media-nasional.com – Penggunaan alat penghemat bahan bakar jenis kapasitor pada mobil dapat menghadirkan risiko tersendiri. Risiko paling serius dapat menyebabkan mobil terbakar akibat korsleting pada sistem kelistrikan.

“Jika kondisi listrik mobil mati, mencolokkan perangkat apa pun tetap aman, kecuali jika perangkat tersebut seperti cadangan baterai (atau kapasitor penghemat bahan bakar), karena menyimpan daya, perangkat bisa jadi sangat panas, terutama jika pintu mobilnya tertutup (dapat menyenyebabkan kebakaran), ” kata Didi Ahadi, Technical Support PT Toyota Astra Motor seperti dilansir detik.

Pernyataan tersebut juga didukung oleh pakar konversi energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, Tri Yuswidjajanto Zaenuri.

“Jika (alat penghemat bahan bakar) terbakar itu mungkin, apalagi itu menuju lighter. Tidak menjamin, karena arus listrik melonjak-lonjak dan dapat menyebabkan panas. Padahal banyak plastik disampingnya, itu berpotensi terbakar, ” kata pria yang akrab disapa Yus itu.

Kasus mobil terbakar akibat penggunaan penghemat bahan bakar juga pernah dilaporkan ke Auto2000 Tebet Supomo. Tetapi pada kasus tersebut, kapasitor dipasang di sekitar area mesin.

“Di kami, ada juga pelanggan yang datang dengan kondisi mobil seperti itu (terbakar akibat pemasangan peralatan kelistrikan untuk menjaga voltase dan ampere.) Pemasangannya di area mesin , sangat berbahaya, ” kata Tebet Supomo Ahmad Mu’min, Technical Leader Auto 2000.

Jika pemasangan penghemat bahan bakar di area mesin tidak aman, ini tidak berarti bahwa pemasangan penghemat bahan bakar ini aman didalam kabin. “Untuk perangkat jenis ini, memang terdapat kumpulan kapasitor yang terus menyala, jika kualitasnya tidak baik, bisa meledak dengan cepat. Hal ini lah yang dapat menjadi penyebab kebakaran,” katanya.

Mu’min juga mendorong pemilik mobil untuk tidak memasang perangkat hemat bahan bakar di mobil mereka, karena risikonya tinggi. “Dalam bengkel resmi, modifikasi tidak diperbolehkan dan akan membatalkan garansi,” pungkasnya.

Sumber gambar: fast company