk mengatasi kedua masalah itu.

“Pusat Penelitian dan Pengembangan Shell memiliki lebih dari 170 ilmuwan bahan bakar internasional. Mereka bekerja mengembangkan teknologi bahan bakar berkualitas dan inovatif. Itu menjadi upaya untuk mendukung berkembangnya industri otomotif yang semakin efisien,” terang Andreas Schaefer, Fuels Scientist Shell Global Solutions.

Endapan hasil pembakaran, terbentuk pada komponen mesin seiring pemakaian. Jika dibiarkan berdampak negatif, mulai dari pembakaran yang tak sempurna; tersumbatnya sistem suplai bahan bakar (injektor); hingga munculnya panas yang berlebihan dan cepat. Dynaflex pun dapat membersihkannya dengan baik. Bahkan, Dynaflex juga berfungsi menangkis terciptanya endapan itu.

Khusus untuk V-Power memiliki 3 kali lebih banyak molekul pembersih (Boosted Cleaning Power). Yang membantu meningkatkan kebersihan mesin hingga 80 persen, mulai dari pengisian pertama. Dengan ekosistem jantung mekanis yang bersih, performa kendaraan pun tetap maksimal.

Untuk gesekan, menurut peneliti Shell, kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya energi dorong hingga 15 persen. Selain itu, risiko komponen mesin mengalami keausan besar terjadi. Bila dibiarkan lebih jauh, risiko kerusakan bisa kian menjadi.

Dampak lainnya, peningkatan panas yang berlebihan, sama seperti endapan. Padahal, itu tidak boleh sampai terjadi. Mesin harus bekerja lancar dan fleksibel, tanpa terkendala apapun. Dynaflex dapat mengatasinya berkat keberadaan molekul pengurang gesekan (friction-reducing molecule).

“Dengan mesin yang bersih dan bebas dari gesekan, tak hanya mencegah performa menurun. Tapi juga meningkatkan efisiensi bahan bakar,” tutupnya. (Hfd/Van)