media-nasional.com – g src=”https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2019/03/18/FdbNczfb/lampu-rem-mobil-warna-merah-d6a0.jpg”>

Warna merah memang selalu identik dengan makna awas atau peringatan keras. Cikal bakal dari penggunaan warna merah pada kendaraan dimulai sejak tahun 1949, tepatnya pada Vienna Convention on Road Traffic. Dalam konvensi tersebut, warna merah dijadikan sebagai lampu belakang pada mobil sehingga potensi kecelakaan antar pengendara bisa diminimalisir.

Mengapa Merah Jadi Warna Pada Lampu Rem Mobil?

Sejatinya, setiap warna memiliki tingkat jangkauan spektrum berbeda-beda. Lebih singkatnya, mata manusia dapat menangkap setiap pilihan warna dengan respon berbeda-beda. Seperti warna merah misalnya yang memiliki tingkat spektrum terpanjang di angka 630 – 760 Nanometer (nm). Hal ini tentu sejalan dengan kemampuan mata normal manusia yangmampu menangkap panjang gelombang 400 – 700 nm. Dengan kata lain, warna merah memiliki ukuran spektrum terpanjang daripada warna lainnya.

Warna merah dipilih karena memberi respon lebih baik terhadap mata manusia

JENIS WARNA

JARAK JANGKAU SPEKTRUM TERHADAP MATA

Merah

620 – 750 nm

Jingga

590 – 620 nm

Kuning

570 – 590 nm

Hijau

495 – 570 nm

Biru

450 – 495 nm

Ungu

380 – 450 nm

Dari tabel di atas, kita mengetahui bahwa warna merah memiliki nilai spektrum tertinggi. Tak heran, warna merah menjadi pilihan utama untuk digunakan pada sebuah sistem yang sifatnya awas atau memperingatkan kepada sekitar seperti halnya pada lampu rem belakang mobil.

Bagaimana Dengan Lampu Sein Yang Kuning Atau Jingga?

Adapun dari hasil studi National Highway Traffic Safety (NHTSA) menyatakan bahwa tingkat respon pandangan pengendara akan seketika meningkat 28% ketika melihat lampu sein berwarna jingga daripada lampu sein berwarna merah.

Lampu sein sengaja diberi warna kuning/jingga dengan spektrum tertinggi di bawah warna merah

Di sisi lain, Cintamobil.com juga berasumsi bahwa warna jingga atau kuning digunakan sebagai lampu sein, supaya tidak terdistraksi atau bertubrukan dengan warna merah pada lampu rem mobil. Keduanya baik merah dan kuning/jingga, memiliki intensitas spektrum tertinggi dan juga memiliki perbedaan struktur warna yang lebih jelas. Lewat formasi tersebut, pengendara lain yang berada di belakang mobil akan dapat lebih awas dan hati-hati sehingga dapat meminimalisir potensi kecelakaan, Itulah kiranya alasan lampu sein berwarna kuning. Sekarang kita semua menjadi lebih memahami tentang fenomena menarik ini.