Hindari Tsunami, Mobil Bukan Tempat Aman Untuk Berlindung

media-nasional.com – g src=”https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2021/02/24/NaRYWXKq/0224-2-ef4f.png”>

Sisa-sisa keganasan tsunami di Pantai Anyer Banten, Sabtu (22/12/2018)

Menghadapi kejadian tsunami seperti yang terjadi di Pantai Anyer, Sabtu (22/12/2018) malam memang dilematis sebab terjadi secara tidak terduga dan hampir tanpa tanda-tanda. Satu sisi orang harus menyelamatkan diri, disisi lain juga harus menyelamatkan orang-orang tercinta dan harta kesayangan. Yang paling penting pastinya mencari cara untuk menyelamatkan diri. Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu menuturkan hal utama yang harus diperhatikan bagi pengendara mobil bila melihat tanda-tanda tsunami adalah berusaha untuk tidak panik agar pikiran bisa fokus mencari solusi menyelamatkan diri.

Berikutnya segera mencari tempat paling aman agar terhindar dari terjangan tsunami. “Setelah jangan panik, berpikir cepat untuk mencari tempat yang sekiranya aman untuk menghindar. Apabila bisa bermanuver, maka segeralah,” tutur Jusri seperti dikutip dari Kompas, Minggu (23/12/2018).

Tentu untuk melakukan manuver tidak bisa sembarangan. Harus diperhatikan situasinya jangan sampai manuver yang dilakukan justru mencelakakan orang lain karena terlalu gugup atau lokasi yang terlalu ramai. Pastikan juga pintu dalam keadaan tidak terkunci serta kaca jendela dibuka lebar-lebar. Hal ini penting agar saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti mobil mulai kemasukan air pengemudi dan penumpang bisa menyelamatkan diri secepat mungkin, tidak terjebak di dalam mobil.

Selanjutnya kalau memang mobil masih memiliki ruang untuk melaju segera larikan ke tempat yang dirasa lebih aman seperti di lokasi yang lebih tinggi. Tapi kalau sudah tidak mungkin untuk bergerak, jangan tunggu lebih lama untuk segera meninggalkan mobil dan mencari tempat aman bersama yang lain.

Mobil berserakan jadi saksi bisu keganasan tsunami di Pantai Anyer Banten, Sabtu (22/12/2018)

Berdiam diri dalam mobil yang tidak bisa bergerak setelah tanda kemunculan tsunami makin dekat bukan keputusan yang bijak. Terjangan tsunami berkekuatan tinggi bukan tandingan. Mobil bisa terhempas kesana kemari dengan mudah bahkan tidak menutup kemungkinan terguling berkali-kali. Potensi selamat dalam kondisi semacam itu sangatlah kecil. Jadi, selalu hati-hati saat berkendara di jalan raya. Waspadai pergerakan objek yang ada di luar kendaraan untuk memudahkan melakukan antisipasi manakala terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Karena kalau ada tsunami seperti itu tanda-tandanya sudah ada, misal banyak pergerakan hewan atau orang-orang di sekitarnya panik. Jadi selagi bisa menyelamatkan diri maka lakukanlah, tetapi kalau mobil sudah tidak bisa bergerak tinggalkan saja dan segera mencari tempat aman,” kata Jusri melanjutkan.

Mobil bukan tempat aman menghindari bencana tsunami