FIRST DRIVE Honda BR-V 2021: Definisi Pengalaman Berkendara LSUV yang Seharusnya?

media-nasional.com – KARAWANG – Setelah lama ditunggu, akhirnya datang juga kesempatan menjajal Honda BR-V generasi terbaru. Maklum, usia generasi pertamanya yang pertama kali meluncur pada 2015 sudah cukup usang. Bikin menarik, Honda menampilkan lebih dulu mobil konsep N7X awal tahun ini. Mudah ditebak, mobil konsep itulah yang menjelma menjadi generasi kedua BR-V.

Diperkanlakn pada September 2021, Honda BR-V terbaru diserbu pesanan. Padahal harganya baru dikeluarkan November 2021 pada GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2021. Bayangkan saja, dijual mulai harga Rp 275,9 juta hingga Rp 339,9 juta, mobil ini sudah dipesan lebih dari 2.100 orang. Performa penjualan yang bikin saya semakin penasaran. Banyak orang yang sampai rela belanja Rp 300 jutaan untuk LSUV (Low Sport Utility Vehicle) di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini.

Jika Anda termasuk salah satu orang yang ikut mengantri membeli mobil ini, Anda pasti cemas kan? Bohong kalau tidak. Karena Anda pasti tidak bisa mencoba mobilnya. Ya, belum ada unit test drive untuk konsumen. Bahkan unit yang kami uji hari ini (29/11) bukan versi produksi massal. “Masih versi prototipe,” ujar Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), yang ikut menemani pengujian kami di fasilitas sirkuit di pabrik PT HPM di Karawang, Jawa Barat.

“Versi produksi massal yang akan diantar ke konsumen awal tahun depan baru akan mulai diproduksi pertengahan Desember 2021 dengan VIN 2022. Harga yang dibayar konsumen juga tidak mendapat keringanan PPnBM 100 persen karena peraturan pemerintah tersebut hanya berlaku sampai Desember 2021. Tetapi pajaknya sudah mengikuti skema pajak berbasis emisi,” lanjut Yusak Billy.

Oke cukup pengantarnya, sekarang langsung kita coba saja. Tapi tunggu dulu, karena Honda menyiapkan satu unit Honda BR-V generasi pertama untuk kami uji juga. Tujuannya biar bisa merasakan perbedaan dengan versi barunya secara maksimal. Jadi, kesempatan pertama saya memutari sirkuit menggunakan BR-V lama terlebih dahulu.

Walau sudah lama mengendarai mobil ini, terakhir saya mencobanya pada 2016 di Bali, tetapi rasa berkendaranya cukup familiar. Maklum, BR-V lama berbagi platform dengan Honda Brio dan Honda Mobilio. Keduanya cukup sering saya kemudikan. Bahkan mesin, transmisi dan kaki-kaki BR-V dengan Mobilio identik.

Jadi saya tidak kaget waktu pedal gas dibejek, performa mesinnya lumrah saja. Untuk yang baru, Honda mengganti mesin SOHC lamanya dengan mesin baru DOHC. Kapasitasnya masih sama, 1,5 liter, tapi tenaga dan torsinya meningkat menjadi 121 PS pada 6.600 rpm dan 145 Nm pada 4.300 rpm. Di atas kertas perbedaannya memang tak begitu signifikan. Begitupun yang dirasakan saat kami mengujinya di lintasan lurus. Tetapi sebetulnya banyak ubahan yang dilakukan Honda terhadap mesin yang juga digunakan oleh Honda City Hatchback ini. Kalau mau baca ubahan teknisnya lebih dalam, silahkan klik di sini.

Intinya, tenaga maksimal dan puncak torsinya muncul di rpm yang lebih rendah. Hasilnya yang kami rasakan, akselerasinya terasa sedikit saja lebih lincah dan naik tanjakan curam jadi sedikit lebih mudah. Karena bagaimanapun juga, karakter transmisi otomatis CVT (Continuous Variable Transmission) BR-V terbaru lebih mengutamakan rasio gear dengan putaran mesin yang harmonis demi efisiensi dan kenyamanan berkendara. Kalau Anda lebih suka pengalaman berkendara yang lebih sporty, pilih tipe manual 6-speed.

Nah inilah kelebihan utama BR-V baru. Mengemban predikat All New, BR-V versi 2022 ini berdiri di atas platform yang benar-benar baru. Hasilnya dimensinya membesar. Tapi yang wajib diihat, jarak sumbu roda lebih panjang 40 mm menjadi 2.700 mm. Tak hanya berakibat pada dimensi menjadi lebih panjang dan ruang kabin lebih lega, tapi jarak sumbu roda yang lebih panjang juga berkontribusi pada stabilitas berkendara yang lebih baik.

Terasa signifikan sekali perbedaan rasa berkendara antara versi yang lama dengan baru. Sesi slalom singkat dengan kedua mobil yang saya lakukan membuktikan itu. Tentu saja gejala body roll dapat dirasakan saat menikung di kecepatan 60 km/jam. Tetapi dapat diminimalkan dengan baik tanpa koreksi berlebihan di setir.

Salah satu faktor penting yang membuat pergerakan bodi menjadi lebih mudah dikendalikan adalah struktur rangka baru yang lebih rigid. Material baja sebagai penopang struktur rangka juga sukses membuat bobotnya lebih ringan.

Menariknya lagi, suspensi pun tak luput dari penyempurnaan. Secara umum, suspensi yang digunakan BR-V baru sama dengan yang lama. Hanya saja suspensi depan jenis MacPherson Strut di depan disetel lebih rigid. Sedangkan suspensi Torsion Beam di belakang mendapat penyesuaian geometri.

Bukan hanya kualitas bantingannya menjadi lebih baik saja. Tetapi penyesuaian lain di area suspensi juga dilakukan. Dudukan suspensi belakang disempurnakan untuk mengurangi getaran ke bodi. Banyak lagi perbaikan yang dilakukan guna mereduksi getaran. Beberapa mounting memakai material yang lebih baik dari sebelumnya. Bahkan Honda sampai memasang bantalan peredam di bawah jok untuk mengurangi getaran.

Kenyamanan juga semakin lengkap karena kabinnya terasa lebih senyap. Insulasi suara optimal dilakukan mulai dari material penutup mesin, kap mesin, dek penutup kolong kendaraan, hingga spatbor belakang. Bahkan Honda BR-V terbaru juga mengaplikasi spray foaming di area panel bodi guna meningkatkan keheningan kabin. Terbukti saat melaju 100 km/jam di area trek lurus, suara artikulasi roda dan deruman mesin yang dipacu kencang hanya terdengar sayup saja di dalam. Pada versi lamanya, baik suara mesin maupun kebisingan jalan sukses mengintrusi ruang kabin dengan sempurna.

Sayang pengujian kami memang sangat singkat. Belum sempat kami mencoba fitur keselamatan berkendara Honda Sensing yang sangat canggih itu. Kami juga belum sempat mengujinya berjalan di medan yang lebih beragam. Catatan konsumsi bahan bakar pun tak bisa kami dapatkan lantaran pengujian yang terbatas. Honda berjanji, akan mengajak kami jalan-jalan lebih jauh dan lebih lama bersama Honda BR-V nanti. Jadi, kita tunggu saja janjinya!RIZKI SATRIA